Oleh : Lilik Yani
"Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum karena kitab ini ( Al Qur'an) dan merendahkan kaum lainnya dengannya." (HR Muslim)
******
Abdullah bin Abbas ra adalah sahabat mulia Rasulullah saw
Mengecap manisnya ilmu syariat semenjak kecil
Kemuliaan demi kemuliaan ia raih
Setimpal dengan ilmu yang ia peroleh.
Abdullah bin Abbas
Anak dari Abbas bin Abdul Muthalib
Ia lahir tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah
Usia tiga belas tahun, ketika Rasulullah wafat
Abdullah fasih berbicara
Banyak lawan bicara tunduk
padanya
Seorang ulama tabi'in, Masruq bin Al-Ajda berkata,
"Ketika aku melihat Abdullah bin Abbas, aku katakan, "Ia adalah orang paling tampan."
Ketika ia berbicara aku katakan,
"Ia orang paling pandai bicara"
Dan ketika ia berbicara aku katakan, "Ia orang paling berilmu."
Abdullah bin Abbas ra adalah ahli tafsir
Abdullah bin Mas'ud berkata,
"Penafsir Al Qur'an paling baik adalah Abdullah bin Abbas
Al-Qasim bin Muhammad berkata,
"Aku tidak melihat di majelis ilmu Abbas satu kebatilan pun. Aku tidak pernah mendengar fatwa yang lebih cocok dengan sunnah daripada fatwanya.
Para murid menjuluki beliau Al-Bahr (lautan ilmu) dan Al-Habr(tinta)
Ummar bin Khathab, sang khalifah kedua setelah Abu Bakar
Mengakui keilmuan Ibnu Abbas
Pada suatu saat, Khalifah Umar memasukkan
Ibnu Abbas muda ke dalam majelisnya
Bersama para tokoh Islam
Para tokoh yang sudah matang usia
Sangsi dengan kemampuan ilmu Ibnu Abbas
Mereka bertanya pada Umar,
"Mengapa Anda memasukkan pemuda ini ke tengah majelis ini,
Padahal kami juga mempunyai anak seperti ia?"
Suatu saat, Umar memanggil Ibnu Abbas ke tengah majelis
Untuk memperlihatkan kepandaian Ibnu Abbas
Umar bertanya pada ulama di majelis,
"Apa yang kalian ketahui tentang firman Allah
"Jika telah datang pertolongan Allah dan penaklukan."
Sebagian tokoh menjawab,
"Allah memerintahkan kita untuk beristighfar, setelah Allah menolong dan memudahkan kita untuk menaklukkan kota Mekkah."
Umar bertanya kepada Ibnu Abbas, "Apakah benar demikian?"
Ibnu Abbas menjawab, "Tidak"
Umar bertanya, "Lantas, apa menurutmu?"
Ibnu Abbas mengatakan, "Itu adalah wafatnya Rasulullah."
Allah memberitahukan kepada beliau, "Jika datang kepadamu pertolongan dan penaklukan" ( TQS an-Nashr : 1) itu adalah tanda dekatnya wafat Rasul.
"Maka bertasbihlah dengan pujian kepada Rabb-Mu dan mintalah ampun. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun." (TQS an-Nashr : 3)
Umar berkata, "Aku tidak mengetahuinya kecuali seperti apa yang engkau katakan."
Ketajaman dan ketelitian Ibnu Abbas dalam memahami wahyu
Perintah istighfar tidak biasa digunakan ketika terjadi kemenangan dan penaklukan.
Perintah istighfar dan taubat biasanya untuk mengakhiri sesuatu.
//Berawal dari Doa Mustajab//
Berbagai keutamaan yang Ibnu Abbas raih
Tidak lepas dari doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah saw
Ibnu Abbas kecil tahu kebiasaan Rasulullah saw
Beliau berwudlu setiap habis buang hajat
Ibnu Abbas meletakkan air wudlu di tempat keluarnya Rasulullah.
Rasulullah saw bertanya,
"Siapa yang meletakkan ini?"
Ibnu Abbas menjawab, "Ibnu Abbas"
Maka Rasulullah meletakkan telapak tangannya yang mulia di bahu Ibnu Abbas kecil, seraya berdoa :
"Yaa Allah, berilah dia pemahaman dalam masalah agama dan ajarkanlah kepadanya tafsir." (HR Bukhari dan Muslim).
Dari doa inilah kemuliaan demi kemuliaan dia peroleh
Tapi kemuliaan bukan turun dari langit begitu saja
Allah memberi taufik kepada Ibnu Abbas
Untuk menuntut dan mencari kemuliaan
Dengan sepenuh tenaga
Allah karuniakan kepadanya
Bukan hanya dengan berpangku tangan
Subhanallah, kisah indah penuh teladan
Pemuda Islam jangan bermalas-malasan
Banyak tugas yang harus diemban
Pemuda Islam harus bisa membuat perubahan
Menuju kebangkitan Islam yang dirindukan
Wahai para pemuda, yuk bangkit
Teladani Abdullah bin Abbas
Sejak muda rajin belajar syariat Islam
Risalah Islam harus terus ditebarkan
Agar seluruh dunia bisa mengetahui dan memahami
Hukum syara yang harus diterapkan
Dalam seluruh lini kehidupan
Semoga Islam kembali berjaya
Bisa memimpin dunia
dengan seperangkat aturan baiknya
Dan bendera tauhid kembali berkibar
Gagah berkibar di seluruh penjuru dunia
Dan kita berada di barisan yang ikut memperjuangkannya
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 9 Desember 2019
Tags
renungan