Oleh : Eviyanti
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif
Kepemimpinan dalam Islam dikenal dengan istilah Imamah, sedangkan pemimpin disebut imam. Kedudukan seorang pemimpin dalam Islam sangatlah penting, dan keberadaan seorang pemimpin yang diakui oleh syariat menunjukkan seorang pemimpin itu harus mengerti akan agamanya.
Untuk menjalankan aturan Allah SWT di muka bumi dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengayomi umat ke jalan yang benar sesuai dengan tuntutan syariat. Sebagaimana firman Allah :
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 30)
Adapun sifat dasar kepemimpinan dalam Islam diantaranya :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT
Untuk menjadi seorang pemimpin maka kita harus tanamkan etika dan dasar kepemimpinan dalam Islam yang kuat, yakni sikap bertaqwa kepada Allah SWT. Seperti yang tercantum dalam QS. Ali Imran [3]: 102:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."
Dasar taqwa di sini memiliki unsur takut kepada larangan Allah SWT, hingga nantinya ia selalu menjaga perilakunya, selalu mengamalkan amalan pemberat timbangan pahala di hari akhir kelak. Dan memiliki rasa qonaah atau rela dengan sesuatu walaupun hanya terlihat sedikit di mata manusia.
2. Tanggung Jawab
Kepemimpinan adalah dasar dari sebuah tanggung jawab, seperti dinyatakan dalam QS. An-Nahl [16]: 93:
"Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan."
Maka menjadi pemimpin berarti akan memikul tanggung jawab tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
3. Musyawarah dan Istikharah
Pemimpin harus pandai mengajak para bawahan atau orang-orang yang ia pimpin untuk tetap bermusyawarah dengan baik, dan selalu menerapkan sifat istikharah atau berserah diri atas pilihan yang ditentukan oleh Allah SWT nantinya.
4. Adil
Pemimpin yang bertaqwa maka akan selalu berlaku adil terhadap apapun dan siapapun.
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Allah melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
(QS. An-Nahl [16]: 90)
5. Tidak membebani orang lain
Sifat dasar kepemimpinan lain yang harus dimiliki adalah tidak memberatkan apapun kepada orang lain, apalagi di luar kemampuan orang tersebut.
6. Amanah (dapat dipercaya)
Pemimpin yang seharusnya memenuhi dasar syariat Islam adalah dia yang amanah dan tidak munafik.
7. Suri Teladan
Pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam adalah dia yang dapat dijadikan sebagai suri teladan yang baik.
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
(QS. Al-Ahzab [33]: 21)
Namun, sangat miris melihat kondisi yang tengah terjadi di negeri ini. Rakyat begitu merindukan pemimpin yang mampu meriayah rakyatnya. Padahal Allah memerintahkan kepada penguasa untuk bertanggung jawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk menjamin kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan mereka.
Rasulullah saw bersabda :
"Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus."
(HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Wallahu a'lam bisshawaab