Oleh : Aulia Rahmah
Gresik, Jatim
Tanggal 1 September 2019 menjadi hari yang mengejutkan. Bagaimana tidak, di hari ini jagat twitter diramaikan oleh #HijrahMenujuIslamKaffah, #WeWantKhilafah, #WeAreTheWorldKhilafah
dilansir oleh Viva.co.id ( 1/9 ).
Ternyata hari ini bertepatan dengan 1 Muharram 1441 Hijriyah. Sistem penanggalan yang digunakan oleh Umat Islam sebagai penanda perubahan peradaban manusia dari kejahiiyahan menuju peradaban Islam yang gemilang. Dari kondisi negeri yang berdasarkan sistem tirani menuju kondisi negeri yang berdasarkan atas Tauhid.
Maka dalam peringatan tahun baru Hijriyah kali ini Umat Islam dengan bangganya membentangkan kain putih bertuliskan kalimat Tauhid sepanjang 1,5 KM di Jl. Slamet Riyadi, Alun - alun Kota Solo. Dalam acara itu Ustadz muda Felix Siauw memberi pesan " Kita dalam Sholat sehari semalam 17 rakaat selalu berdoa ' ihdinash shirothol mustaqim, shirothol ladzina an' amta alaihim, Ya Allah tunjukilah kami kepada jalan yang lurus, jalan orang - orang yang Engkau beri nikmat ", dilansir oleh detiknews ( 1/9 ).
Siapa yang dimaksud dalam ayat tersebut ? Orang - orang yang diberi nikmat oleh Allah adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan orang - orang sholih. Merekalah yang mendedikasikan hari - harinya untuk menyempurnakan imannya dengan menjalankan Syariat Islam kaffah. Merekalah teladan kita.
Sejak runtuhnya Daulah Khilafah pada tahun 1924 H yang lalu, kaum Muslimin kembali berada dalam hegemoni ideologi dan sistem tirani. Sehingga hijrah saat ini sangatlah penting dan relevan, sebab melalui hijrahlah kaum Muslimin memungkinkan untuk meninggalkan kekufuran dan dominasi orang - orang kafir menuju keimanan dan kemerdekaan dalam kekuasaan Islam.
Kita hari ini tentu merasakan di depan mata kita banyak sekali terjadi kedzaliman, ketidak-adilan, kehormatan yang terkoyak, kewibawaan yang jatuh, dan masa depan anak - anak yang tidak jelas. Ini disebabkan sebagian kita terlena dengan kehidupan dunia yang memelihara keserakahan dan nafsu setan yang menipu.
Liberalisme, Kapitalisme, Sekularisme, dan Atheisme merubah wajah - wajah santun bangsa ini menjadi beringas. Seorang ibu kehilangan fitrah kasih sayangnya sehingga rela meninggalkan rumah tangganya yang terancam hancur. Seorang yang ngaku Pancasilais dengan entengnya mengkriminalisasi ulama dan ajaran Islam. Negara yang sejatinya sebagai pengayom, dan pemelihara hajat hidup rakyatnya berubah menjadi pebisnis yang berorientasi untung rugi hanya dari segi materi semata.
Alhamdulillah fenomena hijrah baik dari kalangan artis ataupun bukan sudah menjadi hal yang biasa. Memang Iman dan Islam adalah anugerah yang patut kita syukuri. Hijrah tidak boleh berhenti sampai disisni. Mempelajari, dan mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh adalah wujud rasa syukur tersebut. Ikut berkontribusi dalam proses dakwah menuju peradaban Islam dibawah naungan Khilafah adalah keniscayaan. Allah berfirman " Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang - orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata " Sungguh aku termasuk orang - orang Muslim " ( Tqs. Fushilat : 41 ).
Khilafah adalah ajaran Islam, tegaknya merupakan janji Allah dan bisyaroh Rosulullah Saw. Kehadirannya akan membendung kerusakan sistem sekuler yang makin nampak nyata dan dirasakan keburukannya oleh umat.
Wallahu'alam bishowab