Oleh : Lilik Yani
Mush'ab bin Umair sahabat Rasulullah saw
Remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan
Jiwanya penuh semangat juang
Dikenal sebagai pemuda Mekkah yang namanya paling harum
Mush'ab lahir dan dibesarkan dalam kesenangan
Tumbuh dalam lingkungan penuh kemewahan
Orang tuanya sangat menyayanginya
Ibunya seorang wanita kaya raya
Pakaian mush'ab adalah pakaian terbaik
Rasulullah saw bersabda,
"Aku tak pernah melihat seorang pun di Mekkah yang lebih rapi rambutnya,
Paling bagus pakaiannya
Paling banyak diberi kenikmatan
Selain Mush'ab bin Umair."
(HR Hakim)
Ibunya sangat memanjakannya,
Saat Mush'ab tidur pun disiapkan hidangan
Di bejana makanan di dekatnya
Hingga saat Mush'ab terbangun dari tidurnya
Sudah tersedia hidangan makanan di hadapannya
Demikianlah keadaan Mush'ab bin Umair
Seorang pemuda kaya raya
Mendapatkan banyak kenikmatan dunia
Besarnya kasih sayang ibunya
Membuatnya tak pernah merasakan kesulitan dalam hidupnya
Suatu hari Mush'ab mendengar berita
Telah tersebar luas di kalangan warga Mekkah
Tentang Muhammad al Amin
Yang menyatakan dirinya diutus Allah
Menyampaikan risalah kebenaran
Dan mengajak umat beribadah kepada Allah yang ahad
Diantara berita yang didengarnya
Rasulullah Muhammad bersama pengikutnya
Adakan pertemuan di suatu tempat
Yang terhindar dari gangguan kafir Quraisy
Yakni di bukit Shafa
Di rumah Arqam bin Abil Arqam
Suatu senja..
Didorong oleh kerinduannya
Pergilah Mush'ab mengikuti rombongan
Menuju ke rumah Arqam di bukit Shafa
Di sana telah berkumpul Rasulullah dengan para sahabatnya
Mengajarkan ayat-ayat al Qur'an
Dan mengajak beribadah pada Allah sang Pencipta
Baru saja Mush'ab mengambil tempat duduknya
Ayat-ayat al Qur'an mulai mengalir dibacakan Rasulullah
Masuk ke telinga Mush'ab
Dan meresap di hatinya
Senja itu..
Mush'ab terpesona
Untaian kalimat Rasulullah saw
Tepat menghunjam dalam kalbunya
Mush'ab mendapat hidayah memeluk Islam
Ketika Mush'ab memeluk Islam
Tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dikhawatirkan
Kecuali ibunya sendiri
Mushab sembunyikan keislamannya
Hingga terjadi sesuatu yang dikehendaki Allah
Mush'ab bolak balik ke rumah Arqam
Hadiri majelis Rasulullah
Hatinya merasa bahagia
Atas karunia keimanan di hatinya
Siap menebus dengan kemarahan ibunya
Jika suatu saat mengetahui berita keislamannya
Mata kafir Quraisy berkeliaran di mana-mana
Ikuti setiap langkah dia berada
Ustman bin Thalhah sempat memergokinya
Saat Mush'ab menuju rumah Arqam
Untuk mendalami ajaran agama
Dan belajar sholat kepada Rasulullah
Ustman segera melaporkan kepada ibu Mush'ab
Mush'ab dipanggil menghadap
Berdirilah Mush'ab di hadapan ibu dan keluarganya
Serta pembesar Mekkah berkumpul di rumahnya
Mush'ab sampaikan ajaran yang baru dipelajarinya
Dengan hati yakin dibacakannya
Ayat-ayat suci Al Qur'an yang diajarkan Rasulullah
Berharap ada hikmah dan ketakwaan
Di hati ibu dan keluarganya
Ibunya marah, hendak membungkam mulut putranya
Tiba-tiba tangan yang terulur, jatuh terkulai
Melihat cahaya di wajah putranya
Berseri cemerlang kian berwibawa
Ibu Mush'ab tak jadi menyakiti putranya
Suatu hari saat Rasulullah berkumpul bersama para sahabatnya
Melihat Mush'ab pakai jubah bertambal
Semua sahabat tertunduk dan merasa berduka
Baru saja Mush'ab dalam hidup kemewahan
Sebelum dia masuk Islam
Setelah ibunya tahu kalau Mush'ab
masuk Islam
Semua fasilitas untuk putranya dihentikan
Baju mewah, makanan lezat dan yang lainnya
Sekarang hidup sederhana tanpa fasilitas apa-apa
Rasulullah menatapnya penuh arti
Disertai cinta kasih dan rasa syukur
Kedua bobirnya tersungging senyum mulia
Seraya beliau berkata,
"Dahulu aku lihat Mushab tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya,
Kemudian ditinggalkan semuanya
Demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya."
Suatu hari Rasulullah memilih Mush'ab
Melakukan suatu tugas amat penting
Menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah
Mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshor yang beriman dan berbaiat pada Rasulullah di bukit Aqabah
Ada lagi tugas mulia untuk Mush'ab
Mempersiapkan kota Madinah
Menyambut hijrah Rasulullah bersama para sahabat
Demi lanjutkan dakwah
Untuk menyelamatkan aqidah
Walau banyak sahabat yang lebih tua
Lebih dahulu mengenal ajaran Islam
Lebih dekat kekerabatan dengan Rasulullah
Tapi Rasulullah menjatuhkan pilihannya kepada Mush'ab
Yach, Mushab dipilih Rasul untuk menjadi duta ke Madinah
Tugas yang sangat penting ada dipundaknya
Bagaimana nasib dan perkembangan agama Islam di Madinah
Menjadi tanggung jawabnya
Mush'ab memikul amanah dengan bekal karunia Allah
Pikiran cerdas dan budi pekerti luhur
Sifat zuhud dan kelembutan hati
Melunakkan penduduk Madinah
Hingga berduyun-duyun masuk Islam
Memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya
Subhanallah, begitu besar keimanan Mush'ab
Cintanya kepada Allah dan Rasul melebihi apapun juga
Termasuk orang tua dan keluarga
Juga harta dan segala fasilitas mewahnya
Bagaimana dengan kita?
Apa yang sudah kita korbankan untuk dakwah Islam?
Seberapa banyak yang kita sumbangkan untuk dakwah?
Seberapa banyak waktu, dan jiwa raga untuk siar Islam?
Wahai para pemuda, yuk bangkit untuk berubah
Meninggalkan segala perbuatan jahiliIyyah
Menuju aturan yang sudah Allah persiapkan
Agar hidup kita selamat sampai tujuan
Hingga Islam yang menang
Kembali menguasai dunia
Dan bendera tauhid siap berkibar di seantero jagat raya
Allahu Akbar
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 16 Oktober 2019
#ChallengeRevowriter
#SumpahPemuda
#PemudaAgenPerubahan
#PemudaBangkitDenganIslam
#Revowriter8910
#MenulisUntukDakwah