Oleh: Ita Puspita
Dengan berbagai cara musuh-musuh islam akan terus berusaha memadamkan ajaran islam dan merusaknya melalui gerakan imperialisme neokolonialisme yakni penjajahan gaya baru,dengan terus merusak pemikiran umat dan kaum muslim terutama kalangan remaja generasi penerus bangsa.
Faham-faham sesat liberalisme,pluralisme dan sekularisme dalam agama. Bahkan akhir-akhir ini virus sepilis itu sudah menyasar santri dan pesantren dengan film yang di usung sutradara non muslim Livi Zheng dengan dukungan para pengusung islam nusantara,yang ingin memahamkan isme2 islam nusantara yang kental dengan pluralismenya.
Sudah tidak heran memang orang- orang kafir yahudi dan nashrani itu tidak akan pernah rela kepada kaum muslim,mereka tidak akan membiarkan umat islam,bangkit berdiri tegak melainkan akan terus mereka hembuskan pemikiran-pemikiran sesat yang mereka rancang siang dan malam untuk menghancurkan kaum muslimin.
Orang -orang yahudi dan nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka "Sesungguhnya petunjuk Alloh itu ialah petunjuk (yang benar) dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang padamu maka Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu" (Al-Baqoroh:120)
Mereka orang-orang kafir mempunyai kuasa atas media,sebagaimana kita tau mereka memiliki akses media dari berbagai jenis mulai dari akses media sosial,televisi,koran dan radio merupakan media- media yang bisa mereka jadikan jalan untuk merusak generasi kaum muslimin,sebagaimana kita tau mereka punya misi penjajahan generasi muda untuk merusak dan melumpuhkan kebangkitan generasi muda muslim dengan 3F (Food,Fun,Fashion).
Food atau makanan mereka jadikan senjata untuk melenakan kaum muslimin dengan inovasi makanan yang semakin hari semakin menarik beragam dan menggiurkan apalagi makanan ala-ala barat yang belum jelas kehalalannya,generasi muslim milenial saat ini merasa keren ketika mereka bisa makan- makanan tersebut dan mempostingnya di media sosial mereka,belum lagi dengan tradisi kulinernya mereka sibuk berburu makanan dan tempat makan yang lagi hits dan keren untuk di nikmati dan di posting.beginilah kaum kafir melenakan generasi muslim saat ini dengan banyak kesia-siaan.
Begitupun dengan fashion atau pakaian kaum muslim berkiblat kepada barat mereka merasa bangga dan keren ketika mereka memakai pakaian ala-ala barat,mereka sudah tidak peduli itu mengumbar aurat atau tidak justru mereka merasa malu ketika mereka harus mengenakan pakaian yang semestinya sebagai seorang muslim.
Tak luput juga mereka orang -orang kafir terus merusak generasi dengan hiburan-hiburan semacam konser-konser unfaedah dan menjerumuskan kepada banyak kemaksiatan,serta film- film yang berbau pergaulan bebas,kekerasan,peperangan,serta horor yang bisa menjerumuskan kepada kemusyrikan bagi kaum muslimin.
Film merupakan salah satu media yang efektif untuk mempengaruhi generasi kaum muslim,dengan memasukan unsur liberalisme,pluralisme dan sekularisme dalam film tersebut untuk mempengaruhi pola pikir dan pola sikap kaum muslimin.
Salah satunya film yang akan di rilis di hari santri nasional yang sedang di perbincangkan banyak orang dengan segala pro dan kontra yaitu film besutan sutradara non muslim Livi Zheng yang mana film ini bisa merusak generasi muslim dan juga menghancurkan image santri dan pesantren,dengan melihat triller film ini saja kita bisa melihat adegan yang tidak seharusnya ada dalam film yang bertajuk santri ini,yaitu adanya adegan pacaran,ikhtilat serta persembahan tumpeng ke dalam gereja.jelas terlihat ide-ide pluralisme liberalisme sarat kental di film ini.
Maka menurut KH Luthfi Bashori salah satunya"film ini merusak syariat dan merusak tradisi pesantren aswaja"
Meskipun film ini di dukung penuh oleh tokoh NU yaitu Said Aqil siraj,namun kita tau pemikiran tokoh NU satu ini sering kontroversial.
Dengan melihat film ini terlihat jelas liberalisasi santri dan pesantren yang menjadi propaganda kuat dalam film ini.
Sudah seharusnya sebagai kaum muslimin kita menolak kehadiran film ini d
engan berbagai alasan kuat menurut hukum syariat,alih-alih membuat film dengan background santri dan pesantren justru konten yang di hadirkan jauh sekali dari kehidupan pesantren yang harusnya kental dengan ketaatan kepada hukum syariat islam.
Penetapan tanggal 22 oktober sebagai hari santri nasional seharusnya di peringati dengan mengenang sejarah perjuangan santri dengan resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari yang mana perjuangan santri ketika melawan penjajahan,serta dengan membangkitkan ghirah santri melawan kolonialisme zaman sekarang.
Begitulah nampak jelas mereka orang-orang kafir senantiasa menghancurkan benteng- benteng kaum muslimin,maka kita sebagai kaum muslimin sudah seharusnya menolak film ini dengan segala upaya dan kekuatan yang kita miliki.
Dengan melihat fakta ini jelas umat membutuhkan pelindung/perisai yang akan melindungi kita kaum muslimin dari serangan propaganda sesat orang-orang kafir barat dengan virus -virus berbahaya SEPILISnya yang akan terus mereka gencarkan ke tengah -tengah kaum muslimin.
Maka butuhnya umat terhadap penerapan syariah kaffah di dalam satu institusi negara sangatlah mutlak di perlukan yang akan mampu menangkal virus-virus berbahaya ini.
Wallahu 'alam....