Oleh : Lilik Yani
Saudariku, kita terlahir menjadi muslimah bukan karena pilihan kita. Tapi karena Allah yang menghendaki. Sebaiknya kita bersyukur mendapat hidayah masuk Islam, sehingga kita mendapat gelar muslimah.
Sedangkan untuk menjadi muslimah yang biasa saja, atau muslimah yang taat, atau muslimah yang menjadi teladan umat, itu adalah pilihan.
Bagaimana agar kita menjadi teladan yang baik? Tentunya dengan membuat diri kita menjadi baik terlebih dahulu. Menjadikan diri kita lebih dulu untuk taat kepada Allah swt dan Rasulullah saw. Karena kalau tidak, mana mungkin orang lain akan percaya kepada kita?
“Mengapa engkau menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedangkan engkau melupakan dirimu sendiri… “ (TQS Al Baqarah : 44)
Maka dari itu saudariku, kita terapkan ajaran-ajaran Islam pada diri kita, sehingga keindahan Islam bisa dirasakan orang lain.
Saudariku, yang paling mudah dilihat orang untuk diteladani adalah berhijab syar’i (berhijab sesuai syariat Islam). Karena berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslimah, setelah mereka aqil baligh. Dan hijab itu merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita muslim (muslimah) yang telah disyariatkan dalam Islam.
Dalam mengenakan hijab syar’i, haruslah menutup seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahrom.
“ ….dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (TQS An Nuur : 31)
Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah mulai dari istri-istri Rasulullah saw, kalangan shahabiyah dan generasi sesudahnya. Sehingga menjadi keharusan bagi muslimah-muslimah sekarang untuk meneladani jejak muslimah-muslimah terdahulu.
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jibabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (TQS Al Ahzab : 59)
Hijab merupakan cermin kesucian diri dan kemuliaan yang berhiaskan rasa malu. Tapi faktanya, banyak orang yang mengaku sebagai muslimah tetapi mereka keluar rumah di jalan-jalan dan ke tempat umum, tanpa mengenakan hijab, justru malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu.
Saudariku, maka dari itu kita perbaiki dulu cara berhijab kita, dengan mengenakan jilbab dan khimar yang sesuai syariat Islam, sehingga umat tahu contoh hijab syar’i yang benar itu seperti apa.
Selain itu saudariku, untuk menjadi teladan hendaklah kita terus meningkatkan ilmu dan tsaqofah Islam. Sebagai muslimah kita harus selalu bersemangat untuk terus menuntut ilmu, terutama ilmu-ilmu mengenai keislaman. Karena dengan menuntut ilmu, kita akan memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hukum-hukum Islam. Hal ini penting buat diri kita, juga untuk orang-orang sekitar jika mereka menanyakan suatu permasalahan dari sudut pandang Islam.
Saudariku, sebagai muslimah, kita juga diwajibkan untuk menyampaikan kebenaran ajaran Islam (dakwah). Karena wajib, berarti kita akan berdosa jika tidak menunaikan. Maka dari itu, dengan ilmu dan tsaqofah Islam yang sudah kita pahami, hendaklah kita menyampaikan kepada saudara-saudara muslim yang lain, anak-anak, keluarga, teman-teman, tetangga, dan orang-orang yang bisa kita ajak bicara.
Untuk itu jugalah, maka hendaklah kita menjadikan diri sebagai teladan atau contoh muslimah yang baik, supaya orang melihat betapa indahnya syariat Islam kalau diterapkan atau dipraktekkan.
Saudariku, walau banyak ujian dan tantangan yang menghalangi perjuangan dakwah, tapi Allah pasti akan menolong orang-orang yang selalu menolong agamaNya.
“ Wahai orang-orang yang beriman. Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. “ (TQS Muhammad : 7)
Maka teruslah berjuang, saudariku, sembari terus berupaya memperbaiki diri dan menjadikan diri sebagai muslimah teladan di manapun berada. Semoga Ridlo Allah selalu mengiringi setiap langkah.
Wallahu a'lam bisshawab.
Surabaya, 8 Desember 2019
Tags
renungan