Oleh : Lilik Yani
Kawan, tahukah kalian kapan berhenti detik hidupmu?
Adakah yang bisa memperkirakan, kira-kira kapan, garis finish itu?
Wahai para pakar yang pintar menganalisa masalah
Atau para normal yang lihai meramal kejadian
Apakah kalian tahu, kapan panggilan Allah datang?
Duhai para dokter mulia, engkau teramat pandai mendiagnosa
Terkadang kelewatan hingga memvonis kematian
Ahh, terlalu berani kalian
Apakah ada mandat Allah yang dititipkan pada kalian?
Hingga berani mengatakan bahwa waktu hidup pasienmu tinggal satu bulan
Wahai saudara muslimku, dimanapun berada
Ternyata kita semua tak ada yang diberitahu kapan harus menghadap
Termasuk Rasulullah tercinta,
Hamba kesayangan dan paling dekat dengan Sang Pencipta
Juga tidak dibisiki kapan akan dipanggilNya
Duhai saudaraku, karena kita tak ada yang tahu ajal tiba
Tugas kita hanyalah mempersiapkannya
Jika mau bepergian keluar kota beberapa hari saja
Kita sibuk mempersiapkan perbekalan sedemikian rupa
Apalagi kalau pergi selama-lamanya
Bukankah harus lebih lengkap perbekalannya
Saudara muslimku, mari kita saling mengingatkan
Mumpung masih ada waktu, jatah hidup kita
Di dunia inilah kesempatan kita mempersiapkannya
Mari kita evaluasi diri segera
Adakah bekal yang kita persiapkan sudah memadai?
Atau masih banyak yang terbengkalai?
Saudara muslimku, mumpunh masih ada waktu
Mari segera bangkit, berjuang untuk melawan nafsu
Yang sering menghambat diri kita untuk taat
Mari kita lawan kemalasan
Yang suka menghalangi tubuh kita untuk beribadah
Ingat, mumpung masih ada kesempatan
Karena datangnya jemputan tak memberi kabar
Supaya kita lakukan persiapan
Mengenakan pakaian terbaik dan membersihkan badan
Melengkapi dengan asesoris dan wewangian
Agar pantas saat menghadap Sang Penguasa alam
Tapi jemputan itu bisa datang tiba-tiba
Tak peduli kita sedang apa saja
Kalau Allah sudah berkenan memanggil hamba-Nya
Seketika harus segera menghadap-Nya
Saat ini waktu yang masih ada
Detik hidup milik kita
Mari kita isi dengan sebaik-baiknya
Hanya untuk taat dan menambah amal kebaikan
Sebagai bekal yang akan kita bawa
Ketika sewaktu-waktu Allah memanggil kita
Saudara muslimku, mari saling mendoakan
Semoga Allah mengijinkan kita menutup akhir kegiatan dengan amal mulia
Husnul khatimah dengan ridlo-Nya
Dan diijinkan masuk ke jannah-Nya
Bersama segenap keluarga tercinta
Aamiin
********
Note :
Kutulis dalam perjalanan ke kampung halaman
Menggunakan tranportasi kereta senja
Silaturahim ke sanak saudara
Karena sudah lama kami tak berjumpa
Untuk pergi keluar kota beberapa hari saja
Banyak bekal dipersiapkannya
Apalagi untuk akherat yang lama??
Bukankah harus lebih maksimal bekal yang harus dibawa?
Yaa Allah..
Ampunilah hamba, yang masih suka membuang percuma
Setiap detik karunia yang harus dijaga
Untuk membuat jejak terbaik yang bisa menjadi pembela
Ketika kami harus menghadap pengadilan sesungguhnya
Wallahu a'lam bisshawab
Madiun, 2 November 2O19