Santri, Apa Aktivitasmu?


Oleh: Nunung Purwaningsih,  S.E

Beredarnya trailer Film "The Santri" telah menimbulkan pro dan kontra, bahkan terancam diboikot. Film The Santri ini merupakan besutan dari sineas muda yang bernama Livi Zheng yang beragama non muslim dan bekerjasama dengan PBNU. Film ini belum dirilis namun trailernya sudah beredar di youtube dan sudah dikonsumsi oleh publik. Film yang diperankan oleh putri Ustadz Yusuf Mansur  yakni Wirda Mansur, Gus Azmi, Veve Zulfikar, dan Emil Dardak ini rencananya akan tayang serentak di bioskop pada Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2019.

Pro kontra muncul dari publik. Yang kontra dengan alasan Film The Santri dianggap bertolak belakang dengan kehidupan santri di pesantren. Mulai dari adegan ikhtilat hingga masuk ke gereja dengan membawa makanan untuk jemaat Nasrani. Juga banyak tanggapan dari para ustadz yang kontra salah satunya UAS yang menanggapi tentang hukumnya masuk rumah ibadaha agama lain. "Yang saya mau komentari dari film itu soal masuk ke rumah ibadah umat lain. Karena Nabi Muhammad SAW tak mau masuk tempat ibadah kalau di dalam itu ada patung berhala maka dalam Islam madzhab Syafi'i mengharamkan masuk rumah ibadah kalau di dalamnya ada berhala".(wartakotalive.com, Rabu18/9/2019).

Kalau dilihat dari trailer film tersebut ada hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh santri. Santri yang menjadi topik utama dalam cerita di film tersebut. Siapakah santri dan apakah aktivitas santri itu?  Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya tinggal di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. (Wikipedia). 

Kegiatan santri di pesantren kurang lebih sebagai berikut: sholat berjamaah,  tadarus Al Quran,  mengaji,  hafalan dan setoran,  khitobah, lalaran/ nadzoman,  syawir (musyawarah),  ro'an ( bersih-bersih), marhabanan. Itulah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para santri di sebagian besar di pesantren-pesantren.

Santri senantiasa melakukan aktivitasnya itu berpegang teguh pada Al Quran dan As sunah. Karena asal hukum perbuatan seorang hamba adalah terikat dengan hukum Allah. Terkait dengan pergaulan, Islam telah mengatur pergaulan antara laki-laki dan wanita itu terpisah,  kecuali dalam kehidupan umum yakni rumah sakit,  pasar,  pendidikan. Dan Islam juga melarang berpacaran,  karena sesungguhnya berpacaran itu merupakan jalan menuju perzinahan. Jadi akhlak santri itu terikat dengan hukum Syara'.  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak