Oleh : Teh Ela
Kemiskinan masih menjadi hal yang mudah kita dapati dinegeri ini,ini adalah sebuah masalah kuat yang sampai sekarang belum mendapatkan jalan keluarnya. Badan Pusat Statistik (BPS)merilis tingkat kemiskinan yang dialami di daerah jawa barat Maret 2018 sebesar7,45 persen,turun menjadi 0,38 persen bila dibandingkan degan bulan september 2017, namun ketimbang pendapatam masyarakat jawa barat pada umumnya,belum sejalan dengan tingkat penurunan kemiskinan yang cukup segnifikan.terlepas dari data yang diperdebatkan keabsahannya,tentu kita sendiri mudah mencek kondisi dilapangan bahwa bahwa kemiskinan masih menjadi masalah besar negeri ini.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sitem yang diadopsi negeri ini yakni sistem ekonomi kapitalisme.sistem ini telah meletakkan modal sebagai kekuasaan.karenanya kita senantiasa menyaksikan bagaimana yang bermodal besar yang akan bertahan dalam persaingan ekonomi. Rakyat yangenjalankan usaha kecil akan tergilas olleh perusahaan-perusahaan besar yang menjual barang yang serupa.belum lagi serbuan Tenaga Kerja Asing(TKA) membuat kesempatan memdapatkan pekerjaan bagi rakyat sendiri berkurang,apalagi dengan dibiarkannya kekayaan milik rakyat diprivatasi, sehingga membuat rakyat sendiri sebagai pemilik kekayaan tidak bisa menikmati,itulak kapitalisme sistem yang menjadikan pemilik modal sebagai tuan,dan pemerintah hadir untuk mempasilitasi para pemilik modal ini.sistem ekonomi ini menitik beratkan pada pertumbuhan barang dan jasa nasional dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, akibatnya, distribusi dan kesejahteraan masyarakat banyak diabaikan.inilah penyebab mengapa kita bisa dapati angkat pertumbuhan ekonomi tinggi,tetapi jumlah rakyat yang miskin tetap banyak.jelaslah bahwa sistem ekonomi kapitalisme gagal untuk menuntaskan kemiskinan pada rakyatnya.
Sistem ekonomi kapitalisme sangat berbeda dengan sistem islam,yang mana sistem islam hadir untuk memenuhi kebutuhan negara dalam melakukan tugasnya untuk mengatur urusan umat.islam memperhatikan pemenuhan setiap anggota masyarakatdengan fokus penuh perhatian.bahwa manusia diperhatikan sebagai individu bukan sekedar komunitas.dengan demikian islam memperhatikan kebutuhan secara individual bukan sebagai kolektif sebagaimana perhitungan dalam sistem kapitalisme.sudah saatnya sistem ini diganti dengan sistem yang lain,yaitu sistem islam yang diterapkan olleh institusi islam yang menerapkan aturan islam dalam seluruh aspek kehidupan yaitu Khilafah islam.
Teh ela..Depok-magungharja