HILANGNYA PERISAI UMAT, DERITA KAUM MUSLIMIN




Oleh : Mahliawati
Muslim kini menjadi populasi terbesar di dunia yang tersebar di berbagai negara. Besarnya jumlah kaum muslimin di dunia saat ini nyatanya tidak semua dari mereka merasakan keadilan dan kesejahteraan. Banyak sekali ketidakadilan yang dialami oleh orang-orang Islam di dunia.
Tidak sedikit dari mereka yang diperlakukan tidak manusiawi, bahkan di berbagai negri dimana kau muslim menjadi penduduk minoritas mereka mengalami serangkaian tindak kezhaliman, kekerasan, pembantaian, teror hingga genosida.
Diantara perlakuan tidak manusiawi yang dialami kaum muslim adalah pembaitaian Muslim Bosnia. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1995 dimana sekitas 8000 Muslim Bosnia yang terdiri dari pria dewasa dan anak laki-laki dibantai secara keji. Pelakunya adalah militer Bosnia sendiri.
Perlakuan buruk yang didapat Muslim Pattani di Thailand, kekejian yang dialami minoritas Muslim Rohingya di Myanmar, Muslim Khashmir di India. Genosida yang terus berlangsung di Suriah, Palestina, Iraq, Yaman, Yordania dan negeri-negeri muslim lainnya atas nama perang melawan teroris.
Kini kembali mencuat berita yang menggambarkan tindakan brutal yang tidak manusiawi tengah dialami Muslim minoritas di Uighur di Xinjiang, Cina. Provinsi dengan mayoritas suku Uighur ini terletak di ujung barat Cina dan merupakan wilayah terbesar di negeri itu.
Sejumlah serangan teroris terjadi selama dekade terakhir, dan pemerintah menuding separatis di Xinjiang dan sekitarnya sebagai pelakunya. Dimana sekitar 200 orang tewas dalam kerusuhan di Urumqi, ibukota di sana pada tahun 2009.
Lalu pada Februari 2017, terjadi serangan penikaman yang menewaskan lima orang yang disusul penggerebekan besar-besaran oleh pemerintah Cina terhadap apa yang mereka sebut kaum ekstrimis dan separatis.
Otoritas Cina mengirim satu juta warga Uighur ke kamp-kamp pertahanan. Mereka yang di tangkap adalah orang-orang yang nenunjukkan kepatuhan terhadap ajaran Islam, seperti shalat, berpuasa, tidak minum alkohol, tidak makan babi, menumbuhkan jenggot, dan mengenakan pakaian tertutup. (merdeka.com, 12/9/2018).
Mereka telah lama menjadi sasaran rezim di negerinya. Kini kebencian terhadap Islam begitu kuatnya. Kecaman Internasional semakin meningkat terhadap perlakuan Cina pada Muslim Uighur. Tetapi hingga kini belum ada negara yang mengambil tindakan apa pun selain mengeluarkan pernyataan kritis.
Berharap pada PBB pun angan semu dan tindakan sia-sia belaka. Derita dan genosida yang terjadi pada Kaum Muslim di dunia tidak akan pernah sirna jika sistem pemerintahan yang diterapkan bukan sistem Islam. Karena hanya Islamlah yang mampu menjadi perisai umat.
Sistem Islam akan melindungi nyawa dan kehormatan kaum muslimin. Islam tidak akan membiarkan satu nyawa pun melayang dengan sia-sia. Dan seorang pemimpin merupakan perisai dan pelindung bagi rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Seorang Imam (Khalifah) memelihara dan mengatur urusannya terhadap rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dinama sejarah Islam telah membuktikannya.
Karena itu tidak ada jalan lain untuk menghentikan penderitaan dan genosida serta penyelamatkan Islam dan Kaum Muslimin di dunia selain dengan Sistem Islam. Dimana kepemimpinan Islam yang menerapkan hukum-hukum syari’ah akan menjamin kesejahteraan hakiki bagi kaum muslim.
Kini saatnya umat Islam sadar pentingnya sebuah kepemimpinan Islam agar segera kembali kepada Islam hingga rahmat bagi semesta alam dapat benar-benar kita rasakan.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak