Ketika Bunda Khadijah Jatuh Cinta






Oleh : Lilik Yani

Ketika pemuda Muhammad (belum menjadi Nabi) bekerja kepada Bunda Khadijah, diam-diam beliau mengamati tingkah laku pemuda tampan itu. Beliau juga menyuruh pembantunya Maisarah untuk mengamati Muhammad lebih dekat.

//Bunda Khadijah Jatuh Cinta Kepada Pemuda Muhammad//

Informasi yang diberikan Maisarah, ditambah pernyataan Waraqah bin Naufal, sepupu Bunda Khadijah, membuat beliau jatuh cinta kepada pemuda Muhammad.

Bunda Khadijah seorang wanita bijaksana, mulia, cerdas, kaya raya. Beliau ingin menjadi istri yang sholehah bagi lelaki agung itu. Bunda Khadijah ingin mendampingi dan membantu pemuda Muhammad dalam mengemban risalah Islam. 

Suatu ketika, bunda Khadijah meminta pemuda Muhammad untuk menemuinya. Pada saat penuda Muhammad datang untuk menemuinya, bunda Khadijah berkata, "Wahai anak paman, sungguh aku sangat mencintaimu karena keluargamu, kemuliaanmu, rasa tanggung jawabmu, akhlakmu yang baik dan juga kejujuranmu."

Selanjutnya bunda Khadijah menawarkan diri untuk menjadi istrinya. Saat itu, bunda Khadijah adalah wanita Quraisy yang termulia nasabnya, dan terkaya di antara sesama wanita, hingga banyak laki-laki dari bangsanya yang berhasrat untuk menikahinya, namun mereka tidak mampu melakukannya.

Di Arab, seorang wanita menawarkan diri untuk menjadi istri bagi lelaki yang sepadan dan terhormat, dianggap wajar dan tidak menjadi masalah. Hal itu terjadi sebelum datangnya Islam maupun sesudahnya.

Bunda Khadijah termasuk wanita yang menawarkan dirinya untuk pemudacMuhammad. Sebelumnya, Umar bin Khattab pernah menawarkan putrinya, Hafshah kepada Abu Bakar ra. Kemudian kepada Ustman ra. Ini merupakan tradisi yang baik.

"Andaikata orang yang hidup di zaman sekarang mau berfikir maka mereka akan bersungguh-sungguh mencarikan jodoh sholeh dan sepadan untuk anak perempuan yang menjadi tanggung jawabnya. Hingga kesungguhannya akan melebihi ketika mereka melamar untuk anak laki-lakinya.
Sebab kepemimpinan rumah tangga ada pada anak laki-laki. Maka dari itu harus dicarikan imam (pemimpin) yang sepadan, cakap, bijksana dan bertanggungjawab pada rumah tangganya kelak.

Setelah bunda Khadijah ra menawarkan dirinya untuk menjadi istri pemuda Muhammad, maka pemuda Muhammad segera memberitahukan hal tersebut kepada paman-pamannya.

//Pemuda Muhammad Menikah dengan Bunda Khadijah//

Kemudian pemuda Muhammad datang bersama pamannya Hamzah menemui Khuwailid bin Asad untuk meminang bunda Khadijah. 

Setelah kedua belah pihak sepakat, maka pemuda Muhammad dinikahkan dengan bunda Khadijah dengan mahar duapuluh ekor unta. Ketika itu umur bunda Khadijah empat puluh tahun dan Rasulullah berusia dua pulih lima tahun. Bunda Khadijah adalah istri pertama Rasulullah saw.

Dari pernikahan mulia ini melahirkan empat anak perempuan dan dua anak lelaki. Masing-masing bernama Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum, Fatimah, Qosim dan Abdullah. Tetapi atas kehendak Allah, kedua anak laki-laki wafat ketika mereka masih berusia anak-anak.

Sebagai calon pemimpin besar, Yang nantinya akan berhadapan dengan musuh besar pula. Maka perlu disiapkan kekuatan fisik dan mental. Untuk itu perlu didampingi istri yang mampu memperkuat tekadnya, dan mendukung setiap usahanya.

Muhammad saw tidak pernah menikah dengan wanita lain selama bunda Khadijah masih hidup. Alasannya, karena beliau menghargai bunda Khadijah yang selalu menciptakan semangat dan keteguhan pada diri Rasulullah  saw. Bunda Khadijah selalu mendukung dakwah dan menopang segala keperluan dakwah. 

Bunda Khadijah yang kaya-raya, merelakan seluruh harta untuk kepentingan Islam. Beliau rela menyerahkan segala yang dimiliki untuk perjuangan di jalan Allah. Hingga Allah meridloi keluarga beliau menjadi suri teladan terbaik dan Allah melimpahkan keberkahan pada keluarganya.

Wallahu a'lam bisshawab


Surabaya, 28 November 2019












Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak