Oleh : Dina Evalina
Aktivis Dakwah
Sejatinya Indonesia merupakan negara yang kaya raya memiliki Sumber Daya Alam melimpah ruah mulai dari hasil tambang bati bara, emas, nikel, bijih besi, dan sebagainya. Ditambah dengan hasil hutan maupun hasil laut yang melengkapi kekayaan negeri ini. Selain itu juga Indonesia memiliki sumber daya manusia terbesar keempat di dunia. Dua aset besar ini merupakan modal besar bagi Indonesia untuk melebarkan sayapnya menjadi negara yang kuat, maju, mandiri dan berdaulat.
Namun, begitu miris melihat kondisi bumi Pertiwi saat ini yang berada dalam keterpurukan yang tak kunjung teratasi. Hutang Luar Negeri Indonesia pada akhir triwulan II 2019 tercatat sebesar USD 391,8 miliar atau Rp 5.601 triliun (Rp 14.296 per Dolar AS). Kebutuhan pokok semakin meningkat yang menurunkan daya beli masyarakat, defisit anggaran belanja negara, defisit BPJS , serta ketidakstabilan neraca perdagangan yang selalu menghiasi daftar problematika negeri ini. Sehingga Kemiskinan dan ketidaksejahteraan kerap dirasakan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dengan fakta yang demikian ternyata kekayaan Alam yang dimiliki Indonesia tidak berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat di negeri ini. Hal tersebut merupakan buah dari diterapkannya sistem sekuler Kapitalis yang telah lama bercokol di negeri ini. Sistem yang lahir dari paradigma yang rusak akan menciptakan berbagai aturan kehidupan yang juga rusak, dan tak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi manusia. Lihat saja Indonesia yang telah merdeka puluhan tahun namun permasalahan yang ada tak dapat teratasi justru semakin bertambah tiap tahunya.
Sistem sekuler Kapitalis telah mengeliminasi kesejahteraan rakyat sebagai tujuan sistem ini hadir. Kemudia diperkokoh oleh rezim yang berkuasa sehingga kesengsaraan rakyat semakin sempurna sedangkan para kapital semakin berjaya. Mudahnya para Kapitalis menguasai kekayaan Alam Indonesia yang sejatinya akan berakibat buruk terhadap perekonomian negeri ini dan mempengaruhi kedaulatan negeri yang semakin mudah dikontrol oleh para kapitalis.
Sehingga solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang melanda negeri ini yakni dengan melakun perubahan mendasar. Dengan mencampakkan sistem sekuler Kapitalis kemudian mengadopsi dan menerapkan sistem yang benar yang terbukti berhasil menciptakan peradaban gemilang dan mampu menyejahterakan rakyat. Sistem yang berasal dari Sang Pencipta manusia disampaikan oleh lisan insan yang mulia Rasulullah SAW, yaitu Sistem Islam.
Sistem Islam yang diterapkan sebuah negara bernama Khilafah telah berhasil mewujudkan kegemilangan yang luar biasa. Menjadi mercusuar dunia yang mampu menguasai 2/3 dunia selama lebih dari 13 abad lamanya. Berhasil menjadi negara adidaya pada masanya, menyebarkan Rahmat ke seluruh alam.
Masa kejayaan itu mampu diwujudkan kembali ketika seluruh elemen masyarakat bersatu dan bekerjasama dalam melakukan perubahan hakiki. Namun keberhasilan dalam melakukan perubahan hakiki sangat bergantung dari pemikiran dan cara mewujudkan pemikiran tersebut.
Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang jelas saat Beliau membangun Daulah Islam pertama di Madinah. Yang mana pada awalnya Rasulullah membina para sahabat yang masuk Islam dengan tsaqofah-tsaqofah Islam hingga semakin mantap keimanan para sahabat terhadap Islam. Kemudian mereka berinteraksi kepada masyarakat sekitar mereka dengan membawa Islam sebagai agama sekaligus sebagai solusi atas problematika kehidupan mereka.
Dalam menyebarkan Islam, Rasulullah dan para sahabat telah merasakan pahit, sakit dan sukarnya jalan dakwah tersebut. Namun bagaimanapun beratnya resiko dakwah yang dihadapi Rasulullah dan para sahabat tidak pernah melemahkan dakwah mereka. Mendatangi para pemimpin kabilah hingga pada akhirnya dakwah Islam diterima oleh masyarakat Madinah, disitulah awal mula berdirinya Daulah Islam yang menerapkan seluruh hukum-hukum Islam di semua aspek kehidupan. Kemudian setelah wafatnya Rasulullah, kepemimpinan Islam diteruskan oleh para Khalifah hingga Negara Islam mampu berjaya dibandingkan negara lainnya.
Maka ketika kita menginginkan sebuah perubahan hakiki mampu tercalai dengan gemilang, selayaknya kita mencontoh apa yang telah Rasulullah lakukan dalam melakukan perubahan terhadap masyarakat Madinah dan sekitarnya. Dengan terus menyuarakan kebenaran, menyebarkan ajaran-ajaran Islam secara menyeluruh, menyadarkan masyarakat akan bahaya pemikiran sekuler Kapitalis, bahaya dari rezim antek penjajah, dan memberikan solusi dalam Islam atas problematika kehidupan yang dihadapi masyarakat, agar mereka merindukan tegaknya kembali hukum-hukum Allah dimuka bumi. Jika hal demikian telah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terorganisir maka InsyaAllah kebangkitan Islam tidak lama lagi.