Oleh: Airnasari, S.Pd (Guru SDIT Insantama Banjarbaru Kalsel)
Beberapa hari terakhir ini, puluhan pelajar di kota Banjarbaru mengalami gejala yang tidak biasa saat berada di sekolah. Ada sejumlah siswa yang menunjukkan kondisi mata dan kulitnya berwarna kuning. Selain itu, tampak para siswa juga menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Belakangan diketahui, hal ini merupakan gejala penyakit Hepatitis A yang menyerang para siswa di kota Banjarbaru. Kasus ini ditemukan, di Kelurahan Ulin Tengah dan Kelurahan Ulin Timur Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.
Para siswa yang banyak terserang jenis penyakit menular ini ditemukan di SMPN 4 Banjarbaru.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota Banjarbaru, ada sebanyak 20 siswa dari SMPN 4 Banjarbaru yang terserang penyakit Hepatitis A ini.
Menurut Anung (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan) KLB terjadi dengan pola common source yaitu suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok masyarakat secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Hepatitis A adalah suatu penyakit peradangan sel-sel hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A. Infeksi ini akan mengganggu kerja organ hati dan dapat menular dengan mudah melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja penderita Hepatitis A , atau dikenal dengan istilah penularan fekal-oral.
Sebagai catatan, penyakit Hepatitis terdiri dari hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal-oral (feses ke mulut), biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), bersifat akut, timbul secara mendadak dan cepat memburuk. Namun, penyakit ini juga dapat sembuh dengan baik. Sementara itu, hepatitis B, C, dan D jarang ditularkan secara parenteral atau melalui darah, dapat menjadi kronis (menahun), dan bisa menimbulkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati.
Kejadian hepatitis yang berulang tentu menjadi masalah tersendiri. Pencegahannya dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Meski tidak menimbulkan kematian, kejadian ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk mengupayakan penanggulangan yang tepat sasaran.
Gejala penyakit Hepatitis A
Gejala klinis akan muncul beberapa minggu setelah penderita terinfeksi virus Hepatitis A tersebut. Gejala yang paling sering dikeluhkan oleh penderita adalah perubahan warna sklera mata dan warna kulit menjadi berwarna kuning. Setelah itu pasien mengeluh demam, mual/muntah, urine berwarna gelap, dan tinja berwarna pucat.
Pengobatan Hepatitis A
Hepatitis A dapat sembuh dengan sendirinya karena muncul sistem kekebalan tubuh yang dapat melawan infeksi virusnya. Maka penderita Hepatitis A harus mendapatkan kecukupan makanan yang bergizi untuk membantu kesembuhannya. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejalanya misalnya diberikan penurun panas untuk mengurangi demam.
Pencegahan Hepatitis A
Hepatitis A dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi anti Hepatitis A, menjaga kebersihan diri dan lingkungan (higiene sanitasi), menghindari memakan makanan mentah atau setengah matang karena masih memungkinkan mengandung virus Hepatitis A.
Islam Mengatasi KLB Hepatitis A
Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Islam menyelesaikan semua problematika hidup termasuk dalam bidang kesehatan. Islam memiliki perhatian yang besar dan hal kesucian dan kebersihan.
Kitab-kitab Fiqih Ibadah dalam Islam diawali dengan pembahasan thaharah yang membahas tentang kebersihan dan kesucian. Kebersihan merupakan dasar terwujudnya kesehatan. Kebersihan adalah separuh keimanan. Sehingga Islam sangat memperhatikan kebersihan sebelum beribadah. Bukan hanya supaya badan kita bersih dan sehat tetapi karena dorongan iman kepada Allah.
Islam juga mengajarkan agar kita tidak membuang hajat di air yang tergenang atau dari sumber air bersih yang darinya kita mandi dan bersuci. Rasulullah bersabda,
"Hindarilah 3 hal yang dilaknat. Para sahabat bertanya, "apakah hal-hal yang dilaknat itu ya Rasulullah?". "Seseorang darimu duduk di bawah tempat teduh, di jalan atau di air jernih." (HR.Ahmad)
Maksud dari hadis duduk di sini berarti buang air kecil dan air besar. Dan setelahnya hendaknya membersihkan diri. Maka selayaknya memiliki jamban di setiap rumah agar tinja yang kita keluarkan tidak mencemari lingkungan.
Dalam hal makanan, Islam juga mengatur agar memakan makanan yang halal dan thayyib sehingga tubuh menjadi sehat. Sebelum disajikan makanan harus diolah dengan cara yang sehat. Bahan makanan dicuci dengan air bersih yang mengalir, tidak dicampur dengan bahan yang membahayakan tubuh, dimasak dengan sempurna agar kuman dan virus mati. Sebelum makan juga ada adab yang diatur oleh Islam diantaranya mencuci tangan sebelum makan dan berdoa.
Selain kesehatan diri yang dijaga harus juga ada ketersediaan air bersih terutama di musim kemarau, karena tersedianya air bersih merupakan hal dasar kebutuhan manusia yang harus disediakan oleh negara.
Maka untuk cara untuk menanggulangi KLB Hepatitis A ini adalah membangun upaya bersama, baik dari individu perseorangan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti yang diajarkan Islam, juga peran serta masyarakat agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, juga saling mengingatkan bila ada warganya yang tidak menjaga kebersihan dan buang air kecil dan besar di sembarang tempat.
Dan yang menjadi pilar terpenting adalah peran pemerintah untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat karena ini merupakan kebutuhan esensial, menjaga kecukupan gizinya agar imunitasnya kuat, dan memberikan program vaksinasi Hepatitis A untuk masyarakat untuk mencegah infeksi virus Hepatitis A. Bagi yang sudah menderita sakit, harus diberikan pelayanan kesehatan yang paripurna sehingga bisa sehat kembali dan tidak menularkan ke orang lain.
Biaya ditanggung oleh pemerintah karena kesehatan dalam Islam adalah hak rakyat yang menjadi tanggung jawab negara.
Penyelesaian yang menyeluruh ini tidak mungkin teratasi oleh negara yang hanya memiliki penyelesaian tambal sulam. Oleh karena itu Islam menawarkan sistem pemerintahan Islam dalam bingkai khilafah yang mencakup seluruh bidang kehidupan beserta solusinya.
Pertanyaannya, maukah kita berjuang demi mewujudkan sistem Islam kaffah ?
Sebagai seorang muslim, selayaknya kita pasti sangat merindukan tegaknya kembali daulah khilafah Islamiyah 'ala minhajinnubuwwah.
Wallahu a'lam.