Oleh : Lilik Yani
Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Menyeru, mengajak umat ke jalan yang Allah ridloi.
Ada nada cinta di dalamnya. Tanpa cinta dan peduli, kebanyakan orang akan fokus diri sendiri. Yang penting diri dan keluarga aman. Urusan umat, biarlah ada ustad dan para kyai yang lebih kompeten.
//Dakwah Itu Wajib//
Kawan, jangan kecil hati. Dakwah tak harus menunggu ilmu banyak dan disampaikan di atas podium. Dakwah tetap harus disampaikan walau hanya tahu satu ayat.
Jika kita tahu satu ayat harus dakwah, apakah ini bukan sindiran bagi yang banyak ilmu tapi tak peduli umat? Yach, terkadang ada rasa sungkan atau khawatir dianggap sok tahu. Orang tak ada latar belakang pendidikan Islam kok berani dakwah.
Okelah, kalau sungkan dianggap menggurui pada saat menyeru pada kebaikan. Cobalah berpikir kreatif, kira-kira pakai metode apa ya supaya umat bisa menangkap ide atau tsaqafah yang akan kita sampaikan.
Perlunya tehnik pemilihan kata dan sikap kita terhadap objek dakwah. Menyeru teman akrab tentu beda dong, dengan menyeru kepada orang tua. Bahasa yang dipilih saat dialog dengan anak remaja, berbeda dengan saat diskusi dengan ibu-ibu majelis taklim. Itu termasuk hal penting yang harus diperhatikan.
//Banyak Wasilah Dakwah//
Selain dakwah yang bertemu langsung baik, bisa pula dakwah secara tidak langsung. Bisa melalui media cetak, buletin, selebaran, dan lainnya. Apalagi sekarang ada media sosial yang sekali menulis bisa dikirim ke banyak media online, seperti facebook, IG, telegram, line, WAG, dan yang lainnya.
Tanpa harus mendatangi obyek dakwah secara langsung. Bisa dilakukan kapan saja. Di sela aktivitas rumah tangga, saat istirahat kerja, sambil menunggu anak sekolah, bahkan di angkot pun bisa sambil menulis ide yang mendadak lewat. Langsung saja ditangkap biar ide tidak terbang melayang. Hehe.
Selain itu ada kelas pembelajaran lewat online untuk melebarkan sayap dakwah. Dakwah melalui video bisa dijadikan sarana ampuh untuk menemui objek dakwah, tanpa harus bertemu langsung.
Dakwah video lewat narasi suara lebih mengena lho. Terasa kita bicara di depan obyek dakwah.
Atau bisa juga lewat vlog hingga obyek dakwah bisa melihat wajah sekaligus mendengarkan suara kita. MasyaAllah, banyak wasilah yang bisa kita ambil untuk melebarkan sayap dakwah.
Dalam hal ini kita melakukan hijrah atau perubahan wasilah. Konten yang disampaikan sama, yaitu tentang kebenaran syariat Islam jika diterapkan. Rasanya tidak ada yang menolak indahnya Islam jika mereka paham.
Untuk itulah, sebagai pengemban dakwah harus kreatif mencari wasilah agar syariat Islam segera menyebar ke seluruh alam. Hingga umat mengenal lalu memahami, kemudian tergerak untuk menerapkan.
Kawan, mana pilihan kalian? Mau dakwah langsung menemui obyek dakwah? Bagus karena bisa interaksi langsung dan tahu bagaimana respon mereka.
Atau kalau kalian dalam kesibukan, agenda padat untuk kerja, kuliah, urusan rumah tangga, dan segudang agenda lain. Maka kalian bisa memilih dakwah secara tidak langsung, lewat media cetak maupun media online.
Bisa lewat tulisan, gambar, atau video yang lebih banyak menjangkau obyek dakwah. Ambillah peran optimal yang kalian bisa lakukan. Nikmati amanah dakwah dengan memilih wasilah sesuai passion. Semoga semua yang kita lakukan dengan berhijrah melebarkan wasilah dakwah ini berbuah berkah. Jangan lupa niat tulus mencari ridlo Allah, bukan mencari ketenaran atau pujian.
Wallahu a'lam bisshawab
Note :
Karena wajibnya dakwah oleh setiap muslim. Maka berbagai wasilah saya coba pelajari. Usia tua tak menghalangi untuk belajar. Asli berat bagiku. Walau tertatih, dan perlu waktu lama untuk memahami materi, tetap berupaya mencoba mempelajari dan menjajal mempraktekkan.
Surabaya, 4 September 2019
#HijrahMenujuSyariahKaffah
#MelebarkanSayapDakwah