Fitnah Keji Ide Khilafah Membawa Kemunduran



Oleh: Diana Safari, S.Pd
(Pemerhati Sosial Kemasyarakatan)


Berbagai upaya dilakukan secara terang-terangan untuk menghadang Syariah Islam. Mereka yang tidak suka terhadap ide Khilafah terus diopinikan. Mengatakan bahwa sejarah khilafah yang baik, hanya pada masa Abu Bakar, Umar, dan pemerintahan terpisah Ustman bin Affan. Selebihnya harus dimiliki dinasti atau kerajaan, ada kekuasaan pada khalifah, dan rakyat tidak memiliki peran.

Ini (Khilafah) jelas kemunduran dalam kehidupan bernegara di zaman moden ini. Jika ideologi ini dibiarkan tumbuh dan berkembang akan diluncurkan apatisme di kalangan masyarakat. Karena semua hal akan diatur oleh negara yang memiliki ideologi khilafah. Dalam keadaan demikian, 'kaku' masyarakatnya juga akan memiliki keterbatasan untuk memperoleh karya (nu.or.id).

Ini hanyalah modus menjauhkan umat dari gagasan khilafah, menyebarkan fitnah agar makin dijauhkan dari benak kaum muslim dan menganggap hal itu membawa kemunduran berpikir dan kemunduran zaman. Tidak relevan dan tidak cocok diterapkan pada masa sekarang di wilayah manapun termasuk Indonesia yang beragam suku, budaya, agama yang berbeda-beda. 

Jika khilafah diterapkan dianggap akan memaksakan suatu agama yaitu Islam kepada mereka yang berkeyakinan selain Islam. Akan menindas pemeluk agama lain dengan jihad yang brutal. Mengembalikan kejayaan Islam tidak mesti kembali pada sistem zaman dulu (khilafah). Jika agama (Islam) dipakai untuk memerintah maka dianggap akan muncul penguasa diktator, penguasa bertangan besi yang bebas menghukum rakyat yang tidak sesuai dengan keinginannya. Itu semua tidak sesuai fakta sebenarnya.

Bukankah kemunduran zaman dan kemerosotan moral itu sudah kita rasakan sekarang. Baik itu kemunduran di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Lihatlah bagaimana kesenjangan kaya-miskin yang makin menganga. Distribusi kekayaan hanya berputar pada orang-orang kaya. Penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam yang tanpa batas dengan mudah dikuasai sekelompok orang. Banyak permasalahan sosial akibat kurang terpenuhinya kebutuhan hidup dan ketidakadilan. Rakyat lebih memilih jalan pintas demi mendapatkan uang. Sekalipun haram tetap dikerjakan. 

Begitu juga keadaan politik negeri ini. Saling sikut, khianat, tidak amanah, mendzalimi rakyat, korupsi makin menjadi-jadi, perilaku para pejabat tidak bermoral sudah menjadi rahasia umum. Suara rakyat tidak digubris, lebih mementingkan kelompok dan partainya. Kerusuhan sosial seperti yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa wilayah. Nyawa rakyat hilang sia-sia demi meminta keadilan. 

Belum lagi potensi intervensi asing dan aseng. Sungguh miris. Ini semua bukan karena Khilafah. Tapi Sistem Kapitalisme Liberalisme lah penyebabnya. Produk buatan manusia yang dengan akal serba terbatas mengatur negeri ini dengan semau hati. Hasilnya sistem ini membawa kemunduran, kebobrokan bukan kemajuan.

Sedangkan Khilafah merupakan ajaran Islam sebagaimana ajaran Islam lain seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. Kaum muslim dan non-muslim setelah Rasulullah saw. wafat pernah lebih dari 1000 tahun hidup sejahtera dalam naungan Khilafah. Karena itu Khilafah adalah ajaran Islam yang secara normatif dan historis jelas bisa ditemukan jejaknya. 

Kewajiban menegakkan Khilafah telah menjadi ijmak para ulama, khususnya ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja). Imam al-Qurthubi menegaskan, "Tidak ada perbedaan pendapat mengenai kewajiban mengangkat khalifah di kalangan umat dan para imam mazhab."

Imam an-Nawawi juga mengatakan "Mereka (para imam mazhab) telah bersepakat bahwa wajib atas kaum Muslim mengangkat seorang khalifah". 

Dan masih banyak pendapat para imam yang mengatakan menegakkan khilafah itu hukumnya wajib. Oleh karena itu umat harus yakin secara akidah bahwa Khilafah adalah ajaran Islam justru membawa kebaikan dan keberkahan bagi semesta alam termasuk non-muslim.

Belum ada peradaban yang bertahan lebih dari 13 abad lamanya kecuali Khilafah Islamiyah. Sejak Rasulullah saw. membangun negara Islam pertama di Madinah dan kemudian dilanjutkan oleh para khalifah, Islam diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. Berbagai kemajuan yang luar biasa dapat dibuktikan. 

Rekaman jejak emas masa peradaban Islam hingga sekarang masih ada dan bahkan bisa ditemukan dalam banyak catatan-catatan sejarah yang ditulis oleh orang non-muslim. Seperti apa yang dikatakan Will Durant seorang Sejarawan Barat. 

Dalam buku yang dia tulis bersama Istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, dia mengatakan, “Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka”

Kejayaan ekonomi Khilafah telah muncul di awal-awal peradaban Islam. Di era pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab selama 10 tahun, di berbagai wilayah (provinsi) yang menerapkan Islam dengan baik, kaum Muslimin menikmati kemakmuran dan kesejahteraan. Buktinya, tidak ditemukan seorang miskin pun oleh Muadz bin Jabal di wilayah Yaman. Muadz adalah staf Rasulullah SAW yang diutus untuk memungut zakat di Yaman. Muadz pada masa Umar pernah mengirimkan hasil zakat yang dipungutnya di Yaman kepada Umar di Madinah, karena Muadz tidak menjumpai orang yang berhak menerima zakat di Yaman. Namun, Umar mengembalikannya. 

Demikian berulang pada tahun berikutnya. Umar pun memberikan gaji yang besar kepada pegawai negara. Hal yang sama terjadi di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Semua rakyat pada waktu itu berkecukupan. Kemakmuran itu tak hanya ada di Afrika, tapi juga merata di seluruh penjuru wilayah Khilafah Islam, seperti Irak dan Basrah. Sampai-sampai tak ada lagi orang miskin yang berhak menerima zakat.

Ini merupakan bukti yang hanya dilihat dari segi kesejahteraan saja. Ditambah lagi pendidikan yang maju, kesehatan, teknologi yang canggih dengan penemuan alat-alat dan pembangunan infrastruktur. Catatan sejarah ini begitu nyata dan mematahkan anggapan orang-orang yang tidak suka dengan ide Khilafah, bahwa ketika Islam itu diterapkan dalam bingkai Daulah Khilafah maka semua penduduk bumi akan merasakan keberkahan.
Wallahu a'lam bishawab.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak