Deislamisasi Di Pelajaran Agama Atas Nama Melawan Radikalisme



Oleh : Sitti Mundayanah ( Ibu Rumah Tangga)

Jakarta.Gatra.com-Direktur Kurikulum Sarana Dan Prasarana Kesiswaan Dan Kebudayaan ( KSKK) Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar menuturkan di tahun ajaran baru 2020. Tidak akan ada lagi materi perang di mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam( SKI), baik untuk Madrasah Ibtidaiyah ( MI), Madrasah Tsanawiyah ( MTS),  ataupun Madrasah Aliyah ( MA).
" Kita akan hapuskan materi tentang perang dipelajaran SKI tahun depan untuk semua madrasah mulai dari MI sampai MTS." kata Umar saat ditemui di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Juma t(13/9).  Alih-alih tentang perang, nantinya sebagai pengganti akan dimasukkan materi tentang masa-masa kejayaan islam baik itu kejayaan Islam di Indonesia atau Islam di dunia.

Menurut Umar, hal itu dilakukan agar Islam tidak lagi dianggap sebagai agama yang radikal, atau agama yang selalu saja dikaitkan dengan perang oleh masyarakat indonesia. Selain itu, Dirjen Pendidikan Islam pun juga ingin mengajarkan pada para siswa bahwa Islam pernah sangat berjaya di masa lalu.
"Kami ingin menghapuskan pandangan-pandangan orang yang selalu saja mengaitkan Islam itu dengan perang. Selain itu, kita juga ingin mendidik anak-anak kita sebagai orang-orang yang punya toleransi tinggi kepada penganut agama-agama lainnya," ujar dia.

Lebih lanjut, Umar menjelaskan saat ini buku-buku SKI dengan materi baru tersebut sudah selesai melalui tahapan pembahasan dan siap diproduksi akhir tahun ini. Setelahnya, baru akan diuji kelayakkan pada  publik.hingga akhirnya siap digunakan di tahun pelajaran baru 2020.

Sungguh sebuah kesalahan besar apabila kurikulum materi tentang perang akan dihapuskan karena itu semua akan membuat kehancuran bagi umat Islam. Bukankah Islam itu sebagai risalah yang diturunkan Allah yang memberikan tuntunan hidup kepada seluruh manusia baik pada saat damai maupun pada saat terjadi persengketaan. Baik dalam menghadapi kawan maupun lawan,  baik tatkala menyerang maupun diserang. Di dalam Islam semua telah diatur termasuk masalah perang, karena itu merupakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Sampai hari kiamat nanti dan mendapatkan pahala di sisi-nya.  Karena sejatinya perang di dalam Islam bukanlah menghilangkan nyawa seseorang dengan sembarangan, merusak fasilitas umum, membunuh wanita dan anak-anak, seperti yang sering kita dengar atau tonton pada saat ini. Tapi perang sesungguhnya adalah memerangi orang-orang kafir di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Jadi perang bukanlah sesama muslim tetapi pastilah melawan orang kafir. Sesama muslim dilarang saling bermusuhan, dan dilakukan semata-mata niat untuk kemuliaan Islam bukan untuk hal yang lain seperti demi mendapatkan rampasan perang, kedudukan, pujian dan  sebagainya. Dan harus dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tidak boleh sembarangan.

Bukankah ini sesuatu yang mulia melawan orang-orang kafir yang menjadi musuh umat muslim,  yang mereka senantiasa menginginkan agar supaya umat muslim itu hancur hingga ke akar-akarnya. tapi mengapa hal ini seolah-olah sesuatu yang menakutkan dan patut dihilangkan bahkan sejarahnya pun sebisa mungkin untuk dihapuskan, dengan dalih menghilangkan pemahaman bahwa umat Islam itu radikal. Ini adalah sesuatu kesalahan karena radikal itu sendiri,  adalah sebuah kejahatan yang di dalam Islam sangatlah dilarang. Sedangkan perang adalah untuk menjaga sebuah negara dari serangan musuh. Dengan adanya pasukan perang Negara akan terjaga kuat dan terlindungi dari musuh-musuhnya. Musuh akan gentar dengan melihat kekuatan perang sebuah negara. Bahkan  sebaliknya, apabila sebuah Negara tidak memiliki pasukan perang maka Negara tersebut akan gampang sekali untuk dijajah dan dikuasai musuh.
Seperti kondisi umat muslim saat ini yang ada di belahan Dunia. Mereka betul-betul amat terzolimi. Mereka diusir dari negerinya, dilarang beribadah, bahkan tak sedikit yang dibunuh. Semua itu terjadi, karena tidak adanya sebuah perisai, pelindung bagi mereka yang itu hanya bisa dilakukan oleh pasukan perang di dalam kepemimpinan Islam.

Yang seharusnya sebagai umat muslim kita harus bahu membahu untuk mengadakan sebuah kepemimpinan tersebut, agar kejahatan ataupun kezaliman yang terjadi kepada umat muslim tiada lagi. Bukan sebaliknya, malah ingin mengkaburkan bahkan menghilangkan sedikit demi sedikit ajaran Islam yang sesungguhya dalam segala lini kehidupan. Bahkan sampai-sampai pelajaran sejarah kejayaan Islam pun sebisa mungkin untuk dihapuskan.agar umat islam  sebisa mungkin jauh dari  ajarannya. Seolah-olah segala sesuatu yg berasal dari Islam itu adalah sesuatu yang  berbahaya dan patut dijauhi.

Menghapuskan sejarah Islam adalah sebuah dosa besar karena sama saja mengingkari ayat-ayat alQur'an. Karena dalam alQur'an perang hukumnya wajib. Tidak bisa dirubah-rubah semaunya seperti hari ini.

Bagaimana umat akan mengetahui sejarah kegemilangan  Islam saat itu. Apabila sebagian darinya dihapuskan yaitu perang. Yang perintahnya telah di jelaskan di dalam alQur'an "Perangilah oleh kalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Aallah tidak suka kepada orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al-aaqarah (2):190). 

Jadi  perang hukumnya wajib, untuk menjaga marwah sebuah negara. Lalu kenapa saat ini banyak sekali orang-orang yang ingin menghapuskannya. Termasuk orang-orang yang dia paham dengan sejarah bahkan dia bergelut dibidang itu. Ya, semuanya itu sudah tentu bisa terjadi. Kurangnya kesadaran iman di dalamnya, dan materi sumber utamanya yang gampang sekali membelokkan hati manusia. Sampai-sampai menghapuskan ayat-ayat Allah pun mereka lakukan. Yang jelas-jelas ini semua membuat musuh Islam menjadi senang. Inilah kondisi umat muslim saat ini yg berada di dalam sistem selain Islam.

Jadi dengan demikian satu-satunya solusi bagi problematika umat saat ini hanyalah Islam. Yang  dengannya akan melindungi dan mengayomi umat dari kejahatan dan serangan musuh. Bahkan  untuk merubah ayat-ayat Allah pun mereka tidak akan pernah bisa. Jadi di dalam Islam jihad hukumnya wajib sampai hari kiamat dan pahala surga bagi pelakunya yang syahid. Oleh karena itu sebagai umat muslim seharusnya, bangga dengan adanya pasukan perang yang membentengi dari serangan musuh yang membawa kejayaan bagi umat muslim dan disegani bahkan ditakuti oleh musuh-musuh umat muslim. 
Wallahu ‘Alam Bissawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak