Keluarga Muslim di Ambang Kehancuran




Oleh : Dinda Kusuma Wardhani
Anggota Komunitas Muslimat Rindu Jannah

Puluhan ibu muslimah berduyun-duyun hadir ke sebuah tempat yang sedang menyelenggarakan acara Majelis Quran. Di tengah teriknya sinar matahari bulan Oktober, tak menyurutkan langkah kaki mereka. Harapannya  hanya satu. Hadir ke dalam majelis ilmu, untuk berkumpul dengan muslimah yang lain, dan mendapatkan pahala dari sisi Allah. 

Acara Majelis Quran kali ini bertajuk “Keluarga Muslim di Ambang Kehancuran”. Diadakan oleh komunitas Muslimah Rindu Jannah berjalan dengan lancar dan khidmat. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019 pada pukul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. 

Majelis ini diawali dengan bacaan basmalah dan tilawah Quran . Sebagai pemateri dalam acara ini adalah ustadzah Eni Nur Afifah dari Patrang, Jember. 

Salah satu yang membuat masyarakat sekitar hadir adalah tema yang diangkat kali ini. Sungguh menarik. Benarkah keluarga muslim saat ini sedang di ambang kehancuran? Apa penyebabnya? Begitu kira-kira yang ada di benak para peserta.

Setelah pemateri menyampaikan beberapa fakta keluarga muslim saat ini, sungguh miris dan menyayat hati. Contohnya kasus inses ibu dan anak kandung, kemudian bunuh anak tiri yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat awal Oktober 2019 lalu.

Di Jember sendiri, angka perceraian sangat tinggi. Dari data yang disampaikan, Jember adalah salah satu kabupaten yang tertinggi angka perceraiannya di Jawa Timur. Perceraian itu dipicu oleh beberapa faktor. Yang paling tinggi adalah karena pertengkaran, yang kedua adalah masalah ekonomi.

Maka, tidak heran. Melihat fakta di tengah-tengah keluarga muslim saat ini, sungguh keluarga saat ini berada di ambang kehancuran.

Solusi bagi keluarga muslim sebenarnya sangat sederhana. Namun memerlukan kekuatan yang luar biasa untuk mewujudkannya. Menurut pemateri, jikalau kita mau mencontoh kehidupan Rosulullah, maka keluarga samara akan bisa diwujudkan. Namun, bukan hanya dari aspek individu. Keberadaan masyarakat dan sistem yang mendukung, juga akan mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan keharmonisan keluarga.

Oleh karena itu, sudah semestinya keluarga muslim menyadari, setiap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah keluarga muslim saat ini bukan hanya karena masalah individu, tapi juga masalah sistemik. Sistem yang jauh dari aturan Allah pasti akan membuat kerusakan dan kehancuran. Jika ingin bahagia, maka kembali kepada sistem islam. Sehingga keluarga muslim akan terselamatkan.

Doa yang dibawakan oleh ibu Hos, Ketua Majelis Taklim di desa Gaplek, menjadi penutup acara Majelis Quran ini.  tanpa terasa, waktu telah menunjukkan pukul 15.00. Itu artinya acara segera diakhiri. Kemudian pembawa acara membaca doa kafaratul majelis. Yang menandakan, acara Majelis Quran telah berakhir.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak