Tunduk Kepada AturanNya, Bukti Cinta KepadaNya


Sumber: Madanitv.net


Oleh : Rengga Lutfiyanti

Bicara tentang cinta seakan tidak ada kata bosan. Cinta, satu kata yang mampu membuat orang yang mendengarnya menjadi tersipu malu dan merona. Cinta merupakan sebuah fitrah yang diberikan oleh  Allah SWT kepada makhluk-Nya. Cinta adalah sebuah ekspresi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akbat faktor pembentuknya (Wikipedia).

Namun sekarang ini, banyak remaja yang salah dalam mengartikan cinta. Banyak remaja yang menjadi ‘Bucin’ atau budak cinta. Sebuah istilah yang cukup populer di kalangan remaja saat ini. Bucin merupakan sebuah kondisi dimana mereka rela melakukan apapun demi pasangannya. Bahkan mereka rela mengorbankan nyawa dan masa depan mereka demi pasangannya. Seperti yang disampaikan oleh seorang Psikologi bernama Meity Arianty,STP., M.Psi., pada Okezone (28/01/2019), “Namun harus diketahui, cinta remaja pun sering kali berujung pada hal diluar nalar karena remaja sendiri memang tidak berpikir panjang, mereka cenderung mengikuti hawa nafsu dan semaunya”. 

Dan hal ini terbukti dengan ditemukannya bayi hasil aborsi di Cisaruak beberapa bulan yang lalu yang di beritakan oleh CNN Indonesia (10/09/2019). Sungguh miris, tanpa berpikir panjang mereka rela mengorbakan kehormatan dan masa depan mereka . Atas nama cinta mereka rela melakukan apapun demi pasangannya. Padahal cinta ini adalah sesuatu yang suci, tapi karena kesalahan dalam mengekspresikan cinta sehingga mengotori makna dari cinta itu sendiri. Jika seperti itu bukanlah cinta yang mendasarinya tapi sebuah nafsu yang telah menguasai dirinya.

Inilah buah dari paham liberalisme dan sekulerisme. Dimana paham liberalisme ini adalah sebuah paham kebebasan. Sehingga mereka dapat melakukan apapun tanpa mengenal halal dan haram. Semakin lengkap pula dengan diterapkannya paham sekulerisme. Sehingga tidak ada lagi kontrol dalam berbuat. Karena agama telah dipsahkan dari kehidupan mereka. Dan paham ini terus dihembuskan ditengah-tengah masyarakat dengan kemasan yang menarik seperti film, musik, makanan, pakaian dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat tidak menyadari akan hal tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin jika kerusakan yang terjadi di masyarakat akan semakin parah. Karena sampai saat ini pun belum ada solusi tuntas dari permasalahan ini. 

Memang benar cinta itu adalah fitrah dan naluri untuk berkasih sayang juga sebuah fitrah. Tapi bukan berarti kita bebas dalam mengekspresikan rasa cinta itu. Telah ada aturan yang mengatur tentang cinta. Seperti yang telah diajarkan oleh Islam. Dimana kita tidak boleh sembarangan dalam bergaul. Harus ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Kemudian jika memang telah siap untuk menikah kita bisa mencari pasangan lewat proses ta’aruf. Dan jika telah ada kecocokan bisa dilanjutkan dalam proses khitbah kemudian berlanjut pada proses pernikahan. Sehingga kita tidak akan terjebak dalam cinta buta. Cinta yang hanya mengedepankan nafsu semata. 

Oleh karena itu perlu kita ketahui makna sebenarnya tentang cinta yang hakiki agar kita tidak salah dalam memaknai tentang cinta ini. Cinta yang hakiki adalah sebuah bentuk perasaan yang mendorong kita untuk lebih semangat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Cinta hakiki adalah ibadah hati yang membantu kita untuk lebih ringan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, baik ibadah mahdhah maupun ibadah muamalah. Cinta hakiki akan menjadikan jiwa kita mulia, bukan hanya syahwat atau maksiat yang dituju. Jadi jelas jika cinta mengantarkan kita pada kemaksiatan itu bukalah cinta melaikan sebuah nafsu. 

Dan hakikatnya jika kita cinta kepada Allah, kita akan tunduk terhadap syariat-Nya. Yaitu dengan mengikuti risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dan inilah bukti bahwa kita mencintai Allah. Karna cinta tidak hanya sekedar dalam ucapan, tetapi juga harus dibuktikan melalui perbuatan yaitu dengan tunduk terhadap syariatNya. Allah SWT berfirman, “Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian” (QS.Ali Imran : 31). 
Wallahu’alam bishowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak