Oleh : Lilik Yani
"Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut
Menusuk di hati
Takut hidup ini terisi
Oleh sia-sia.."
Terinspirasi dari lagu Detik Hidup, menjadikan kita terus muhasabah diri. Apakah kita sudah mengisi detik hidup karunia Allah ini dengan amal terbai? Sebagai bekal untuk menghadapi akherat yang panjang nantinya.
*******
Setiap manusia mendapat jatah yang sama, dalam sehari itu ada 24 jam. Sama dengan 1440 menit atau 86.400 detik. Itu hanya dalam waktu 1 hari.
Padahal jatah hidup setiap manusia berbeda-beda. Ada yang diberi usia panjang, hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Tetapi ada pula yang usianya pendek, bahkan ada yang baru lahir sudah dipanggil Allah kembali.
Disini, saya tidak membahas tentang jatah hidup manusia. Karena itu adalah hak prerogatif Allah saja. Saya hanya ingin menganalisa tentang jumlah detik yang dimiliki setiap manusia dalam 1 hari.
Apakah kita sudah menyadari bahwa setiap detik itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhir nanti?
Rasulullah saw bersabda,
"Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya 5 perkara yaitu
* tentang umurnya, untuk apa dia habiskan
* tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan
* tentang hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan
* tentang ilmunya, apa saja yang telah diamalkan dengan ilmunya ". (HR Tirmidzi No 2416)
Yang perlu kita perhatikan, apakah kita sudah menggunakan setiap detik karunia Allah itu dengan penuh ketaatan?
Ataukah suka membiarkan detik hidup itu berlalu tanpa suatu amal yang bisa dibanggakan di hadapan Allah yang memberi nikmat itu?
Ternyata kebanyakan dari kita masih suka mengabaikan karunia waktu.
Rasulullah saw bersabda,
"Dua nikmat Allah yang kebanyakan manusia tertipu darinya adalah nikmat kesehatan dan waktu luang". (HR. Bukhari)
Kita sering menganggap bahwa waktu kita masih lama. Masih ada besok untuk taat. Sekarang masih muda, buat apa buru-buru taubat. Dan beribu alasan untuk menunda-nunda ibadah, karena beranggapan kalau detik hidup yang dimiliki masih banyak.
Padahal tanpa kita sadari, detik-detik itu terus berjalan. Setelah berdetak 60 kali maka akan menjadi menit. Dari menit ke menit setelah 60 kali akan menjadi jam. Jam pun akan terus berputar, setelah 24 kali akan terbentuk 1 hari. Begitu seterusnya. Terus berputar sesuai perintah Sang Pencipta. Hingga suatu saat akan berhenti jika Allah berkenan menghentikannya.
Ternyata perputaran detik itu juga karena dia taat kepada Allah. Kalau dia(waktu) saja taat, seharusnya kita lebih taat kepada Allah. Karena kita akan dimintai pertanggungjawaban untuk mengisi setiap detik hidup itu, hanya dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
"Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku." (TQS Adz-Dzariyat : 56)
Saudara muslimku, marilah kita saling mendoakan. Agar selalu dalam bimbingan Allah.
"Ya Allah, ajari kami bersyukur atas nikmat detik hidup yang Engkau karuniakan ini.
Ya Allah, ajari kami untuk bisa mengisi setiap detiknya hanya dengan ketaatan kepadaMu
Ampuni kami ya Allah, jika selama ini suka mengabaikan nikmat karuniaMu itu.
Beri kami kesempatan untuk bertaubat dan terus memperbaiki diri dengan sisa detik yang masih kita miliki.
Ya Allah, hanya Engkau Rabb yang Pengasih dan Penyayang. Maka sayangilah kami Ya Allah.
Aamiin."
Saudara muslimku, kita semua bersaudara. Mari kita saling amar ma'ruf nahi munkar. Jika ada perbedaan pendapat, janganlah saling memusuhi. Mungkin karena pemahaman yang belum seutuhnya, sehingga apa yang dilakukan sebatas apa yang diketahui.
Mari saling tabayyun jika ada pendapat yang tidak sesuai. Belum tentu pendapat kita yang benar. Karena standart kebenaran hanyalah dari Allah swt (Al -Qur'an) dan Rasulullah saw (As-Sunnah). Bukan pendapat manusia.
Saudara muslimku, mari kita saling mengingatkan, dan berlomba dalam kebaikan. Kita sayangi setiap detik karunia Allah dengan amal baik dan bernilai ketaatan kepada Allah. Hingga Allah meridloi setiap yang kita lakukan.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 29 November 2019