Mencoba Berzina, Kehancuran Menanti Generasi



Oleh: Wahyuni

(Praktisi Pendidikan)


Remaja di Ambang Kehancuran

Dalam carut marut kehidupan remaja saat ini sungguh sangat mengkhawatirkan. Remaja sudah sampai di ambang batas kehancuran. Degradasi moral dan penyelewengan dalam tataran aturan kehidupan sudah menjadi sesuatu yang tidak tabu lagi dilakukan. Banyak sekali di luar sana aktivitas pergaulan bebas yaitu pacaran yang notabene perbuatan mendekati zina menjadi aktifitas yang dibanggakan. Kegiatan kongkow-kongkow dan geng-geng menjadi sebuah tradisi yang digemari banyak remaja saat ini. Tetapi apakah mereka pernah berpikir bahwa apa yang dilakukannya selama ini adalah sebuah jalan kesesatan? Sangat sedikit sekali yang mengetahui dan menyadarinya. Bahwa hal itu tidak baik dilakukan di dunia dan fatal akibatnya di akhirat.

Mayoritas remaja saat ini sedang dibuai dalam tidur panjang. Dalam mimpi-mimpi indah yang melelapkan. Tata pergaulan yang dilakukannya kebanyakan mencontoh dari pola hidup sekuler yang selama ini memang sedang diemban dan digaungkan. Ya, kehidupan sekuler yang memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kita banyak melihat dalam acara-acara TV, medsos, maupun film-film yang diproduksi saat ini tidak terlepas dari bumbu-bumbu seks bebas yang diajarkan. Kebanyakan sangat jauh dari esensi pendidikannya. Sehingga contoh seperti ini menjadi teladan dan panutan remaja saat ini. Mengidolakan tokoh pemainnya yang diperankan oleh artis terkenal. 

Dan dalam sistem kapitalis sekuler saat ini yang memiliki tolak ukur perbuatannya adalah manfaat, filter tidak menjadi prioritas, yang penting menghasilkan uang. Tanpa memikirkan dampaknya dalam kehidupan, baik dunia anak-anak, remaja maupun orang tua.  Apalagi masalah halal dan haram. 

Oleh karenanya, dampak yang ditimbulkan sangat memprihatinkan. Gaya hidup hedonisme menjadi suatu pilihan. Padahal aktivitas pacaran yang dilakukan justru banyak menuai masalah  besar. Diantaranya menjamurnya kehamilan di luar nikah, aborsi yang makin menjadi tradisi , bahkan sampai pada praktek pembunuhan pada bayi yang baru dilahirkan. 

Seperti dalam kasus terbaru di Balikpapan bahwa seorang remaja berinisial SNI (18) tega membunuh bayinya sendiri yang baru dilahirkannya di dalam toilet Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman pada Rabu 24 Juli 2019 termuat dalam link berikut (http://news.okezone.com/read/2019/07/28/340/2084688/remaja-ini-bunuh-bayinya-alasannya-belum-siap-nikah-punya-anak). 

Demikian salah satu contoh korban diantara ribuan bayi yang tidak berdosa menjadi korban  akibat penerapan gaya hidup bebas ini. 


Akar Permasalahan

Setelah kita pahami bersama dari fakta yang ada, kita pasti akan bertanya-tanya, mengapa semua itu bisa terjadi? Apakah karena remajanya saja yang salah? Orang tuanyakah yang tidak memperhatikan dan melindungi anaknya? Atau karena pola pendidikan yang diajarkan di sekolah yang tidak ada materi tentang pacaran di kurikulumnya? Ternyata hal ini masih menimbulkan ribuan pertanyaan lain yang ada di benak kita. 

Setelah kita perhatikan penyebab dari permasalahan tersebut ternyata satu sama lainnya saling berkaitan. Diantaranya yaitu akhlak remaja harus dibenahi dengan pendidikan Islam yang menyeluruh bukan sekuler, sehingga akidahnya akan tertancap kokoh dalam jiwa. Dari sisi orang tuanya juga harus memiliki pemahaman pendidikan secara menyeluruh yaitu peran orang tua dalam mendidik anak bukan sekedar mencukupi kebutuhan  materi dan menyekolahkannya saja. Akan tetapi anak ketika di rumah juga perlu mendapatkan pendidikan dan arahan orang tua. Sehingga pendidikan antara di sekolah dan di rumah akan sejalan. 

Demikian juga dari sisi kehidupan di masyarakat. Masyarakat harus mempunyai aturan yang benar juga. Misalnya jika ada salah satu warganya melakukan kemaksiatan harus diingatkan. Contohnya aktivitas pacaran, jika di masyarakat kapitalis sekuler itu adalah sesuatu yang biasa dilakukan, maka dalam masyarakat Islam hal itu sangat dilarang. 

Seperti dalam surat Al Isra ayat 32 yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. Mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Naudzubillahi min dzalik.

Mengapa semua itu bisa terjadi? Hal ini tidak terlepas dari peran negara sebagai penentu setiap kebijakan. Sistem yang diterapkan oleh negara saat ini adalah sistem demokrasi. Maka setiap kebijakan apapun  mayoritas diambil dari suara terbanyak. Artinya kebijakan untuk mengatur masyarakat berdasarkan pikiran manusia saja. Padahal kita tahu bahwa manusia adalah makhluk terbatas yang mempunyai banyak sekali kelemahan. 

Maka jika pemikiran manusia ini menghasilkan sebuah kebijakan, seperti kebijakan dalam hal pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik pasti akan menghasilkan kebijakan yang timpang. Sebab manusia adalah makhluk Allah yang mempunyai banyak kekurangan, jadi tidak akan mampu mengatur kehidupan yang diciptakan Allah SWT ini dengan pemikirannya sendiri. Karena Allah juga yang menciptakan diri manusia dan kehidupan dunia ini.


Solusi dalam Islam 

Islam adalah agama yang sempurna. Islam tidak hanya memiliki aturan terkait hukum-hukum dalam hal ibadah dengan tuhannya saja atau biasa disebut dengan ibadah mahdhoh. Akan tetapi Islam juga memiliki aturan secara lengkap untuk mengatur seluruh kehidupan di dunia ini. 

Islam juga mengajarkan bagaimana tata cara berpolitik, berekonomi dan pendidikan. Termasuk di dalamnya tentang tata cara pergaulan dengan sesama manusia. Seperti bagaimana aturan interaksi dengan lawan jenis. 

Dalam Islam interaksi antar lawan jenis dalam kehidupan umum terpisah. Diperbolehkan dalam hal tertentu seperti dalam muamalah, pendidikan, kesehatan dan sebagainya yang bermanfaat. Selain itu bagi seorang wanita muslimah juga diwajibkan untuk memakai jilbab ketika keluar rumah. Sehingga bisa menjaga dirinya dari orang-orang yang berniat mengganggunya. 

Demikian diantara dari sekian banyak aturan Islam yang ketika kita terapkan, maka  maslahat bagi diri kita maupun masyarakat akan kita dapatkan. Jadi ketika suatu negara menerapkan aturan Islam dalam sistem pemerintahan Islam yaitu Daulah Khilafah Islamiyah, maka keadilan, keamanan, kehormatan seseorang dan kesejahteraan akan terwujud di tengah-tengah masyarakat. Karena khilafah lah yang akan menerapkan seluruh aturan dalam seluruh bidang sesuai aturan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka Islam rahmatan lil’alamin akan bisa kita rasakan. Allahu Akbar!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak