Khilafah Sistem Politik Masa Depan



Oleh : Alin Fm
Praktisi Multimedia dan Penulis

Islam adalah agama yang benar dan sempurna dibawa oleh Rasulullah Saw untuk menjadi Rahmatan lil a'lamiin. Kunci keselamatan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Agama Islam akan terus ada sampai akhir zaman sebagai pedoman hidup manusia. Rasulullah Saw adalah manusia pilihan, penutup para Nabi-Nabi terdahulu bertugas untuk menyempurnakan ajaran Nabi-Nabi sebelumnya. Kesempurnaannya sampai mengurus urusan politik dan pemerintahan sebagaimana tertulis di dalam Al-Qur'an :

"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". (TQS. An-Nisa' ayat 65)

Sistem politik dan pemerintahan yang di bawa Rasulullah Saw dikenal dengan Sistem Khilafah. Sistem khilafah adalah sistem kenegaraan warisan Rasulullah Saw. untuk menerapkan syariah Islam dan menyatukan umat Islam sedunia dan menyebarkan dakwah Islam Rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia.

Jika kita lihat dari kelahirannya, sistem Khilafah sistem pemerintahan terupdate  sepanjang peradaban manusia. Dan ini secara sederhana bisa dipahami bahwa khilafah adalah sistem paling baru, jika dibandingkan dengan sistem-sistem sebelumnya, seperti Demokrasi. Demokrasi lahir dari para filosof yunani kuno yang lahir jauh sebelum Rasulullah Saw diutus di muka bumi. Demokrasi dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke IV SM sampai dengan abad ke VI SM tertulis di wikipedia.org. Islam dengan sistem Kekhilafahannya hadir untuk menggantikan sistem demokrasi yang sudah lama usang.

Khilafah adalah sebuah Institusi politik yang manusiawi dimana dipimpin seorang khalifah adalah manusia biasa yang meneruskan penerapan Islam setelah Rasulullah Saw. wafat. Namun, khalifah punya tugas agung, yakni memastikan kedaulatan hukum Allah untuk kebaikan seluruh manusia dan alam semesta. Kedaulatan hukum di tangan Allah, sementara kekuasaan di tangan khalifah.
Pemikiran ini sangat pantas menjadi pengganti sistem Demokrasi yang lama usang dimana menjadikan manusia sebagai tuhan pembuat hukum. Itulah mengapa dalam demokrasi kedaulatan hukum ada di tangan manusia. Apa jadinya jika hukum di tangan manusia dan mengabaikan hukum Allah SWT, Pecipta manusia dan alam semesta. Mudah dijawab, ketika Demokrasi diterapkan maka dunia akan kacau balau. Buktinya ya sekarang ini. Dunia saat ini membutuhkan solusi dari kekacauan yang ditimbulkan Demokrasi yaitu Islam dan Al Qur'an sebagai sumber hukumnya.
Al Qur’an sebagai pedoman hidup yang sempurna telah menawarkan pandangan hidup Islam sebagai solusi atas persoalan manusia di akhir zaman. Penerapan syariah Islam secara kaffah diwujudkan dalam daulah dengan bentuk khilafah Islamiyah. Hal ini telah menjadi janji Allah SWT bagi para pencinta Rasulullah Saw sebagaimana tertulis di dalam Al-Qur'an :

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik". (TQS Annur ayat 55).
Khilafah bukanlah demokrasi, juga bukan kerajaan. Khilafah juga bukan republik atau federal, apalagi komunisme ateis. Islam adalah Islam, khilafah adalah khilafah, sistem khas berdasarkan kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. Sebagaimana Islam yang tidak sama dengan agama dan ideologi manapun, Khilafah juga sistem politik Islam yang tidak sama dengan sistem politik manapun di dunia.

Maka jika ada orang yang mengatakan bahwa khilafah sudah basi, maka dia perlu belajar lagi agama dan sejarah. Tapi jika demokrasi sudah lama usang, maka itulah fakta. Jika khilafah tidak usah dibicarakan lagi, tapi faktanya justru makin dirindukan oleh manusia khususnya Umat Islam. Sebab itu kaum kafir dan munafik hendak menghalangi kebangkitan Khilafah Islam. Kaum kafir dan munafik berusaha memadamkan cahaya Allah, sementara Allah justru akan makin menyinarkan cahayaNya.
Jika ada orang yang mengatakan bahwa sistem khilafah sudah tidak relevan, maka dia harus belajar lagi melihat fakta-fakta kehancuran akibat kerusakan sistem demokrasi yang dipaksakan diterapkan oleh negara-negara Kapitalisme. Aromanya tercium busuk seantero negara-negara barat bahkan sampai negeri-negeri muslim. Apakah kita sudah buta dan tuli atas segala fakta kerusakan di dunia ini ?. Apakah kita mengabaikan kerusakan di muka bumi dan asyik dengan urusan diri sendiri?. Allah SWT memperingatkan kepada kita di dalam Al-qur'an :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (TQS Ar Ruum:41).

Dalam ayat yang mulia ini Allah SWT menyatakan bahwa semua kerusakan yang terjadi di muka bumi, dalam berbagai bentuknya, penyebab utamanya adalah perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia yang mengabaikan hukum Allah. Maka ini menunjukkan bahwa perbuatan maksiat meninggalkan hukum Allah adalah inti dari “kerusakan” yang sebenarnya dan merupakan sumber utama kerusakan-kerusakan yang tampak di muka bumi. Meninggalkaan hukum Allah dan memilih Demokrasi sebagai penyelesaian masalah adalah kemaksiatan terbesar di muka bumi.

Demokrasi adalah sistem usang anti Islam, maka seluruh negara sekuler yang menerapkan demokrasi pasti akan menolak Islam dan khilafah. Sebagaimana Rasulullah Saw. dahulu kala juga ditolak oleh kaum kafir Quraisy, bukan karena Rasulullah Saw. salah, namun karena kekufuran dan kesombongan menolak kebenaran Islam.
Apakah orang yang menolak Khilafah berani menyalahkan Rasulullah Saw disaat beliau ditolak oleh kafir Quraisy ?. Apakah ada yang berani menyalahkan Nabi Musa As saat ditolak musuh Allah SWT yaitu Fir’aun ?. Apakah ada yang berani menyalahkan Nabi Ibrahim saat ajarannya dibakar dan dimusuhi oleh Raja Namrud ?. Apakah berani menyalahkan para ulama, para pahlawan negeri ini saat dituduh dan dipenjarakan oleh kaum penjajah karena ingin mengusir penjajah dan menerapkan Islam?.

Khilafah secara historis jelas ada, sementara secara empirik adalah akal sehat. Buktinya segala persoalan negeri ini tidak pernah kunjung selesai, sebab akar masalahnya adalah sistem usang yang diterapkan yaitu Demokrasi. Sementara khilafah adalah sistem terbaru dan akan menjadi sistem masa depan umat manusia, karena merupakan warisan Rasulullah Saw. Umat Islam tidak boleh membiarkan kerusakan yang ditimbulkan Demokrasi terus berlanjut. Masa depan ada di tangan kita. Masa depan adalah Khilafah.
Jadi tinggal pilih, mau sistem yang masa depan atau sistem jadul yang sudah lama usang yang bikin repot manusia?. Sekarang tinggal pilih
Penutup
Akhir kalam, agaknya kita merenung apa yang sudah tertulis di dalam Surat Al-Maidah ayat 50
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak