Oleh : Ummy Mery
Tak terasa kita sudah berada di bulan Muharran 1441 Hijrah. Awal tahun yang berat bagi umat Islam karena berbagai peristiwa yang menyudutkan umat Islam sehingga menjadikan Islam sebagai agama yang ditakuti oleh pemeluknya sendiri. Mulai dari kriminalisasi ulama, ajaran Islam, bendera, Rasulullah, radikalisme dan berbagai ketidak adilan hukum yang dialami oleh umat Islam.
Namun sekalipun berbagai tuduhan dan “penindasan” terhadap umat Islam ternyata tidak menyurutkan umat Islam untuk semakin mendekat dengan Islam. Kita bisa melihat fenomena Hijrahfest yang menyedot perhatian kaum milenial dari kalangan milenial dan para artis. Tak ketinggalan gegap gempitanya umat Islam dalam menyambut tahun baru hijrah 1441 H hingga menjadi trending topik dunia.
Makna Hijrah
Hijrah secara bahasa berarti berpindah dari suatu tempat ke tepat lain,dari suatu keadaan ke keadaan yang lain ( Lisanul al arab, V/250; Al Qomus Al Muhith,I/637). Para fuqoha kemudian mendefinisikan hijrah sebagai keluardari darul Kuffur menuju darulIslam ( An-Nabhani, Asy-Syakhsiyah Al Islamiyah , II/276). Darul Islam adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya berada di tangan kaum muslimin. Sebaliknya Darul Kufur adalah suatu wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya tidak berada di tangan kaum Muslimin sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta hijrah Rasulullah SAWdari Makkah ( yang saat itu merupakan darul kuffur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam)
Sejak runtuhnya Daulah Islamiyah (kHilafah Islamiyah) pada tahun 1924, saat ini tak ada satupun negeri di seluruh negeri di seluruh dunia yang nenerapkan syariah Islam secara total dalam sebuah institusi negara . Dengan kata lain ,saat ini tak ada yang namanya Darul Islam, karena seluruhnya adalah darul kufur, termasuk negeri-negeri Islam. Sebab meski mayoritas penduduk dinegeri-negeri Islam adalah muslim,negeri tersebut tidak menerapkan syariah Islam ( kecuali sebagain kecil) dan kekuasaannya pun secara real tidak berada di tangan kaum muslimin.
Jika demikian tentu,tentu menjadi kewajiban seluruh kaum muslimin untuk mewujudkan Darul Islam tu dalam wujud Daulah Khilafah. Karena hanya dengan mewujudkan kembali daulah Khilafah Islamiyah pengamalan makna hijrah bisa dilaksanakan. Jika tidak,umat Islam sebagaimana saat ini, tentu tak akan pernah lepas dari kungkungan ideologi dan sistem jahiliyah modern yang saat ini direpresentasikan oleh Kapitalis sekuler dan sosialis kapitalis wajib ditinggalkan, untuk segera menuju kehidupan masyarakat baru yang diatur oleh ideologi dan sistem Isla
Masyarakat Era Rasulullah
Bila kita cermati masyarkat yang di era Rasulullah SAW terpolarisasi menjadi mensyarakat pra dan pasca hijrah. Dua kondisi yang sangat jauh berbeda bahkan bertolak belakang. Masyarakat Arab pada masa sebelum Rasulullah hijrah adalah masyarakat jahiliyah. Hal ini bisa kita cermati dari sejumlah aspek:
Dalam hal akidah, masyarakat jahiliyah pra hijrah penuh dengan kemusyrikan , terutama penyembahan terhadap berhala. Sementara masyarakat pasca hijrah dibangun atas asa akidah Islam.
Dari aspek sosial, masyarakat pra hijrah identik dengan kebobrokan prilaku yang luar biasa, Mabuk,pelacuran dan kekejaman menyeruak di mana-mana. Sementara masyarakat pasca hijrah penuh dengan kedamaian dan ketentraman serta jauh dari berbagai ragam kemaksiatan.
Dari aspek ekonomi,riba, manupulasi,kecurangan dalam timbangan dan takaran, dsb sangat kental mewarnai ekonomi masyarakat jahiliyah. Sementara di masyarakat oasca hijrah berbagai tindakan kriminal dalam sistem ekonomi diberantas. Negara bertanggungjawab penuh dalam pendistribusian kekayaan kepada masyarakat.
Dari aspek politik, bangsa Arab jahiliyah pra hijrah bukanlah bangsa yang istimewa. Namun setelah hijrah Islam dan kaum muslimin benar-benar mulai diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain.
Relevansi Hijrah
Masyarakat saat ini sebenarnya sangat mirip dengan masyarakat jahiliyah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Wajar jika sebagain ulama menyebut kondisi sekarang sebagai “ jahiliyah modern”. Kondisi akidah, sosial,ekonomi dan politik saat ini berada dalam kungkungan ideologi kapitalisme sekuler sesungguhnya mirip dengan kondisi Rasulullah SAW.
Dari sisi akidah,saat ini berbagai kemusyrikan dan ragam aliran sesat terus bermunculan. Dari sisi sosial, kebejatan prilaku masyarakat seperti perzinahan (yang dilegalkan dalam UU bahkan di”ilmiah”kan oleh perguruan tinggi) , tindakan kriminal (pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan, perjudian, narkoba dll) terus menyeruak. Dari sisi ekonomi, riba masih menjadi basis utama dengan terus menumpuk hutang luar negeri, penjualan aset-aset negara yang melayani kebutuhan masyarakat, tingginya angka kemiskinandan pengangguran, tidak terjangkaunya kebutuhan pokok oleh masyarat dll. Dari sisi politik, negara kita masih berada dalam cengkraman kapitalis barat dibawah Amerika dan kapitalis timue dibawah kendali China.
Karena itu, sesungguhnya kondisi saat ini sangat relevan bagi kaum muslim bahkan dunia untuk berhijrah dari era ideologi Kapitalisme sekuler sebagai era jahiliyah modern menuju era Khilafah. Sistem Islam yang akan menerapkan syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan.Dengan sistem Islam dalam naungan Daulah khilafah akan menyelesaian berbagai persoalan dalam berbagai aspek . Baik aspek aqidah,sosial,ekonomi dan politik.
Dengan sistem Islam dalam bingkai Daulah Khilafah kaum muslimin akan meraih kembali kemulyaan dan kejayaannya,sebagaimana pada masa lalu sebagaimana masa Rasulullah hijrah ke Madinah. Khilafah pula yang akan menjadikan dunia ini bisa hidup dalam keamanan, kedamaian, kemakmuran,keadilan, kesejahteraan dan keberkahan dari Allah SWT.
Sangat jelas bahwa pasca runtuhnya ideologi sosialis komunis maka kapitalis sekulerlah yang mendominasi dunia, bahkan saat ini negara negara bekas sosialis juga telah menerapkan sistem kapitalis.Padahal telah terbukti nyata bahwa sistem kapilatis telah menciptakan malapetaka bagi umat manusia dan gagal dalammewujudkan peradaban dunia yang agung dan mulia. ‘Oleh karena itu sudah selayaknya dunia berharap hanya kepada Ideologi dan sistem Islam yang diterapkan oleh institusi Khilafah Islam.
Alhasil, marilah kita dorong negeri ini untuk segera hijrah dari sistem jahiliyah modern ke sistem Islam. Caranya dengan menegakkan kembali Daulah khilafah Islam. Karena ini sangat relevan dengan kondisi umat saat ini. Wallahua’lam