Oleh : Lilik Yani
Saat-saat menyenangkan yang ibu tunggu-tunggu. Sehabis menjalankan sholat Ashar dan kalian sudah selesai perkuliahan. Kalian akan datang menemui ibu untuk bincang-bincang seputar Islam.
Banyak hal yang bisa kita diskusikan. Masalah aqidah, tentang banyaknya aktivitas yang mengarah pada kesyirikan, datang ke orang pintar untuk diberi doa-doa agar sukses ujian, percaya pada takhayul, adanya aliran-aliran baru yang membuat resah masyarakat, dll.
Tentang syariat, cara-cara menjalankan ibadah, apakah sudah sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw atau masih ikut-ikutan orang. Kemudian kita cari dalil dan dasar hukumnya. Kita belajar tentang Fiqih Islam dan Hadist. Kita juga membiasakan membaca al Qur’an dan mengupas tentang ayat-ayat Al qur’an dengan membaca tafsirnya.
Belajar tentang birrul walidain, karena orang tua sudah berjuang membesarkan kita dan berupaya keras untuk membiayai kalian kuliah di Fakultas kedoteran ini. Jadi kalian harus menjaga amanah dari orang tua dan bisa menjadi anak kebanggaan orang tua.
Belajar tentang etika terhadap guru atau dosen. Karena ilmu tidak ada berkahnya jika kalian tidak menghormati guru. Percuma jauh-jauh datang untuk belajar, tapi ilmu yang didapat menguap sia-sia. Jadi harus memiliki adab terhadap guru, siapapun itu. Selama yang diajarkan tidak menyimpang dari aturan Allah, hendaknya kita menuruti.
Kita juga membahas tentang masalah-masalah aktual yang terjadi di negeri ini. Harga listrik dan BBM yang terus naik, buruh yang sering demo menuntut kenaikan gaji, biaya pendidikan yang makin mahal, tanggung jawab pemerintah terhadap kesehatan warga diambil alih BPJS, dan banyak masalah lainnya.
Bicara tentang Islam tidak akan kehabisan tema. Semua masalah, semua aktivitas, semua agenda, jika dikaitkan dengan Islam selalu indah untuk didiskusikan. Tapi tentunya bukan hanya sekedar dalam bentuk omongan saja, kita juga harus ada aktion nyata.
Kita pikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan keimanan warga muslim di lingkungan kampus dengan membuat program yang menarik minat semua mahasiswa muslim. Ada kajian keputrian buat mahasiswa muslimah saja. Ada kajian Keputraan buat mahasiswa muslim saja. Kemudian ada kajian umum yang melibatkan muslim dan muslimah, juga dosen dan karyawan. Sekali waktu kita mengundang Ustadz dari luar. Dari ustadz kelas kota Surabaya sampai kelas nasional pernah kita hadirkan.
Alhamdulillah, suasana Islami masih terasa kala itu, walau kita termasuk minoritas. Ibu sering bilang, jangan sampai kalah dengan teman-teman kita yang di luar Islam. Mereka juga bersemangat ibadahnya. Kita jangan sampai terlena. Karena mereka juga semangat berdakwah. Kita harus saling kuatkan ukhuwah, jangan sampai ada perpecahan hanya karena masalah khilafiah.
Sayangnya, dengan berjalannya waktu. Banyaknya tuntutan kepada kalian, banyaknya tugas begitu menyita waktu dan tenaga kalian. Sehingga, memaksa kalian memilih. Mengerjakan tugas-tugas untuk mendapat nilai bagus, atau tetap meluangkan waktu untuk agenda dakwah.
Anakku, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua akan bisa berjalan bersama dengan baik. Kuncinya adalah kalian bisa memanage waktu dengan tepat. Tugas-tugas kuliah tetap dikerjakan dengan baik, dan kegiatan kerohanian untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah juga harus diprioritaskan.
Bukankah dengan menolong agama Allah, dengan cara kalian belajar Islam, diskusi tentang Islam, menyebarkan keindahan Islam, menjadikan diri kalian figur Islami, mengajak teman-teman untuk menerapkan Islam, maka akan memancing pertolongan Allah. Sehingga Allah akan memudahkan semua urusan kalian, termasuk dimudahkan dalam memahami pelajaran, dimudahkan dalam mengerjakan tugas-tugas, diberi hati yang tenang, dikaruniai sehat jiwa raga, dan banyak pertolongan Allah yang lainnya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.
(TQS Muhammad : 7)
Jadi, jangan jadikan alasan dengan banyaknya beban tugas, membuat kalian meninggalkan agenda dakwah. Justru dengan membuat perimbangan maka kalian akan mendapat keduanya. Sukses dunia dan sukses akheratmu. Doa ibu menyertai kalian yang selalu bersemangat belajar dan semangat menolong agama Allah. Semoga Allah meridloi setiap perjalanan kalian. Aamiin.
Surabaya, 6 November 2019