Oleh: Aminah Darminah, S.Pd.I
(Muslimah Peduli Generasi)
Dunia adalah persinggahan, tempat mencari bekal menuju kehidupan nan abadi. Sudah lumrah mencari bekal dimanapun pasti menghadapi berbagai kesulitan. Karena itulah Allah anugrahkan kepada manusia akal, dengan akal manusia mampu mencari solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi.
Hidup di dalam Sistem sekuler saat ini, menjadikan kehidupan kian hari kian sulit. Disatu sisi ingin tetap istiqomah, disisi lain kesulitan hidup menghadang silih berganti. Yang harus ditanamkan didalam jiwa, bahwa Allah SWT, yang maha rahman tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan manusia. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, Allah sudah berjanji dalan Quran surat al-Insyirah ayat 5: "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan".
Kita bisa belajar dari ummu syuraik atau Ghaziyah bin Jabir bin Hakim ad-Dausyiah. Wanita tangguh yang berdakwah ditengah-tengah wanita Quraisy, walaupun sangat berbahaya jika diketahui oleh kafir Quraisy. Ummu syuraik mampu menghantarkan wanita-wanita Quraisy masuk Islam. Dalam kitab Nisa' Hala Rosul diceritakan, beliau ditangkap oleh keluarga suaminya, dibawa ke suatu tempat dengan mengendarai unta yang paling lemah juga jelek. Hanya dibekali roti dan madu, tanpa air minum, delama tiga hari tidak makan. Ketika puncak panas, ummu syuraik diturunkan dari unta kemudian dipukli oleh keluarganya sendiri, beliau ditinggalkan sendirian ditengah terik matahari tanpa setetes air. Kondisi itu hampir membuatnya hilang aqalnya, pendengaran, penglihatan. Tiba-tiba ummu Syuraik merasakan tetesan air, dan tangannya mencoba meraba sesuatu ternyata ember berisi air, setelah airnya habis ember datang lagi, hingga akhirnya ummu Syuraik bisa segar kembali, ketika keluarganya datang merasa heran melihat kondisi ummu Syuraik, mereka bertanya darimana mendapatkan air, ummu Syuraik menjawab dari Allah SWT yang diturunkan dari atas langit. Akhirnya orang-orang yang menyiksa ummu Syuraik masuk islam dan ikut hijrah ke madinah.
Dari kisah ummu syuraik kita bisa mengambil hikmahnya:
Pertma, senantiasa bertawakkal kepada Allah SWT. Menjadikan Allah semata tempat bersandar, untuk menghadapi segala kesulitan hidup. Sembari beramal menjalankan ashababiyah untuk keluar dari berbagai kesulitan. Maka yakinlah Allah SWT yang akan memberikan jalan keluar terhadap berbagai kesulitan yang kita hadapi. Allah SWT berfirman dalam surat al-Anfal ayat 40 yang artinya "Barangsiapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Kedua, harus senantiasa meningkatkan kesabaran, dengan menyiapkan jiwa untuk bersabar, menjadi jiwa yang ridha kepada-Nya. Maka memperbanyak doa meminta kesabaran dari Allah SWT sang pembolak balik hati manusia. Rosulullah Saw bersabda:
وَمَنۡ يَتَصَبِّرُ يُصۡبِّرُهﷲ
Artinya: " Siapa saja yang meminta kesabaran (kepada Allah), Allah akan membuatnya sabar" (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai, Ahmad, Malik, ad-Darimi dan al-Baihaqi).
Dengan demikian, senantiasa Istiqomah dijalan Islam dalam kondisi kehidupan kian sulit, menjadi keharusan bagi setiap muslim, agar mendapatkan husnul khatimah.
Wallahualam.