Dimanakah Negara Saat Ada Ricuh di Papua?



Oleh: Devi Aryani Ika
Ibu Rumah Tangga

Enam hari pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, semakin banyak warga yang mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura. Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang mendaftar mencapai 10.000 orang. "Sekarang yang daftar sudah sekitar 10.000. Ada 2.670 yang sudah diangkut ke Jayapura," ujar Bowo di Jayapura, Minggu (29/9/2019). Dari data yang dimiliki Kodim 1702/Jayawijaya, tercatat ada 6.784 orang di Wamena yang kini tengah mengungsi. Mereka seluruhnya sudah mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura.

Kini Papua bergejolak kembali, mengulang kekisruhan 19 tahun lalu yang terjadi karena konflik horisontal yang terjadi disana. Adanya korban merupakan sesuatu yang tak dapat terelakkan. Korban berjatuhan bukan hanya dari para pedatang tapi juga warga asli Papua. Kekisruhan Papua yang kembali terulang membuktikan bahwa negara tidak serius dalam menangani konflik yang ada disana. Pernyataan rasisme yang dilontarkan akhirnya berakhir kisruh dan memakan korban, karena pelaku tidak ditindak tegas oleh aparat negara. Negarapun terkesan tidak berkutik dengan skenario  yang sengaja dibuat oleh asing, seolah siap untuk kehilangan Papua. Padahal ketika Papua berhasil memisahkan diri dari Indonesia, asing akan lebih leluasa mengeruk kekayaan emas yang ada disana. Juga akan mempernmudah mereka untuk menjajah dan memporakporandakan negeti-negeri islam. 

Untuk itu, saat ini negara membutuhkan sistem yang mampu menyatukan dan memperkuat posisi kaum muslimin dihadapan negara-negara asing. Sistem yang akan menyatukan kaum muslim tanpa melihat sekat-sekat negara, ras, budaya, hingga akhirnya bisa menjadi negara adidaya sebagaimana sebelumnya. Sistem yang akan menjadi solusi untuk segala permasalahan termasuk permasalahan di Papua. Sistem yang ditakuti dan disegani oleh orang-orang kafir karena ketegasan dan keadilan yang ditegakkannya. Itulah sistem Islam, aturan dari sang Maha pencipta untuk umat manusia. Sistem yang menjamin kesejahteraan jika diterapkan secara sempurna dan paripurna dalam bingkai Daulah Khilafah. 
Wallahualam Bi Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak