Oleh : Heni Kusmawati, S.Pd
Negeri mana yang ingin terpecah belah? Tentu tidak ada satu pun negeri yang menginginkan hal itu. Pun dengan Indonesia. Namun, melihat kondisi saat ini, salah satu bagian dari wilayah Indonesia menginginkan berpisah dari Indonesia. Wilayah yang dimaksud adalah Papua.
Sebagian dari warga negara menyayangkan hal tersebut. Apalagi Papua terkenal dengan sumber daya alam berupa emas yang melimpah. Di sisi lain, ada yang merasa biasa-biasa saja alias acuh tak acuh dengan kondisi negerinya. Malah sibuk mengurusi perdamaian negara luar. Presiden RI ke lima Megawati Soekarno Putri menginginkan perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan. Dengan upaya yang lebih keras. Hal ini disampaikan oleh Megawati saat berbicara dalam DMZ International Forum for Peace Economy di Lotte Hotel, Seoul, Korsel, Kamis, 29 Agustus lalu (republika.co.id).
Selain itu, Megawati menawarkan Pancasila dengan musyawarah dan mufakat untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
Benarkah Pancasila bisa menjadi alat untuk mendamaikan kedua negara tersebut? Jika memang bisa, kenapa pancasila tidak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam negeri. Korupsi yang semakin menggila, kriminalitas merajalela, berbagai permasalahan lain yang tidak pernah berkesudahan serta yang terbaru adalah kasus Papua yang semakin memanas. Apakah pancasila hanya dijadikan alat untuk menolak ajaran islam dan mengkriminalisasi pejuang islam?
Kasus Papua hanyalah satu dari beberapa bagian dari wilayah Indonesia yang ingin memisahkan diri. Kita tentu tidak pernah lupa bagaimana timor timur melepaskan diri dari Indonesia, adanya Gerakan Aceh Merdeka yang dulunya juga menginginkan berpisah dari Indonesia. Pun dengan Papua. Konflik yang terjadi di Papua sudah lama, cuma akhir-akhir ini kembali memanas. Seperti kondisi di Nduga, para TNI dan warga sipil banyak yang berguguran. Juga teriakan papua merdeka yang dilontarkan oleh para demonstran serta kerusuhan yang tak usai.
Konflik Papua menunjukkan bahwa bangsa Indonesia perlu ideologi yang akan menyatukannya. Sebab Indonesia adalah negara besar, dengan luas wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Memiliki belasan ribu pulau, keragaman suku, bahasa, budaya dan agama. Ideologi tersebut akan melahirkan aturan yang berkeadilan. Karena memang begitulah hakikat dari ideologi yang benar.
Karenanya, ideologi yang benar adalah ideologi islam. Asasnya adalah akidah islam bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah yang bersumber dari Allah, Zat Yang Maha benar. Dari Ideologi ini lahir lah aturan yang akan menyelesaikan seluruh permasalahan umat manusia dalam sebuah negara. Ideologi ini juga akan
Menyatukan bangsa-bangsa dalam sebuah negara yakni Daulah Khilafah. Sejarah telah membuktikan, selama kurang lebih 14 abad, Daulah Khilafah menguasai 2/3 dunia. Dengan aturan yang berkeadilan, tidak ada diskriminasi antara muslim dan non muslim. Tidak ada diskrimisi suku, warna kulit dan lain-lain.
Wallahua'lam.