Oleh: Agnia Malika
Berita remaja masa kini, kerap ditemukan perilaku berisiko yang mengarah pada tindakan kriminal.pada diri seorang remaja. Miris sekali melihat generasi muda zaman sekarang, banyak peristiwa buruk terjadi, tetapi tetap saja tak mampu membuat mereka paham arti. Berbagai data pun memotret kelamnya remaja kita di seluruh pelosok negeri ini.
Faktanya, salah seorang siswa SMP di Pelabuhanratu tergeletak tak berdaya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, akibat mengalami luka sabetan benda tajam di punggung sebelah kiri.
Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat korban hendak mengisi bensin di sekitar Taman Kota Tenjoresmi Jalan Pangsor, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dengan alasan yang sepele atau bahkan tak ada kejelasan sama sekali, kejadian ini terjadi dan hampir membuat nyawa melayang. Jika ditelusuri lebih jauh lagi, sebenarnya masih banyak lagi kejadian-kejadian yang membuat geleng-geleng kepala sambil mengelus dada.
Seharusnya seluruh umat merasa prihatin melihat kondisi para remaja dan pemuda saat ini. Banyaknya anak muda yang terpapar krisis moral, tak memiliki adab, dan senang melakukan kekerasan adalah salah satu penyakit akhlak yang kini menjangkiti sebagian remaja di tanah air.
Kekerasan ini bukan hanya terjadi pada sesama remaja saja, tetapi juga pada orang tua, dan bahkan guru. Banyak sekali kejadian tidak terpuji tersebut. Seperti kejadian beberapa bulan yang lalu, seorang murid memaki-maki guru kelasnya.
Jika perilaku tak terpuji pelajar menjadi perbincangan banyak orang, lalu selama ini apa yang dipelajari di sekolah? Bukankah belajar di sekolah adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang baik?
Inilah salah satu dampak dari sekularisme (memisahkan agama dari urusan kehidupan) yang meliarkan liberalisme (kebebasan), termasuk perilaku arogan di kalangan para remaja.
Akibat sistem sekuler yang diterapkan oleh negara, semua kalangan terkena dampaknya, termasuk kalangan remaja. Seperti banyaknya kasus meresahkan yang menimpa remaja saat ini, penyebabnya adalah sistem yang kini berdiri adalah sistem yang rusak. Sistem yang tak melibatkan Allah di dalamnya.
Padahal kita diciptakan oleh Allah, hanyalah semata-mata untuk beribadah kepada-Nya dan akan kembali pada-Nya pula. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah yang artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Az Zariyat [51]: 56)
Bagaimana bisa kita hidup dengan sistem yang rusak seperti sekarang? Bisa jadi karena Allah tak ridha sama sekali dengan keadaan saat ini. Lalu, di mana nilai ibadahnya jika keridhaan Allah tak ada? Naudzubillah.
Maka dari itu, hujamkanlah keimanan bahwa Islam adalah agama yang paripurna, mengatur urusan dunia dan akhirat, bukan sekadar agama spiritual. Tak ada agama serta sistem kehidupan yang terbaik, kecuali Islam. Karena Islam adalah ideologi, bukan sekadar ilmu pengetahuan.
Sebagai seorang muslim kita harus senantiasa memiliki sikap berpihak pada Islam, bukan netral, apalagi oportunis demi mencari keuntungan duniawi. Banyak remaja hari ini hidup bak pucuk pohon tertiup angin. Ke mana angin bertiup, ke sanalah mereka terbawa. Remaja haruslah memiliki keteguhan pada Islam hingga akhir hayat.
Kita semua perlu sistem yang baik, sistem yang berdiri dalam naungan ridha Illahi. Saatnya berubah menjadi generasi yang memiliki kepribadian Islam, yang senantiasa menerapkan seluruh syariat Islam dalam kehidupan. Sudah saatnya kita semua mengganti sistem yang rusak ini, dengan sistem yang sempurna, yaitu sistem Islam (Khilafah).
Libatkan diri dalam dakwah Islam demi tegaknya syariat Allah. Sungguh, kemuliaan Islam hanya bisa tampak bila umat, khususnya kaum muda, senantiasa berdakwah untuk menegakkan Islam
Masa muda hanya sekali dan waktu tak dapat diputar kembali. Bila masa muda habis untuk memuaskan hawa nafsu semata, kelak akan datang penyesalan pada hari tua. Bahkan tak sedikit manusia yang telah rusak jiwa dan raganya pada usia muda.
Imam Hasan al-Bashri pernah berpesan, “Wahai kaum pemuda. Kadang tanaman yang masih muda pun bisa rusak dan mati karena terkena hama sehingga ia tidak bisa sampai ke masa panen.”
Wallahu a’alam bi ash-shawab.