Oleh: Rengga Lutfiyanti
(Mahasiswi, Member AMK)
Tidak dapat kita pungkiri bahwa perkembangan zaman atau yang biasa disebut dengan globalisasi ini terjadi sangat pesat. Hal ini mengakibatkan informasi juga berkembang dengan pesat. Contohnya saja, dulu ketika belum ada SMS, WA, Messenger, dan lain-lain, orang yang ingin berkirim pesan atau bertanya kabar dengan saudaranya harus menggunakan surat dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk menerima balasannya. Tapi kini zaman sudah semakin canggih, orang yang ingin berkirim pesan atau bertanya kabar tidak perlu memakai surat lagi, tapi mereka bisa langsung SMS, telepon atau bisa juga melihat wajah saudaranya secara langsung melalui smartphone.
Sistem informasi yang berkembang sangat pesat mengakibatkan semua orang dapat mengakses informasi dengan mudah. Jika kita lihat mulai dari anak kecil, remaja hingga orang dewasa bahkan orang yang sudah tua pun memilki handpone. Dan mereka sulit sekali terlepas dari yang namanya handphone ini. Ditambah banyak sekali konten-konten hiburan yang bisa ditonton oleh semua orang dengan mudah. Konten hiburan tersebut dapat berupa film, musik, komedi, reality show, dan lain sebagaianya. Padahal dalam konten tersebut terdapat banyak sekali hal-hal yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak maupun remaja. Contohnya saja, sekarang ini banyak sekali film-film yang mana film tersebut mempertontonkan adegan pacaran para muda mudi, banyak wanita yang dengan bangga memamerkan auratnya, adanya pergaulan yang bebas antara laki-laki dan perempuan. Dimana dalam film tersebut yang memerankan adalah para idola mereka. Sehingga dengan senang hati para remaja ini akan mengikuti gaya hidup dan perilaku meraka.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena adanya virus sekulerisme yang menyebar di masyarakat. Virus ini mengakibatkan adanya pemisahan agama dengan kehidupan. Padahal agama ini adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena agama adalah pengatur dalam kehidupan. Jika agama ini dipisahkan dari kehidupan manusia, maka akan terjadi banyak kerusakan di masyarakat. Dan hal ini terbukti dengan adanya banyak remaja bahkan yang masih anak-anak sudah melakukan pacaran, dan tidak sedikit dari mereka yang kemudian mengalami hamil diluar nikah.
Karena mereka tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, akhirnya banyak para remaja putri yang melakukan aborsi. Hal ini menjadi seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya. Selain itu kurangnya pemahaman agama pada diri remaja juga dapat menjadi pemicu terjadinya hal tersebut. Banyak remaja yang belum memahami hakikat kehidupan mereka. Mereka tidak tau tujuan hidup mereka. Sehingga mereka melampiaskan atau memcari pemuasan nafsu mereka dengan bersenang-senang dan mereka lupa bahwa mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan yang mereka lakukan.
Oleh karena itu, para remaja perlu menuntut ilmu agama. Bukan seperti saat ini yang hanya disibukkan oleh ilmu dunia saja. Karena dengan adanya bekal ilmu agama mereka akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu perlu dibangun kesadaran dalam diri mereka tentang pentingnya menuntut ilmu agama.
Sebagai seorang remaja kita harus menjadi remaja yang cerdas. Remaja yang mampu menggunakan akalnya untuk berpikir tentang dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup di dunia ini, dan akan kemana setelah kehidupan ini. Dengan penggunaan akal untuk berpikir kita akan menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jawaban yang benar adalah yang sesuai fitrah, mampu memuaskan akal dan menentramkan jiwa. Dan jawaban yang benar ada dalam Islam.
Hasil jawaban tersebut akan menuntun kita untuk lebih mencintai Allah Swt. Dan juga kita bisa lebih berhati-hati dalam bertindak. Karena setiap perbuatan kelak akan dihisab oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “ Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal : tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yangia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)”. Sehingga kita akan menggunakan waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat dan pastinya yang bernilai ibadah. Wallahu'alam bishowab.