*Oleh. Suyati
Dilansir dari halaman CNN Indonesia, Joko widodo akan kembali memimpin pemerintahan untuk lima tahun kedepan. Dan menjadi presiden hingga 2024 ditemani wakil presiden Ma'ruf Amin. Visi dan misi yang dicanangkan sudah dikampanyekan saat pilpres 2019 masih berjalan. Jokowi-Ma'ruf bertekad menjalankan program-program tersebut. Akan tetapi, bukan berarti jokowi bisa sepenuhnya mengabaikan permasalahan yang muncul diperiode pertama. Banyak yang belum tertuntaskan soal penanggulangan radikalisme, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kerusuhan di Papua, masalah korupsi dan KPK, pertumbuhan ekonomi serta beberapa hal lainnya. Tentu publik akan terus menyoroti warisan masalah diperiode pertama jika muncul kembali diperiode kedua.
Yang paling dibanggakan jokowi diperiode pertama adalah pembangunan insfrastruktur dari barat hingga timur Indonesia. Pembangunan jalan tol dari Trans Sumatera, Trans Jawa hingga Trans Papua. Pembangunan kereta api Jawa Sumatera, pembangunan kereta api di Sulawesi yang akan menghubungkan kota Makasar hingga Pare Pare sepanjang panjangnya 145km. Rumitnya masalah yang belum terselesaikan, ditambah masalah hutang luar negeri yang kian menggunung, akhirnya solusi yang ditempuh ialah menaikkan tarif disegala kebutuhan dasar rakyat untuk meringankan beban negara. Apakah itu benar solusi atas semua permasalahan hancurnya pengelolaan Negara ?
Belum lagi sempitnya lapangan pekerjaan bagi anak negeri, susahnya memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan dengan semua kebutuhan mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Maka, jika ditelaah lebih mendalam masyarakat akan melihat ada yang salah dalam pengaturan sistem kehidupan yang diterapkan negara saat ini. Karna sistem kapitalisme sekuler yang diterapkan. Jauh berbeda dengan aturan islam yang telah dicontohkan Rosulullah Muhammad SAW dan dilanjutkan oleh para khulafaur Rasyidin radiyallahu anhum. Hingga dalam waktu singkat islam telah memenuhi seantero dunia dan manusia berbondong bondong masuk islam karna kedamaian, kesejahteraan, kemakmuran,dan keamanannya. Sebab, Sistem yang diterapkan syariat bersumber hukum yang jelas yakni Alquran, hadits, ijma' dan qiyas.
Tugas seorang pemimpin sangat berat hisabnya, ketika kebijakkanya tidak sesuai dengan syariat. Rosulullah SAW Bersabda "Ada tujuh golongan yang Allah lindungi dalam naunganya pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali naungan dari-Nya. Dan diantaranya adalah imam yang adil (HR Muslim). Tujuan kepemimpinan dalam islam adalah "iqomatud din wa siyasatud dunya bihi" (menegakkan agama/mejaga agama, mengatur urusan dunia dengan agama). Dan ini perlu diwujudkan oleh seorang yang diberi hak kepemimpinan terhadap umat.
Periayahan(pemeliharaan) rakyat secara penuh dalam menjamin semua kebutuhan rakyat dan mendapat limpahan rahmat bagi sekalian alam,dan sebagai wujud ketaatan pada Allah SWT.
Jangan lupakan sejarah bahwa islam pernah berjaya 1300 tahun mengusai 2/3 dunia. Mengatur urusan umat secara keseluruhan dalam naungan islam rahmatan lilalamin. [Wallahua'lam bishowab].