Oleh: Desi Anggraeni p.
Setelah runtuhnya daulah khilafah di Turki Utsmani, kini yang sedang berjaya adalah sistem Kapitalis yang diusung oleh Mustafa Kemal Atta turk. Yang digelar sebagai bapak Demokrasi. Tapi sayang, semua itu tidaklah lama, karena sistem Kapitalis sebentar lagi akan tergantikan dengan sistem Islam sesuai dengan hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Menurut Mahfud, guru besar hukum tata Negara ini menjelaskan sistem Negara khilafah tidak menjamin bebas pelanggaran. Ia mencontohkan di Arab Saudi yang masih banyak kasus pencurian meski banyak yang sudah dipotong tangannya. Penerapan sistem khilafah, kata dia, juga tidak menjamin pelanggaran. Korupsi di Arab Saudi membuat 200 pangeran ditangkap. (Tempo.co/27 Oktober 2019)
Antara Arab dan Aturan Islam
Saat ditanya, apakah saat ini ada Negara yang menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh)? Jawabannya jelas tidak ada.
Karena sistem khilafah merupakan sebuah Negara yang menerapkan aturan Islam secara keseluruhan. Mulai dari terkecil sampai terbesar.
Walaupun Bangsa Arab sekalipun, ternyata tidak menerapkan Islam secara kaffah, nyatanya saat ini umat Islam tidak dilindungi oleh Arab Saudi saat tertindas. Padahal, khilafah itu adalah induk dari umat Islam. termasuk disaat terkena serangan dari musuh, justru akan dilindungi, bukan dibiarkan atau justru kerja sama dengan musuh.
Jadi jelas, sekalipun saat ini Arab Saudi menerapkan sistem Islam, tapi itu sebagian dan tidak secara keseluruhan. Oleh karena itu, jangan samakan Arab Saudi saat ini dengan sistem Khilafah.
Bila tengok sejarah, bagaimana mungkin Islam bisa berjaya selama 13 abad lebih dengan menguasai 2/3 dunia bila bukan karena aturannya yang rahmatan lil'alamin?
Khilafah itu aturan langsung dari Allah. Kita sebagai manusia yang menerapkannya memang pasti ada kasus kriminal. Tapi tidak sebanyak yang saat ini terjadi saat Islam tidak diterapkan. Kita bisa lihat, bahkan setiap detik permasalahan muncul. Bahkan setahun saja sudah tidak terhitung sebegitu banyaknya.
Mulai dari kasus anak remaja, narkoba, korupsi, pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya.
Akhir Zaman Penuh Fitnah
Fitnah yang saat ini dirasakan sudah sangat terasa, karena sudah mulai ramai dilakukan oleh para kemaksiatan. Saat orang berkata benar, dituduh menjadi salah. Saat yang buruk dinilai menjadi pahlawan. Yang menyebarkan berita benar dikatakan hoax. Yang menyebarkan hoax dikatakan benar.
Maka pantas saja, saat ini ide khilafah selalu dibenturkan dengan kalimat NKRI harga mati. Seakan Islam Indonesia itu berbeda dengan Islam Arab, Islam Malaysia dan sebagainya..
Umat Islam Butuh Induk
Dengan kasus yang menyerang kepada kaum muslim, membuatnya tidak berdaya, lemah tanpa seorang induk. Umat pun bingung ingin mengadu kepada siapa disaat penindasan sedang terjadi. Hanya Allah pembuat skenario terhebat.
Masyarakat pun sudah mulai sadar, dimana saat ini rezim begitu mencekik, memeras rakyat hingga perasannya kering tidak tersisa sedikit pun. Tapi mereka bingung, hingga akhirnya pasrah dengan keadaan yang ada, sampai mengikuti apa yang rezim katakan.
Karena ketidaktahuan tentang khilafah itu seperti apa dan bagaimana. Apalagi saat pengemban dakwah menyebarkan ide khilafah, justru rezim begitu panik hingga akhirnya mencap sebagai radikalisme.
Semua itu tidak bisa membuat para pengemban dakwah terdiam, justru menjadi semakin semangat. Karena dengan janji Rasul bahwa khilafah akan tegak kembali. Sebesar apapun usaha manusia untuk menghalangi tegaknya khilafah, tapi tetap khilafah akan tegak sesuai dengan perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hanya dengan sistem khilafah lah solusi permasalahan umat akan tertangani. Akan dilindungi tanpa didzolimi. Karena menerapkan sistem Islam, pemimpin alias seorang khalifah pun tidak akan sampai menyakiti rakyatnya karena takut kepada Allah.
Tags
Opini