Solusi Tuntas Setumpuk Masalah di Jakarta



Oleh : Umi

      Sebanyak 95,7% responden yang berasal dari DKI jakarta tidak setuju atas kepindahan ibu kota ke kalimantan. (tirto.co.id)

    Pro kontra terkait isu pemindahan ibukota jakarta tentunya bukan tanpa alasan.Bagi yang setuju,mereka punya harapan  besar akan teratasinya seabrek masalah yang ada dijakarta,seperti kemacetan,banjir,tuna wisma,polusi udara,kriminalitas,pemukiman kumuh,dll yang dari tahun ke tahun tidak berkurang sebaliknya justru semakin parah.
     Bagi yang kontra dengan pemindahan ibukota mereka beralasan bahwa banyak yang harus dipersiapkan dalam memindahkan ibukota seperti butuh anggaran yang sangat besar ditengah hutang indonesia yang menggunung dan juga membutuhkan landasan hukum dalam bentuk UU,sementara pembuatan UU butuh waktu lama.
      Dengan mencermati pro dan kontra terkait pindahnya ibukota,sebetulnya apakah pindah ibukota merupakan sebuah solusi??
    Bila dicermati dengan mendalam dan menyeluruh,berbagai permasalahan yang ada dijakarta ,semua itu berada diakar yang sama yakni buah penerapan sistem kehidupan sekulerisme,kapitalisme,khususnya sistem politik demokrasi dan sistem ekonomi kapitalisme.Misal banjir kiriman buah pahit liberalisasi hutan kawasan puncak.Contoh yanga lain masalah urbanisasi karena ketimpangan ekonomi antara ibukota jakarta-jawa dan di luar jawa adalah akibat pembangunan bervisi sekulerisme yang dilandasi paradigma liberalisme pada berbagai aspek kehidupan.Demikian pula kemacetan adalah akibat liberalisasi  publik yang tidak saja mahal namun juga jauh dari sebutan aman dan nyaman,sehingga masyarakat lebih memilih bepergian dengan kendaraan pribadi,daripada transportasi publik.Demikian juga kriminalitas adalah buah pahit penerapan sistem kapitalisme baik pada sistem pendidikan,politik,ekonomi dan sangsi.
      Itu artinya masalah-masakah di jakarta adalah masalah sistemik yang membutuhkan perubahan secara totalitas pula.Dalam hal ini solusi yang bisa mengatasi secara tuntas yaitu dibutuhkannya sistem kehidupan islam secara kaffah dalam bingkai khilafah.Hanya dengan khilafahlah jakarta dan kota2 lainnya akan sejahtera.Dunia menjadi saksi atas ketinggian peradaban islam ari ibukota negaranya,sebagaimana diukir oleh tinta emas sejarah peradaban islam.Ibukota negara khilafah dan kota-kota besarnya hanya dilingkupi atmisfer kesejahteraan pada  setiap sudut kota hingga ke pelosok-pelosok negri.
      Nilai-nilai kehidupan baik ruhiyah,insaniyah,madiyah dan moral berlangsung seimbang,kemajuan teknologi dan infrastrukturnya terlihat di cordova,Baghdad,Turki.Industri berkembang pesat tanpa merusak keseimbangan dan kelestarian alam.Sandang,pangan,papan,air bersih,pendidikan,kesehatan,energi,dan transportasi publik aksesnya begitu mudah.
   Semua itu tidak lepas dari visi sahih khilafah sebagai penyejahtera seluruh alam,pembebas dunia,dari berbagai bentuk penjajahan.
     Dengan melihat fakta- fakta diatas,maka rencana pemindahan ibukota bukanlah solusj atas masalah-masalah di jakarta yang sudah kronis,hanya dengan penerapan sistem islam secara kaffah dalam bingkai khilafahlah,seluruh masalah dijakarta dan pelos negri ini akan teratasi dengan tuntas tanpa menambah masalah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak