Kapitalisme menggerus naluri ibu.




Oleh Ummu Shabbiya



Baru baru ini kita digegerkan dengan satu berita yang sangat mengejutkan  yakni seorang ibu dengan inisial NP(21th) tega menggelonggong anaknya yang masih berusia 2,5 th berinisial ZNL hingga tewas.Korban digelonggong selama 20menit hingga muntah muntah dan kemudian dilarikan kerumah sakit,namun nahas,nyawanya tidak tertolong.Sebagaimana dilansir dari         https://www.islampos.com/ibu-gelonggong-anak-hingga-tewas-diduga-stres-diancam-dicerai-suami-169781/    maka si anak pun tewas dengan kondisi perut kembung penuh air dan mulut masih mengeluarkan air.Kita bergidik ngeri dan sungguh pilu menbacanya,bagaimana seorang ibu bisa berubah menjadi monster dan bisa berbuat kekejian diluar batas akal sehat manusia,yang bahkan binatang sekalipun tidak akan tega melakukannya pada anaknya .

Lantas apa yang menjadi penyebab sehingga sang Ibu tega berbuat demikian kepada anak yang disayanginya?Usut punya usut,ada yang mengabarkan bahwa Ibu nekad berbuat demikian karena mendapatkan ancaman dari sang Suami bila si Anak tak kunjung gemuk maka dia akan dicerai.Sungguh suatu kondisi yang sangat menekan jiwa bagi siapapun yang mengalaminya.Anak tidak bisa gemuk bisa disebabkan oleh  berbagai faktor diantaranya :Ketidakcukupan nutrisi dan gizi harian anak,sehingga anak menjadi malnutrisi,adanya parasit cacing dalam tubuh,sehingga nutrisi anak dihisap dan diserap parasit sebelum tubuh sempat menyerapnya,bisa juga karena faktor genetik.Anak yang terlahir dari orang tua yang tidak bakat gemuk,juga cenderung akan mengikuti gen orangtuanya.Ini yang harus dipahami agar tidak larut dalam paham masyarakat umum bahwa anak sehat itu gemuk.Tidak selalu ya Dear Mom.Anak Sehat adalah anak yang tumbuh dan berkembang secara normal  baik itu emosi maupun motoriknya,serta fisiknya.Jadi tidak bisa digeneralisir bahwa yang tidak gemuk itu kurang sehat atau kurang berkembang.

Kembali ke masalah ibu NP dibawah ancaman cerai suami yang sangat membebaninya apalagi kondisi ekonominya yang sedang sulit,dia harus mencari jalan keluar akan masalahnya.Sayangnya jalan pintas yang diambil berakhir memilukan.


Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi.Seorang Ibu  menelantarkan  anaknya di Medan,seorang Ibu menyiksa anaknya hingga tewas seperti yang terjadi di Boyolali karena sang Ibu stress masalah ekonomi hanya sekelumit kisah yang kerap menghiasi laman laman berita yang kita baca.Kita hanya bisa miris dan mengelus dada akan fakta yang menyedihakn sekaligus memilukan melihat anak anak yang seharusnya didekap penuh kasih sayang,dan tertawa bahagia di masa kecilnya yang indah harus mengalami hal hal yang ini karena masalah ekonomi yang dihadapi oleh orangtuanya.Bagaimana bisa seorang ibu bisa kehilangan naluri dan rasa kasih kepada darah dagingnya sendiri?

Dilihat dari sisi psikologi,seorang ibu ketika dia sedang dalam suatu tekanan,entah itu masalah pekerjaan,relationship,dll akan cenderung melampiaskan kekesalannya,kekecewaan,rasa marah, pada anak yang dianggap obyek teraman untuk dia bisa meluapkan semuanya.Mengapa?karena mereka masih kecil dan takkan sanggup untuk melawan intimidasi secara fisik.Rasa putus asa dan ancaman yang dialami ibu yang mengalami tekanan  namun tak mendapatkan respon,support dab dukungan dari orang terdekat(terutama suami dan keluarga besar) membuatnya merasa sendiri dan harus menyelesaikan masalahnya sendiri.Ini yang berbahaya,karena mental breakdown yang terus menerus bisa berujung pada depresi dan berujung pada penghilangan nyawa dia sendiri atau melampiaskan nya pada oranglain.Dalam hal ini figur terdekat adalah anak dan suami yang paling banyak kena dampak ketika seorang ibu mengalami suatu konflik berlarut larut.


Ditinjau dari sudut yang lebih luas,bagaimana seorang ibu bisa menjadi begitu kejam,sistem kapitalislah pangkal masalahnya.Sebagaimana kita ketahui,sistem kapitalis sekuler  ini telah membawa banyak kerusakan dalam tatanan masyarakat kita.Dalam sistem Kapitalis saat ini,sulit mencari pekerjaan bagi pria karena mereka harus berkompetisi dengan wanita yang juga ingin berkontribusi dalam ranah publik. Belum lagi mereka harus bersaing dengan banyaknya TKA yang siap menggantikan mereka kapan saja.Sehingga yang terjadi adalah makin meningkatnya pengangguran dan tingginya angka kriminalitas disebabkan karena faktor ekonomi.Ini akan berdampak luas pada kehidupan ekonomi keluarga tersebut,mereka takkan mampu mencukupi kebutuhan,bahkan kebutuhan dasar seperti pangan.Ditambah agik dengan kenaikan harga harga kebutuhan dipasar,listrik,bbm,serta bpjs yang terus meningkat,makin lengkaplah penderitaan rakyat kecil seperti mereka.Maka kemudian kita tidak heran,kasus malnutrisis,stunting,dan kematian bayi baru lahir ,bayi lahir prematur sering kita dengar,salah satu penyebabnya adalah kirang asupan nutrisi pada mereka.

Sistem kapitalis sudah membuat standarnya sendiri bahwa anak yang sehat adalah yang minum susu bagus merk A,anak lincah dan cerdas karena minum susu B,anak yang pintar dan berprestasi karena minum susu C,dan begitulah kapitalis mentreat kita semua dengan racun iklannya sehingga terbentuklah opini dalam masyarakat kita tentang hal ini,maka kemudian sering kita jumpai ada ibu yang bangga menyebutkan merk Susu yang diminum si anak.Standarisasi gemuk yang kemudian menjadi pemahaman bersama menjadikan ibu  NP malu dan menjadikan ini sebagai point untuk mengancam istri yang lantas menjadi dilema bagi sang ibu karena kondisi ekomoni yang sulit menjadikan dia sulit mewujudkan keinginan suaminya,sehingga mengambil jalan pintas yang salah.

Ini menjadi PR besar kita berasa,terutama bagi Pemerintah untuk memikirkan bagaimana solusi agar kasus ini tidak terus menerus terjadi ,dan berulang serta membawa korban semakin banyak.Pemerintah harus bisa mengedukasi,masyarakat dalam hal ini adalah dinas terkait untuk memberikan penyuluhan mungkin berupa parenting agar pemahaman yang salah dalam hadonah(pengasuhan) ini bisa diluruskan dan bisa dihilangkan.Negara juga harus bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya,memastikan bahwa lapangan pekerjaan selalu tersedia untuk para suami agar bisa mencari nafkah bagi anak istrinya sehingga tidak ada kekhawatiran bahwa anak akan tidak terurus,kurus dan sebagainya. Bila kita menengok bagaimana Islam mengatur kesejahteraan umatnya,Islam telah menjamin kesejahteraan dengan konsepnya yakni ;mewajibkan dan memberikan dorongan  kepada laki laki agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan pokok dirinya dan tanggungannya,mewajibkan sanak terdekat yang mampu untuk membantu saudaranya yang kekurangan,termasuk juga membantu tetangganya yang kesulitan,memberikan peluang yang sama untuk hidup sejahtera,melarang segala hal yang menimbulkan kekacauan ekonomi(riba,judi,gabn fahisy(penipuan harga),tadlis(penipuan barang),intikar, mengemis,mewajibkan negara dan mengancam dengan sanksi yang berat bagi yang melalaikan riayahnya kepada umat.Riayah negara meliputi pendidikan,kesehatan,dan fasilitas2 umum yang harus bisa dinikmati secara gratis,yang mana hal ini mustahil bisa kita dapatkan dalam sistem ekonomi kapitalistik seperti saat ini.

Hanya Islamlah yang bisa memberikan solusi atas masalah ini,dan Islam telah terbukti mampu mensejahterakan ketika diterapkan secara sistematis dalam bingkai Khilafah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak