Oleh Ratna Nurmawati (Muslimah Peduli Umat)
Jakarta, CNN Indonesia,- Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia ( UIII ) Komarudin Hidayat menyebut ada pihak - pihak yang merasa senang apabila melihat Papua dan Papua Barat terlepas dan memisahkan diri dari Indonesia.
Melihat itu, Komarudin meminta agar masyarakat Papua dan khususnya masyarakat Indonesia untuk tak terjebak pada iming - iming kemerdekaan tersebut.
Ia menegaskan semua masyarakat Indonesia akan mengalami kerugian bila Papua terlepas dan memisahkan diri dari Indonesia.
Sementara itu, mantan calon wakil presiden Sandiago Uno menganggap wajar jika masyarakat Papua marah karena ketimpangan ekonomi yang ada tergolong memprihatinkan. Sandi menyebut tingkat kemiskinan masyarakat Papua 8 kali lipat dibanding warga Jakarta. Padahal daerah mereka begitu kaya dengan berbagai jenis sumber daya alam. Sandi menegaskan bahwa kesejahteraan masih menjadi persoalan utama di Papua.
Dalam Islam, segala bentuk usaha yang dilakukan oleh segal bentuk gerakan separatisme dan invensi asing yang akan memisahkan Papua dari wilayah Indonesia harus ditolak dan dihentikan. Secara syar'i, pemisahan suatu wilayah dari sebuah negeri Muslim yang saat ini sudah terpecah belah hukumnya adalah haram.
Kemiskinan rakyat di Papua akibat penerapan sistem kapitalisme oleh pemerintah. Sistem kapitalisme melegalkan konspirasi perampokan sumber daya alam Indonesia oleh negara asing penjajah temasuk Amerika yang besekongkol dengan pemerintah.
Oleh karena itu, satu - satunya solusi yg dapat mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia khususnya di Papua adalah dengan tegaknya syariah dan kepemimpinan (Khilafah) Islam. Yang tidak akan memberikan peluang sedikitpun terjadinya perampokan tersebut.
Syariah mewajibkan Khilafah mengelola sumber kekayaan alam termasuk tambang emas di Timika untuk menjamin kesejahteraan setiap individu rakyat termasuk rakyat Papua.
Tags
Opini