Payung Hukum Demokrasi, Bagi kaum SIPILIS



Oleh : Fitri Apriani 
( Aktivis Dakwah Lubuk Pakam )

Kalimat - kalimat aneh sudah sering berseliweran di dunia maya. Seolah dunia Maya adalah tempat untuk menuangkan kalimat kalimat nyeleneh yang dapat merusak persatuan. Manusia, yang lebih seringnya adalah kata kata nyeleneh yang ditujukan kepada pihak tertentu atau bahkan agama tertentu. Yang dapat menyulut amarah orang banyak, misalnya saja tentang penistaan agama dan ulama yang dianggap memiliki paham radikal. Kali ini islam kembali di pojokan dengan munculnya kalimat nyeleneh yang datang dari salah satu tokoh masyarakat, JIL (Jaringan Islam Liberal ) Ulil Abshar Abdalla menyatakan "akan sangat baik kalau hewan kurban di ganti dengan uang cash, menurutnya hewan qurban diganti dengan uang cash akan menjadi, semacam endowment untuk biaya pendidikan, misalnya. Ucap Ulil Abshar Abdalla di akun Twitter nya (PortalIslam.id 11/8/19)

Padahal umat Islam harus nya bersukacita di hari raya mereka, sontak saja kicauan Ulil membuat umat Islam menjadi geram. Bahkan alumni Al-Azhar Mesir Hasmi Bakhtiar ikut menanggapi nya "memotong hewan kurban itu sifatnya "Ta'bblidiyah" tidak bisa diganti dengan shodaqoh mal sama seperti jumlah rakaat dalam sholat atau berwudhu setelah kentut, anggota badan yang mengeluarkan angin justru tidak ikut dibasuh" kata Hasmi.
Inilah hipokrasi demokrasi yang menjamin kebebasan untuk berprilaku dan berpendapat. Sehingga orang bebas menyatakan apapun tanpa merasa bersalah. 
Rusaknya tatanan masyarakat akibat sistem demokrasi yang memberikan kebebasan pendapat bagi kaum sipilis  (Sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme) menjadikan mereka memiliki payung hukum dalam mengeluarkan pendapat. Namun demokrasi sangat membatasi orang yang menyuarakan kebenaran, terlebih lagi orang yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Ini menunjukkan keberpihakan demokrasi kepada kaum sipilis, yang akan mengokohkan posisi nya.
 
Dengan berbagai macam kerusakan yang dihasilkan oleh demokrasi, maka sudah sepatutnya kita beralih dan kembali kepada sebuah sistem yang menjamin kesejahteraan dan ketentraman manusia. Sebuah sistem yang sempurna dan Paripurna, yang datang dari dzat yang maha menciptakan manusia itu sendiri. Sistem Islam yang penuh dengan rahmatan Lil alamin, bukan hanya Rahmat bagi orang yang beriman namun bagi seluruh alam. Wallahu'alam bisshawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak