Tanpa judul

Mengembalikan Rel Santri
Oleh: Endang Widayati
Sejak tahun 2015 lalu, setiap tanggal 22 Oktober, secara resmi diperingati sebagai hari Santri. Hal ini dideklarasikan dan disahkan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka mengingat peran penting ulama yang notabene dilahirkan dari pesantren. Mereka ikut berjuang dan mempunyai peran dalam menjaga keutuhan Indonesia.
Kementerian Agama (Kemenag) RI telah usai menggelar rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2019 lalu. Tema yang diusung adalah 'Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia'. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan peringatan HSN merupakan bentuk bukti keberadaan negara di sisi entitas yang selama ini mengambil bagian penting dalam keberagamaan, ke-Indonesia-an, dan kebhinnekaan. Ia pun juga mengatakan santri memiliki peran yang tidak berkesudahan dalam menangkal radikalisme.
Isu radikalisme kembali mencuat kuat paska peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto. Pelaku penusukan diketahui sepasang suami istri yang secara fisik ciri-cirinya bercadar dan bercelana cingkrang. Lagi dan lagi Islam dipersepsikan sebagai biang terorisme. Sehingga perlu adanya bagi pemerintah serangkaian upaya pencegahan tersebarnya ide radikalisme di tengah-tengah masyarakat seluruhnya.
Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat oleh Kemenag di Hari Santri Nasional yaitu santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia. Kondisi dunia memang dalam balutan problematika, termasuk Indonesia yang tiada hentinya terjadi konflik.
NKRI harga mati menjadi slogan yang senantiasa diusung demi terwujudnya persatuan dan kesatuan. Namun, pada faktanya mereka yang lantang menyuarakan NKRI harga mati, mereka juga yang seakan diam tak bersolusi menghadapi pengajuan referendum Papua. Mereka juga yang menganggap 'beban' negara bagi para pengungsi korban bencana alam di Maluku.
Sebaliknya, jika problem yang tercium adalah seputar radikalisme, terorisme, intoleran, mereka dengan sigap menghukuminya. Bahkan, kaum muslimin yang menyeru supaya kembali kepada hukum aturan dari Sang Pencipta distigma negatif sebagai pemecah belah persatuan Ibu Pertiwi. Begitu kontras perlakuan pemerintah kepada rakyatnya. Islam dianggap sebagai biang kerok perpecahan yang terjadi.
Upaya Menghalau Kebangkitan Islam
Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim ditengarai berpengaruh besar dalam hal kebangkitan Islam. Terlebih paska terjadinya aksi 212 pertama kali dan agenda alumni 212 selanjutnya yang menjadi sorotan dunia. Sehingga, tidak berlebihan jika Indonesia menjadi titik sentral dalam acuan kebangkitan Islam.
Musuh-musuh Islam yang melihat gelombang kebangkitan Islam di Indonesia pasti tidak akan tinggal diam. Banyak upaya yang dilakukan demi menghambat kebangkitan tersebut. Aalah satunya dwngan terua menjejalkan paham-paham sekuler dan liberal. Keberadaan paham-paham tersebut akan menjadikan kaum muslim lupa dengan identitas sejatinya sebagai seorang muslim.
Tidak hanya itu, supaya ide kapitalis-demokrasi semakin menguat, Barat atau musuh-musuh islam juga terus melabeli Islam sebagai agama yang intoleran, radikal, teroris, jika Islam yang diemban tidak sejalan dengan kepentingan penjajahan orang-orang kafir Barat. Sedangkan perdamaian dunia yang diusung oleh Kemenag tidak lain hanyalah pemanis kata untuk menjadikan santri dan umat sebagai sosok yang humanis, inklusif, moderat
Bahkan, mereka rela menggelontorkan dana triliunan rupiah hanya demi memusnahkan dan mematikan hukum-hukum Islam dari bumi ini. Hingga yang tersisa hanyalah orang-orang Islam yang menjadi antek Barat yang senantiasa bergandengan mesra demi kenikmatan dunia yang sedikit. 
Jika ditelaah lebih dalam, program deradikalisasi ini sama dengan roadmap RAND Corporation yang merupakan NGO (Non-Governmental Organization), sebuah LSM dari Amerika Serikat. Lembaga ini dibiayai kebanyakan konglomerat Yahudi. Hasil temuannya sering dijadikan pedoman sikap pemerintah AS.
Sedangkan perdamaian dunia yang diusung tidak lain untuk menciptakan kaum muslim yang sejalan dengan sifat-sifat yang sesuai Barat, tidak menentang Barat, membenci ajaran Islam kaffah, menjegal pengemban dakwah Islam. Inilah maksud sebenarnya misi santri bagi perdamaian dunia.
Santri dan Pesantren Sesungguhnya
Sejarah mencatat bagaimana peran santri mengusir penjajah dengan semangat jihadnya, ini salah satu potensi yang dimiliki santri yang didapat dari pemahaman yang benar yang mereka dapat dari pesantren, bahwa tidak boleh tunduk pada penjajah, tidak boleh menghamba pada manusia, bahwa manusia harus bebas dan penghambaan diri hanyalah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, yang meninggikan hukum Allah hukum islam di atas segalanya.
Saat ini umat digiring untuk mempercayai bahwa tampilnya ulama akan mampu memberikan perubahan yang baik, akan memudahkan aturan islam diberlakukan, alih alih harapan itu tercapai, kita lihat bagaimana sepak terjangnya menyakiti umat islam dengan plin plannya mengeluarkan statemen yang lebih pro pada kedzoliman dan mengesampingkanajaran islam.
Sudah saatnya pesantren khususnya santri memiliki peran penting untuk kebangkitan islam, bahwa sistem demokrasi yang dipakai adalah jalan batil yang tidak layak dijadikan jalan untuk bisa menerapkan islam, karena demokrasi skali kali bukan berasal dari islam, itu adalah konsep barat yang mendewakan akal manusia untuk menetapkan hukum, ini jelas tidak boleh didukung atau tidak boleh dipakai memperjuangkan islam.
Santri harus menajamkan perasaan dan pemikiran bahwa saat ini islam dan kaum muslimin dalam keadaan terpuruk, fokus menyelesaikan, tentu dengan metode islam yang dicontohkan oleh Rosululloh. Peran santri mengembalikan menjadi umat yang merdeka dan mulia.
Santri adalah generasi yang memiliki pemahaman yang tinggi mampu mendesak penguasa untuk menerapkan islam secara menyeluruh, santri wajib menolak segala ide ide kuffur juga segala upaya yang memisahkan islam dalam kehidupan, santri memahamkan umat bahwa tanpa islam kehidupan akan hina dan sengsara, santri pun sepakat bahwa sempurnanya islam adalah diterapkannya seluruh syariat. Wallahu a'lam bishowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak