Oleh : Reni Asmara
(Komunitas Pena Islam)
Aksi demo masif mahasiswa menolak UU KPK dan RUU lainnya disinyalir membuat resah pemerintah. Presiden berencana mengeluarkan perpu namun masih ragu. Menristekdikti mengeluarkan pernyataan terkait sangsi bagi rektor yang gagal meredam mahasiswanya ikut demonstrasi.
Menkeu Sri Mulyani ketika menyambangi PKN STAN dan menjadi pembicara utama dalam acara DINAMIKA (Studi Perdana Memasuki Kampus). Ia menekankan agar semua yang telah lulus dan masuk sebagai mahasiswa di PKN STAN untuk tidak menghianati negara, harus jujur dan berjanji untuk setia kepada NKRI. Karena pendidikannya dibiyayai oleh negara (CNBC Indonesia,30/9/2019).
Wejangannya ini tentu tidak tepat sasaran. Karena mahasiswa bukanlah penguasa yang dengan kekuasaannya dapat berhianat menjual negara kepada asing. Sebagai kompensasi bantuan asing atas keberhasilannya menduduki jabatan kekuasaan, sehingga rela menjadi penguasa agen asing.
Mahasiswa bukan juga pejabat ataupun anggota dewan terhormat, yang rawan menjadi koruptor pelaku korupsi. Sekedar menolak lupa, Imam Nahrowi yang menyatakan diri saya pancasila, NKRI harga mati ternyata korupsi. Membobol duit negara sebesar 26,5 miliar rupiah, ketika menjabat sebagai Menpora.
Romahurmuzy pancasilais penjaga NKRI, anti Syariah Islam Kaffah. Penentang ajaran Islam Khilafah. Ternyata menerima suap jual beli jabatan di Kemenag ketika menjabat sebagai ketua umum PPP. Gubernur, Bupati yang korupsi dan koruptor lainnya melakukan korupsi ketika menjadi pejabat.
Koruptor adalah penghianat negara yang dapat melumpuhkan sendi-sendi negara dan menjerumuskan negara kedasar jurang kehancuran.
Jadi wejangan Menkeu, seharusnya ditujukan kepada calon penguasa, calon pejabat dan calon anggota dewan. Atau mungkin wejangan ini sebagai bukti keresahan pemerintah atas aksi demo mahasiswa.
Demo mahasiswa merupakan kontrol penguasa dan pejabat atas disahkannya kebijakan yang tidak pro rakyat. Karena trias politika dinegeri ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya.p⁰pp Jadi mahasiswa bukan penghianat. Dipundaknyalah rakyat berharap perubahan agar negara ini kuat dan rakyatnya sejahtera.
Mahasiswa adalah pemikir cerdas, mampu memilih ideologi yang seharusnya diterapkan. Nyatanya ideologi di dunia ini hanya 3 yaitu ideologi Islam, Kapitalis dan Komunis. Ideologi Komunis anti Tuhan dilarang karena tidak sesui dengan negeri ini. Ideologi Kapitalis dalam bentuk demokrasi yang diterapkan sekarang terbukti menimbulkan banyak permasalahan negeri. Rakyat terbengkalai jauh dari kesejahteraan. Bahkan negeri bisa terancam dikuasai asing. Kedua ideologi ini menggunakan peraturan yang dibuat manusia.
Ideologi Islam seperangkat aturannya berasal dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Aturannya meliputi segala bidang baik politik, ekonomi, sosial dan budaya. Semua hanya untuk kemaslahatan manusia dunia dan akhirat. Maka, bergeraklah untuk perubahan demi tercapainya kemaslahatan manusia. Agar negara kuat rakyat sejahtera dapat terwujud.