Mahasiswa Beraksi, Koruptor Berasumsi



Oleh : Nurhasanah
Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif


Sungguh horor menyaksikan pemerintahan saat ini, banyak teror dan koruptor serta berbagai macam suguhan kejadian memilukan di negeri tercinta Indonesia. Beberapa waktu lalu kita menyaksikan aksi mahasiswa yang mengkritisi RUU KPK, sayangnya aksi tersebut dibalas dengan tindakan kejam aparat yang membabi buta menyiksa peserta aksi seolah terpidana hingga menelan korban jiwa.

Geliat mahasiswa adalah bentuk kepedulian terhadap negara serta kepada rakyat, mengingatkan pemerintah agar mengurusi negara ini dengan sebaik-baiknya, aksi mahasiswa menandakan bahwa negara memang tidak baik-baik saja justru negara sedang mengalami masa kritis.
Namun, alih-alih pemerintah introspeksi dan mengoreksi apa yang sedang terjadi serta apa yang salah justru sebaliknya pemerintah berasumsi serta menanggapi aksi mahasiswa ini sebagai pengkhianatan terhadap negara. 

Seperti yang diutarakan seorang menteri kepada mahasiswa.
"Kalian sekolah di PKN STAN dibiayai oleh negara yang berasal dari uang rakyat. Jadi jangan pernah kalian pernah menjadi penghianat Republik Indonesia. Jangan pernah!," tulis Sri Mulyani melalui akun instagram pribadinya yang dikutip pada Senin (30/9/2019).

Himbauan seperti ini seharusnya dilontarkan kepada mereka sebagai wakil rakyat yang mengurusi pemerintahan yang justru dengan semena-mena menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Mahasiswa yang notabene dibiayai oleh rakyat menggunakan uang rakyat sudah sewajarnya membela hak-hak rakyat pemilik kekuasaan yang sesungguhnya .

Statemen yang menyatakan pengkhianat rakyat patut ditujukan kepada mereka yang telah menguras harta rakyat, mencuri kekayaan rakyat, mencekik kehidupan rakyat,mereka menggunakan uang negara dengan tak ada rasa malu bahkan bisa mendorong mereka naik menuju kursi kekuasaan yang lebih tinggi.
Kebebasan pemerintah dalam mengelola kekayaan negara merupakan ajang kesempatan berburu kenikmatan dunia, tanpa disadari ada kehidupan setelah kehidupan dunia. 

Para pemuda generasi bangsa, para mahasiswa pemantik semangat perjuangan membela bangsa dan rakyat Indonesia semestinya menyadari bahwa sistem saat ini merupakan sistem yang tidak bisa lagi dijadikan landasan untuk menerapkan kesejahteraan, memberantas korupsi dan menyelesaikan segala permasalahan negara yang semakin kritis.

Koruptor dan para penguasa antek asing akan senantiasa hidup selama sistem sekuler kapitalis ditegakkan, sistem yang pro terhadap  propaganda antek asing ini akan menyuburkan mereka dalam naungan kapitalis demokrasi. Fakta bahwa kekayaan negara sudah mereka nikmati meski rakyat banyak yang mati .

Saatnya umat kembali pada sistem Islam. Sistem yang jelas dalam memberikan solusi dari berbagai permasalahan negara, sistem yang datang dari pencipta alam semesta, pencipta kehidupan yang menghidupi makhluk di muka bumi ini.

Sistem yang seharusnya diterapkan dalam institusi sebuah negara, satu-satunya sistem yang bisa menyelamatkan rakyat, negara, beserta harta kekayaannya yaitu sistem Islam.

Sistem syariah yang diterapkan bukan hanya menyelesaikan kasus korupsi dan sejenisnya tetapi sistem yang diterapkan akan menuntaskan berbagai permasalahan negara yang begitu kritis.

وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللّهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ  أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللّهِ حُكْماً لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

”Dan hendaklah kamu berhukum dengan apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayaimu atas sebagian yang Allah turunkan kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang Allah turunkan) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka karena dosa-dosa mereka. Dan sungguh kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik (49) Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Dan siapakah yang lebih baik dari Allah (dalam menetapkan hukum)  bagi orang-orang yang yakin (50)”. (QS al Maidah: 49-50)

Di dalam ayat di atas Allah memerintahkan berhukum dengan hukum Allah dan mengancam orang-orang yang meninggalkannya. Tidak ada solusi yang sebaik-baiknya kecuali kembali kepada hukum-hukum Allah yang diterapkan dalam satu institusi negara.
Wallahu a'lam bishowab. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak