Oleh: Endah Husna
Mencintai Nabi saw. adalah suatu kepastian bagi setiap muslim dimanapun dia berada. Karena Islam telah mensyariatkannya. Cinta kepada Nabi saw. juga merupakan bukti bahwa dia beriman kepada adanya Nabi saw sebagai utusan Allah SWT untuk membawa risalah dariNya. Cinta ini juga akan menjadi bekal bagi seorang muslim untuk bisa masuk surga bersama dengan Nabi saw. Sebagaimana hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. yang artinya: "Seorang arab berkata kepada Rasul saw., "Kapan Hari Kiamat?" Rasulullah saw.balik bertanya kepada dia, "Apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi Hari Kiamat? Dia berkata, "Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda, "Engkau bersama dengan yang engkau cintai." (HR Muslim, An-Nasa'i, al-Bazzar dan Ibnu Khuzaimah).
Dengan syarat cinta itu adalah cinta yang nyata dan sempurna, bukan cinta dusta apalagi cinta di lisan saja.
Wujud dari Cinta nyata dan sempurna adalah dengan mentaati Syariat Allah SWT. Karena Syariat Allah lah yang Nabi saw. bawa. Dengan penuh cinta, seorang muslim akan menjalankan semua Syariat Allah tanpa terkecuali, tanpa keluh kesah. Segenap hidupnya akan tercurah untuk melindungi Islam sebagai agama yang telah Nabi saw.bawa. Tidak ada keraguan, tidak perlu ada bayaran materi untuk menjalankan Syariat Allah. Dia ikhlas, dia lakukan dengan benar, semuanya dia lakukan karena dia mencintai Nabi saw.
Berbeda dengan cinta dusta atau cinta palsu. Semuanya penuh kebohongan dan kepalsuan. Lisannya berucap cinta tapi tingkah lakunya tidak mencerminkan sama sekali. Bahkan dia menjadi provokasi untuk membenci ajaran Nabi saw, menakut nakuti risalah yang Nabi saw.sampaikan dengan nyawa taruhannya.
Bagaimana hakikat mencintai Nabi saw.? Adalah dengan cinta nyata dan sempurna. Nyata taat kepada Syariat Allah SWT dan sempurna menjalankan Syariat Allah SWT. Karena hakikatnya mencintai Nabi saw.adalah juga mencintai Allah SWT, Sang Pembuat Syariat.
Jadi cinta yang hakiki akan melahirkan ketaatan tanpa tapi.Dan ketaatan merupakan bukti kecintaan itu sendiri. Yang harus ditaati adalah apa saja yang dibawa oleh Nabi saw., dalam perkara apapun: perkara spiritual, moral, perkara ibadah, perkara akhlak, keluarga, harta, ekonomi, hukum, pemerintahan, kepemimpinan, politik dan semua urusan manusia.
Begitulah cinta yang hakiki kepada Nabi saw., cinta yang mampu mengubah apapun dan siapapun menjadi lebih baik, menjadi lebih benar, bukan malah tambah ngawur dan liberal. Lewat cinta ini juga, tingkah laku kita akan mengikutinya. Berupaya keras untuk menjalankannya mulai ranah kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara. Meyakinkan kepada siapapun bahwa dengan diterapkannya Syariat Allah SWT, kehidupan menjadi berkah dan sejahtera.
Untukmu Ya Allah hidup mati kami. Rindu kami ya Rasul untuk bisa bertemu denganmu. Jadikan kami orang-orang yang kuat mengemban cintaMu. Cinta yang akan menghantarkan kami kepada surgaMu. Jauhkan kami dari fitnah yang semakin luar biasa menghadang. Kuatkan kami untuk mampu menerapkan syariatMu secara menyeluruh dalam bingkai Institusi yang khos buatan Ilahi Rabby. Aamiin.
Wallahu a'lam bishowab.