Oleh : Asmi Istafa
Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menilai bahwa saat ini partainya harus berfikir pragmatis. Menurut Zulhas Sudah Waktunya PAN saat ini berhenti jualan surga atau neraka dalam politik. Hal ini karena dalam Pemilu lalu PAN hanya mendapatkan posisi ke delapan. Padahal partai penista agama justru mendapat suara yang moncer. Ia menyampaikan hal itu pada penutupan Silaknas dan Milad Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan tema Penguatan Nasionalisme dan Pengembangan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045 di Padang pada Ahad 8 Desember 2019 (antaranews.com)
Makna dan Fungsi Partai Saat Ini
Partai politik saat ini dimaknai sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang anggota anggotanya mempunyai orientasi, nilai nilai, dan cita cita yang sama. Tujuannya adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik untuk melaksanakan kebijakan kebijakan mereka (Miriam Budiardjo, 1998, Dasar Dasar Ilmu Politik, Gramedia).
Dalam praktek kekinian setidaknya ada 4 fungsi partai politik, yaitu :
Pertama, Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan masyarakat dan merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur. Rumusan ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan yang disampaikan kepada penguasa untuk dijadikan kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat.
Kedua, partai sebagai sarana sosialisasi politik. Partai memberikan sikap, pandangan, pendapat, dan orientasi terhadap fenomena ( kejadian, peristiwa dan kebijakan) politik yang terjadi di tengah masyarakat.
Ketiga, Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik. Partai politik berfungsi mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai.
Keempat, Partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Ditengah masyarakat terjadi berbagai perbedaan pendapat, partai politik berupaya untuk mengatasinya.
Indonesia adalah negeri muslim terbesar di dunia, namun realita yang ada Islam justru terpinggirkan, mengapa ini bisa terjadi?
Pertama, Partai yang berkuasa lebih bercorak sekuler dan kebangsaan. Konsekuensinya aturan yang diterapkan adalah sisa peninggalan penjajah Belanda. Sistem ekonomi kapitalistik menciptakan kesenjangan ekonomi antara Si kaya dengan Si miskin
Kedua, Partai partai yang bercorak Islami tidak memiliki konsep yang jelas dan tegas. Pada saat ditanya tentang Syariat Islam, jawabannya "syariah islam itu kan keadilan, kebebasan dan kesetaraan". Sehingga tidak ada bedanya dengan yang lain.
Ketiga, partai-partai secara umum hanya di peruntukan bagi pemenangan pemilu. Sebagai contoh penyataan pimpinan PAN diatas menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi agama hanya menjadi instrumen untuk mengumpulkan dukungan atau suara umat. Saat suara partai tidak bisa terdongkrak dengan isu Islam maka mereka mengubah wajah menyesuikan selera pasar yang makin sekuler dan anti Islam
Keempat, tidak melakukan metode yang jelas untuk melakukan perubahan ditengah masyarakat. Ditempuh dengan membuat undang undang namun jalannya dengan kompromi dan tambal sulam.
Kelima, Tidak adanya ikatan yang kuat di antara para anggotanya. Ikatan yang ada lebih pada kepentingan. Sehingga) sering muncul perpecahan di antara mereka, dan kemudian membuat partai baru.
Keenam, perilaku sebagian anggota atau pengurus tidak mencerminkan partai Islam yang sesungguhnya. Aliran dana untuk DPR , termasuk yang tidak jelas asalnya, juga diterima oleh sebagian besar partai bercorak Islam.
Memaknai Partai Politik dalam Islam
Partai politik Islam adalah partai yang berupaya menyadarkan masyarakat dan berjuang bersamanya untuk melanjutkan kehidupan Islam. Partai politik Islam tidak ditujukan untuk meraih suara dalam pemilu atau berjuang untuk meraih kepentingan sesaat, melainkan partai yang berjuang untuk merubah sistem sekuler menjadi sistem yang diatur oleh syariah Islam. Orang-orang dan ikatan diantara mereka terorganisir menjadi satu kesatuan serta orientasi, nilai, cita-cita tujuan dan kebijaksanaan yang sama semua harus lah, bersumber dari Islam.
Beberapa karakteristik partai politik Islam yang ideologis diantaranya :
Dasarnya adalah Islam. Hidup matinya adalah untuk Islam.
Orang-orangnya adalah orang-orang yang berkepribadian Islam. Mereka berfikir dan beramal berdasarkan Islam. Partai politik Islam harus terus menerus melakukan pembinaan kepada para anggotanya hingga mereka memiliki kepribadian Islam. Mereka menjadi pribadi yang siap menerapkan syariah Islam.
Memiliki Amir atau pemimpin yang menyatu dengan pemikiran Islam dan dipatuhi selama sesuai dengan Al Quran dan Sunah.
Memiliki konsep yang jelas terkait berbagai hal ( Ekonomi, Politik, Pemerintahan, Sosial, Pendidikan, Politik luar negeri dll). Semuanya harus tersedia dan siap untuk disampaikan.
Parpol Islam emiliki metode yang jelas dalam perjuangannya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Melakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Membangun tubuh partai dengan melakukan pembinaan secara intensif sehingga meyakini ide-ide yang diadopsi oleh partai.
b. Membina umat dengan Islam dan pemikiran, ide serta hukum syara' yang diadopsi oleh partai sehingga tercipta opini tentang syariat islam sebagai solusi untuk)menyelesaikan masalah umat.
c. Melakukan perang pemikiran dengan semua ide, pemikiran aturan yang bertentangan dengan Islam.
d. Melakukan koreksi terhadap penguasa yang tidak menerapkan Islam atau zalim.
e. Perjuangan politik melawan negara kafir penjajah dan para penguasa yang zalim
Saat ini kita melihat kondisi umat yang tidak memberikan dukungannya kepada Islam dan partai Islam adalah buah dari diterapkannya sistem sekuler dan absennya partai politik islami dari melakukan edukasi Islam ketengah masyarakat.
Wallahu a'lam bishshawab