Oleh : Nurmin M. Ely
Masyarakat saat ini sedang dilanda gelombang bersolek (Tabarruj) yang sangat dahsyat. Mereka dibanjiri pamer aurat, acuh tak acuh, berpakaian tak seronok dan transparan. Mereka juga terbawa oleh badai ikut-ikutan yang tak berdasar serta bertaklid buta yang mengundang berbagai petaka. Mengapa hal demikian bisa terjadi? Karena minimnya pemahaman tentang islam serta akibat dari kebebesan yang diterapkan oleh sistem kapitalisme yang membuat mereka terlena dengan hal tersebut. Dalam hal ini dapat menghantarkan kita kepada kerusakan dan kehancuran, namun mereka menganggap bahwa tabarruj merupakan hal yang biasa dan bukan sesuatu yang buruk. padahal tabarruj adalah sesuatu yang dapat menjerumuskan kita kedalam hal – hal yang tidak dinginkan (kesesatan yang nyata), karena dapat membangkitkan syahwat lelaki yang bukan mahramnya. Adapun kata tabarruj terdapat dalam Al-Quran surat al-Ahzab yang artinya: “ hendaklah kalian (para wanita) tetap dirumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti orang-orang jahilliyah yang dahulu.. “ (QS.AL-Ahzab: 33), dari ayat diatas sudah jelas bahwa bertabarruj bukanlah sesuatu yang baik melainkan sesuatu yang berdampak Negatif bagi kita.
Sebab akibat dari tabarruj, yaitu dapat membuka pintu perzinaan, membangkitkan syahwat lelaki, merendahkan derajat wanita itu sendiri, meruntuhkan akhlak dan moral manusia serta menimbulkan kebiasaan buruk yang merugikan diri sendiri, ini adalah sebab akibat utama dari tabarruj yang saat ini semakin merebak. Tabarruj bukan hanya dilihat dari sisi berdandan saja, tetapi dari segi berpakaianpun di nilai yang istilahnya “you can see my armpit and my thigh”, berpakaian tipis atau mengenakan baju yang ketat serta berlenggak lenggok sudah termasuk kategori tabarruj. Nah ini adalah salah satu bentuk pelanggaran hukum syara, yang dihalalkan oleh rezim saat ini (pemisahan agama dari kehidupan), mereka menerapkan hukum terkait dengan kebebesan wanita (feminisme), kemudian cenderung mengedepankan kesetaraan gender secara mutlak dengan alasan bahwa laki-laki dan perempuan itu sama saja tidak ada bedanya, padahal hal tersebut justru memberikan efek yang tidak baik untuk para wanita yang telah melampaui fitrah dan kemampuan fisiknya. Dalam hal ini mereka mempropogandakan kemulian wanita, dan menghadapkan mereka kepada sumber kehinaan dan kebobrokan yang menjerumuskan mereka kepada kehinaan yang tiada tara. Dari sini dapat kita lihat bahwa budaya tabarruj bukanlah dari Islam melainkan dari Barat yang ingin menghancurkan para muslimah-muslimah intelektual di indonesia.
Karena mereka tidak bisa menghancurkan indonesia secara fisik maka mereka mengunakan cara yang jauh lebih licik yaitu dengan cara pemikiran karena kenapa? jika pemikirannya sudah rusak maka rusak pula masa depannya. Seperti yang kita lihat realita saat ini tabarruj bukanlah hal yang lumrah tetapi sudah menjadi training topik yang sekarang sedang beredar dikalangan masyarakat mulai dari anak remaja hingga dewasa, yang dimana mereka dengan pedenya ( Percaya diri) dalam mengumbar-ngumbar auratnya. Ada kemudian di dalam Hadits Nabi Saw bersabda bahwasannya ” ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya, yakni sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor sapi yang di gunakan untuk menyakiti umat manusia, dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis berlenggak lenggok dan belrlanga. Mereka tidak akan mencium baunya padahal bau surga dapat tercium dair jarak yang jauh.”(HR. Imam Muslim).
Dari realita yang terjadi saat ini dapat kita lihat bahwa sistem sekarang bukanlah sistem yang baik melainkan sistem yang memberikan kebebasan atau efek yang buruk terhadap kita. Satu-satunya sistem yang kemudian mampu menuntaskan segala problematika yang terjadi saat ini adalah diterapkannya sistem islam secara kaffah/keseluruhan, karena hanya islamlah agama yang dapat mempersatukan umat diseluruh dunia. Dengan diterapkannya aturan islam dalam kehidupan maka tidak ada lagi yang namanya pelanggaran hukum syara salah satunya adalah pelanggaran tabarruj yang sedang buming-bumingnya dikalangan masyarakat saat ini, untuk mencegah hal tersebut agar tidak terjadi maka solusiya adalah menerapkan syariat islam secara kaffah.