Ketika Agama Dijual Untuk Kepentingan Politik



                Oleh : Riyulianasari

Indonesia merupakan negara jajahan bagi negara kapitalis dunia yaitu Amerika Serikat yang menjadi adidaya saat ini. Politik luar negeri Amerika adalah penjajahan di seluruh dunia dalam seluruh sendi kehidupan. Amerika terus menerus mendikte, mengarahkan dan mengontrol setiap kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa Indonesia tetap memegang ideologi kapitalisme. Penjajahan ini tidak hanya kepada Indonesia, tetapi diseluruh negeri negeri muslim untuk menjaga eksistensi Amerika sebagai negara adidaya yang mengusung ideologi kapitalis demokrasi.

Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Ideologinya adalah kapitalisme dengan aqidah sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Ajaran agama Islam hanya diakui dalam masalah salat, puasa, zakat. Sedangkan dalam persoalan politik dalam negeri, politik luar negeri, ekonomi, sosial, pendidikan, pemerintahan, peradilan, budaya, keamanan, ajaran agama Islam tidak diakui.

Maka tidaklah mengherankan jika agama hanya dipakai untuk mendongkrak suara ketika Pileg ataupun Pilpres, agar seolah-olah akan ada perbaikan dan perubahan terhadap kondisi umat yang mengalami kesempitan hidup. Ini pun dipertegas oleh Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang dikutip dari Antaranews.com (15/12/2019). Ia menilai jualan surga neraka yang diterapkan saat Pemilu Presiden 2019 tidak relevan lagi, karena ternyata masyarakat lebih membutuhkan kebijakan yang berdampak luas.
Ketua Dewan Pakar ICMI tersebut menuturkan saat delapan bulan berkampanye dengan menjual isu agama dalam arti positif, ternyata publik lebih membutuhkan kebijakan yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa setelah selesai Pileg ataupun Pilpres, ulama ditinggalkan, agama dihinakan, rakyat pun dilupakan, dan kebijakan ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan semuanya tetap berpihak kepada  pengusaha (para pemilik modal/kapitalis). Agama pun dianggap sebagai jualan yang tidak ada untungnya sehingga dihinakan dan di cela.

Begitulah ideologi kapitalis telah berhasil membentuk pemikiran manusia menjadi pribadi-pribadi yang menuhankan materi dan mencari keuntungan dari kekuasaan dan jabatan, serta  membentuk pola sikap manusia menjadi orang orang yang suka mencela dan memperolok olok agamanya. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh Islam. Islam menginginkan agar manusia yang mengaku beriman tidak hanya mengucapkan dengan lisan, tapi juga meyakini dalam hati dan nampak dalam perbuatan.

Hal ini sudah diketahui oleh umat Islam, tetapi ideologi kapitalisme dengan akidah sekularisme telah  merubah keimanan kaum muslimin menjadi orang yang hanya mengucapkan dengan lisan, meragukan dalam hati dan menolak ajaran Islam dalam perkataan dan perbuatan. Inilah yang harus disadari oleh umat Islam khususnya bahwa keimanan mereka terhadap Islam tidak dapat menjadikan mereka sebagai orang orang yang bertakwa jika tetap hidup dalam ideologi kapitalis. Inilah tuntutan akidah sekulerisme yang lahir dari ideologi kapitalis.

Maka ideologi sangatlah penting dan mempengaruhi pemikiran seseorang. Jika ideologi yang dianutnya itu berasal dari pemikiran manusia yang lemah, serba kurang dan terbatas maka ideologi tersebut adalah rusak dan merusak tidak hanya manusia tapi juga hewan, tumbuhan, sungai. Lihatlah betapa banyak manusia yang rusak akalnya akibat ideologi kapitalisme dengan aqidah sekulerismenya, manusia tidak bisa membedakan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela.

Manusia tidak punya aturan dan pedoman hidup yang benar yang akan menyelamatkan dan membahagiakan di dunia dan di akhirat. Sehingga manusia bingung dan tidak mengetahui apa tujuan hidupnya di dunia sebagai seorang makhluk. Lihatlah bagaimana manusia saling membunuh karena kemiskinan, kurang gizi (stunting), hutang piutang, perselingkuhan, hamil diluar nikah, pergaulan bebas,  narkoba, sodomi, bagaimana kita menyaksikan  harimau (hewan) memakan manusia karena hutan telah di rusak oleh manusia yang serakah, dan lihatlah bagaimana sungai Bengawan Solo yang menghitam karena pencemaran yang dilakukan oleh manusia yang serakah.

Lihatlah bagaimana begal menarik tas seorang wanita di Pekanbaru Riau, bagaimana seorang kakek yang meninggal karena 2 pekan tidak makan. Dan lihatlah bagaimana kelaparan yang terjadi dunia di Yaman, bagaimana? bagaimana Amerika melakukan penjajahan militer di Afghanistan, menciptakan perang di Suriah, penjajahan di Palestina. Ideologi kapitalisme telah menyebabkan manusia  disibukkan dengan persoalan persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan  peraturan dan hukum hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri, yang menyebabkan perselisihan, perbedaan, ketidakadilan dan kesengsaraan bagi manusia. Ideologi kapitalisme telah gagal mensejahterakan manusia.

Allah Swt telah menurunkan Al-Qur'an  sebagai petunjuk bagi orang orang yang takwa. Allah Swt yang maha mengetahui aturan hukum apa yang layak bagi manusia agar semua makhluk merasakan ketenangan dan kebahagiaan hidup. Allah Swt adalah sang Pencipta dan Pengatur langit dan bumi beserta isinya.

Sangat disayangkan jika umat masih memuja ideologi kapitalis Demokrasi, padahal kerusakan sudah terlihat jelas dirasakan oleh rakyat. Seharusnya umat  menyadari bahwa mereka hidup dalam ideologi yang rusak dan menyengsarakan manusia dan merindukan hadirnya ideologi islam.

Oleh karena itu tidak ada solusi lain kecuali mengganti ideologi kapitalis dengan ideologi islam agar tercipta kehidupan yang diredhoi oleh Allah SWT, menjadi negara baldatun warobbun ghafur. InsyaAllah.

Wallahu a'lam bishshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak