Isu Radikalisme yang Dipaksakan



Oleh: Devi Aryani Ika
(Ibu Rumah Tangga)

Maraknya isu Radikalisme dikalangan umum termasuk dikalangan generasi millenial membuat beban pikiran baru dan keresahan bagi mereka yang awam, khususnya anak muda. Pengenalan isu Radikalisme yang baru-baru ini menjadi program pemerintah ke sekolah-sekolah menjadi gambaran adanya ketakutan yang luar biasa dari pemerintah akan masuknya pemikiran Radikalisme kepada generasi millenial.
Radikalisme menurut mereka merupakan suatu paham atau gagasan yang menginginkan adanya perubahan sosial-politik dengan mengggunakan cara-cara ekstrem. Isu Radikalisme ini pun selalu dikaitkan dengan Agama Islam, menfitnah beberapa individu atau kelompok Islam bahwa apa yang individu atau kelompok Islam katakan dan lakukan tak lain hanya ingin menggangu keutuhan NKRI, sungguh fitnah yang keji.
Isu Radikalisme yang dipromosikan di sekolah-sekolah ini justru akan menjadi masalah baru. Bagaimana tidak, seorang siswa yang sedang asyik dengan Dunianya dan fokus belajar, kini harus ditakut-takuti dengan segelintir makna dan contoh dari Radikalisme ala mereka. Seakan jika ada yang ngajak ngaji maka akan di rekrutnya menjadi Terrorisme, melakukan pengeboman dan lain-lain.
Yang terjadi justru pemikiran siswa ini dipaksa untuk takut akan ajaran Agama Islam, maka dari sinilah memunculkan Islamophobia atau suatu sikap kebencian dan ketakutan akan semua hal yang berbau Islam. 
Memang misi mereka seperti itu,  yakni mencegah Islam bangkit kembali sesuai yang sudah dipesankan oleh para pemain kapitalisme melalui pelumpuan pemikiran dan merubah arah pemikiran terutama para generasi millenial yang cenderung akan menjadi generasi Islam. Justru jika kita pandang siapa yang Radikalisme sebenarnya adalah cara berpikir mereka. 
Mengapa demikian ? Karena setiap melihat individu atau kelompok Islam yang sedikit saja mengomentari kesalahan pemerintah seperti kasus- kasus Korupsi maka mereka langsung berpikir dan menunjuk mereka sebagai Kelompok Radikalisme. 
"Tidak ada Islam Terroris, Tidak ada Islam Intoleran, Tidak ada Islam yang Radikal, yang ada adalah cara pandang pemimpin Negara yang Radikal dan Terroris." _Natalius pigai_
Wallahualam Bi Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak