Candaan Out of Control



Oleh: Tri Fatma Hexa
Siswi Darul Bayan Jatinangor

Candaan biasanya bersangkutan dengan tertawaan. Tapi, apa jadinya ya gengs jika candaan itu berbalut kebohongan? Jadi trending pula. Yups! Apalagi kalau bukan prank.

Prank adalah salah satu bentuk hiburan dengan melakukan tindak lucu-lucuan yang bermaksud membuat target prank ini tertawa, merasa malu, kaget, ketakutan bahkan marah-marah. Seperti salah satu kejadian yang dilakukan oleh youtuber muda bersama teman-temannya yang iseng nakuti-nakutin warga yang lewat di samping kuburan Jalan Margsatwa, Pondok Labu, Jakarta, dengan menyamar menjadi pocong. Aksi prank makin ramai dilakukan pada awal bulan April lantaran disangkutkan dengan perayaan April Mop alias April Foolish Day. Tanggal 1 April dikenal sebagai hari April Mop, hari dimana bolehnya nge prank alias ngerjain orang.

Prank identik dengan kebohongan, berpura-pura, atau aksi rekayasa. Kebohongan seolah sudah menjadi lumrah bahkan menjadi trend. Terlebih di kondisi era digital saat ini tayangan prank ini menjamur di berbagai channel tv, youtube dan sosial media. Kini, orang-orang gak harus nunggu 1 April untuk bisa nge prank. Kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja prank dapat dilakukan. Tujuannya apalagi kalau bukan hiburan, mengundang tawa, konten viral, dan menarik banyak subscriber demi mendapat uang. Bersenda gurau atau bercanda bisa jadi pilihan tepat dalam melepas kepenatan. 

Namun, jika candaan ini disertakan dengan tipuan dan kebohongan, terlebih merugikan orang lain bahkan memakan korban. Maka senda gurau ini tak patut dilakukan, karena berbohong, menakut-nakuti, menyakiti perasaan dan membahayakan orang lain dilarang dalam islam.

Larangan berbohong ini ada dalam sabda Rasulullah saw, “Celakalah bagi orang yang berdusta hanya karena ingin membuat orang tertawa. Celakalah dia, celakalah dia”. (HR. Ahmad)

Beliau juga mengingatkan kita, “Tidak halal bagi seorang muslim membuat takut muslim yang lain”. (HR. Abu Dawud)

Tapi, Islam gak segitunya kok gengs. Kita boleh kok bersenda gurau atau bercanda, karena teladan kita saja Rasulullah saw sering mengajak istri dan para sahabatnya untuk bersenda gurau. 

Ada sebuah cerita, suatu ketika Rasulullah dan para sahabat sedang berbuka puasa dengan kurma yang sudah terhidang. Setiap kali mereka makan, biji-biji sisa sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing-masing. Beberapa saat kemudian, sahabat Ali menyadari bahwa dia memakan cukup banyak kurma, hingga biji-biji kurma yang ada di tempatnya menumpuk lebih banyak dibanding sahabat yang lain. 

Muncul keisengan sahabat Ali, diam-diam dia memindahkan biji kurma miliknya ke tempat biji kurma Rasul. Lalu Ali menggoda Rasulullah, “Wahai nabi tampaknya kau begitu lapar. Sehingga biji kurma di tempatmu terlihat menumpuk begitu banyak”. Bukannya terkejut atau marah, Rasulullah membalas dengan senyuman dan berkata, “Ali, tampaknya kamulah yang sangat lapar. Sehingga engkau makan berikut biji kurmanya. Lihatlah tidak ada biji yang tersisa di depanmu”. (HR. Bukhari). Masya Allah lucu ya sobat kisah Rasul dan sahabat ini. 

Jadi, bercanda itu boleh-boleh aja gengs, asal gak berlebihan dan tidak mengandung kebohongan. So, don’t ever lie and say no to prank ya gengs!

*sumber gambar : Google

Sang Mentari

Assalamualaikum sahabat... Aku hanya seorang biasa yang sedang belajar tuk jadi pribadi yang tak biasa. Setiap desain adalah passionku, menulis dan bercerita merupakan kesukaanku, berbagi hal yang bermanfaat adalah kegemaranku. Islam sebagai way of life adalah dienku. Semoga dengan izinNya segera kan tegak kembali di bumi Allah ini. Aamiin @naybeiskara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak