Khilafah : Sistem Pemerintahan yang Allah Wajibkan




Oleh : Sri Gita Wahyuti.
          (Aktivis Pergerakan Muslimah dan Member AMK)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan tidak ada sistem negara Khilafah dalam Islam. “Yang ada itu prinsip Khilafah dan itu tertuang dalam al-Quran". Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Dialog Kebangsaan Korps Alumni HMI (KAHMI) di Kalimantan Barat, Sabtu malam, 26 Oktober 2019.

Menurut Mahfud, dalam al-Quran yang dimaksud Khilafah adalah negara yang memiliki pemerintahan. Namun, Islam tidak mengajarkan soal sistem. “Artinya setiap negara bisa menentukan sendiri sistem pemerintahannya."

Statement tidak berdasar terkait ajaran Islam, dari soal tidak terdapat konsep baku, tidak terdapat dalam al-Quran dan Islam tidak mengenal Khilafah telah berulang-kali disampaikannya. Padahal Khilafah adalah sistem pemerintahan yang Allah wajibkan. 

Benar, kata Khilafah dalam makna sistem pemerintahan Islam memang tidak ada dalam al-Quran. Tetapi perlu diingat, jika sesuatu tidak dinyatakan secara jelas dalam al-Quran, bukan berarti hal tersebut tidak disyariatkan atau bukan ajaran Islam.

Banyak perkara tidak dinyatakan dalam al-Quran. Salah satu contohnya adalah sholat lima waktu dan jumlah rakaatnya. Walaupun tidak dinyatakan dalam al-Quran tetapi tentu tidak ada yang berani menolak bahwa sholat lima waktu adalah wajib. Demikian juga Khilafah dan Khalifah, kewajiban menegakkan Khilafah dan mengangkat Khalifah dinyatakan dalam nas-nas as-Sunnah, Ijma Sahabat dan Qiyas juga didukung oleh kaidah-kaidah syar'iyyah. 

Khilafah adalah kepemimpinan umum atas seluruh kaum muslimin untuk menerapkan syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Di dalamnya terkandung tiga muatan, yakni : ukhuwah, syariah dan dakwah. Ukhuwah bermakna persatuan umat Islam seluruh dunia. Syariah bermakna penerapan sistem Islam secara kaffah. Dakwah bermakna penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia.

Secara historis, Khilafah telah membawa rahmat dan pengaruh besar bagi kaum muslimin. Khilafah berperan besar bagi penyebaran Islam sehingga penduduk negeri ini  mendapat rahmat dari Allah SWT. dengan mendapatkan petunjuk kepada Islam. Di antara para wali dan ulama yang menyebarkan Islam di Indonesia sebagiannya merupakan utusan dari Khilafah.

Kesultanan-kesultanan Islam yang dulu memerintah dan memakmurkan negeri ini pun berhubungan erat dengan Khilafah pada masa masing-masing. Bahkan Khilafah pernah turut membantu perjuangan rakyat dalam melawan penjajah.

Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan syariah-Nya secara keseluruhan tanpa pilih-pilih. Kewajiban ini memastikan bahwa kaum muslimin wajib mengangkat imam (Khalifah) dan menegakkan Khilafah.

Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 38 yang artinya, "Terhadap pencuri laki- laki dan pencuri perempuan, potonglah tangan keduanya"

Melalui ayat tersebut Allah SWT. mewajibkan penegakkan had (hukuman) atas pencuri dan pelaku kriminal. Umat sepakat bahwa tidak ada seorangpun dari kalangan rakyat yang berhak menegakkan hudud terhadap para pelaku kriminal kecuali seorang imam (Khalifah).

Imam an-Nawawi dalam Syarhu Shahih Muslim (vi/291) menegaskan : "Para ulama sepakat bahwa wajib atas kaum muslimin untuk mengangkat Khalifah itu berdasarkan syariah, bukan berdasarkan akal"

Bahkan Imam Ibn Hajar al-Haytsami dalam Ash-Shawa'iq al-Muhriqah (i/25) menegaskan : "Ketahuilah juga bahwa sesungguhnya para sahabat radhiyallahu 'anhum telah berijmak bahwa mengangkat imam (Khalifah) setelah lewatnya zaman kenabian adalah wajib. Bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban paling penting. Buktinya mereka lebih menyibukkan diri untuk memilih dan mengangkat Khalifah daripada menguburkan jenazah Rasulullah SAW."

Khilafah adalah kewajiban terpenting. Karena itu kaum muslimin wajib turut serta aktif dalam menegakkannya. Mereka tidak boleh menjauhi, menolak apalagi menghalangi. Perjuangan untuk mewujudkan Khilafah dan mengangkat Khalifah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. bahkan merupakan bagian ketaatan yang utama.

Wallahu a'lam bisshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak