Khilafah Kembali Diusik, Bukti Rezim Panik



Oleh : Dina Evalina

Sejarah telah mencatat bahwa masa kejayaan Islam pernah ditorehkan di dunia ini. Islam yang diturunkan oleh Allah SWT lewat lisan insan yang mulia Muhammad SAW untuk Seluruh umat manusia tak hanya dapat dijadikan sebagai aqidah bagi umat Islam namun kesempurnaan Islam terlihat bahwa Islam juga merupakan sebuah ideologi yang memiliki seperangkat aturan yang mampu menjawab seluruh persoalan hidup manusia. 

Ideologi Islam yang diemban oleh negara Khilafah dengan menerapkan seluruh syariat Islam didalamnya telah berhasil menaungi 2/3 dunia dengan Rahmat Islam selama lebih dari 13 abad lamanya. Berhasil menjadi mercusuar dunia yang mampu memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya, yang memiliki pasukan yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam, memiliki sosok pemimpin yang taat, bijaksana, dan peduli terhadap rakyatnya. Kejayaan ini berlangsung di masa kekhilafahan dan berakhir saat runtuhnya kekhilafahan Utsmani pada tahun 1924 M.

Runtuhnya kekhilafahan terakhir,  menjadi awal sebuah kehancuran. Islam tak lagi dikenal sebagai sebuah ideologi yang wajib diterapkan namun dibatasi hanya pada ibadah ritual semata. Saat Ideologi Islam dikesampingkan, ideologi yang lainnya menjadi acuan. Ideologi sekuler Kapitalis telah berhasil mencengkeram kuat berbagai Negara di dunia tak terkecuali di Indonesia.

Sekulerisme lahir dari paradigma berpikir yang salah. Memisahkan peran Tuhan dalam berbagai kebijakan yang dibuat untuk mengatur kehidupan bernegara merupakan dasar dari Sekulerisme. Sistem Sekuler Kapitalis hanya membuat para pemilik modal yang berkuasa dalam sebuah negeri. Sistem ini terbukti menghancurkan banyak negara, menciptakan keterpurukan yang tidak berkesudahan bagi umat manusia, melahirkan para penguasa antek penjajah, penguasa dzolim, anti Islam dan sebagainya. 

Rezim saat ini sebagai antek penjajah terlihat dari mudahnya para kapital untuk berinvestasi di negeri ini, mengelola sumber daya alam yang melimpah sedangkan rakyat dalam negeri ini tak mendapatkan hasil yang sesuai atas pengelolaan tersebut. Rezim saat ini membuka tabirnya sebagai pihak yang memerangi Islam dan menjadi penjaga Sistem Sekuler Kapitalis demi kekuasaan dan kekayaan yang ingin terus dijaga. 

Maka, menjadi hal yang wajar jika Rezim saat ini panik melihat gelombang opini Khilafah yang notabenenya menerapkan Hukum Allah secara kaffah semakin tinggi. Karena itu akan mengancam eksistensi dari Sistem Sekuler Kapitalis yang selama ini mereka jaga. 

Untuk membendung opini khilafah, berbagai macam cara telah dilakukan rezim termasuk mengeluarkan statement-statement yang bernada ancaman seperti yang dilansir dalam (Detik.com, 13/9/2019) Menko Polhukam, Wiranto menyampaikan rencananya untuk membuat aturan mengenai larangan individu menyebarkan ideologi Khilafah. "Ternyata setelah organisasi kita bubarkan di luar masih ngomong sana ngomong sini, ditangkap kebebasan berekspresi lagi dianggapnya. Ini sedang kita garap bagaimana pembubaran organisasi itu diimbangi juga dengan individual tidak boleh menyebarkan ideologi yang sudah kita larang seperti itu. Memang sangat debatable karena dilarang di ketetapan MPR itu adalah ideologi yang berbau Komunisme, Marxisme dan Leninisme. Dulu ngga ada Khilafah di TAP MPR itu. Kemudian Perppu itu kita tambahkan bahwa termasuk organisasi-organisasi ekstrem lainnya yang bertentangan dengan Pancasila," ucap Wiranto.

Rezim lebih sibuk membungkam suara-suara penyeru kebenaran ketimbang mengatasi berbagai polemik yang melanda negeri akibat diterapkannya sistem sekuler Kapitalis. Hutang Luar Negeri semakin tinggi, defisit APBN, defisit neraca perdagangan, defisit BPJS yang terus melebar, biaya kebutuhan hidup yang semakin meroket, kriminalitas, pergaulan bebas, pengangguran yang tak teratasi lagi, kesenjangan sosial yang semakin nampak dan lain sebagainya. Sistem sekuler kapitalis sejatinya tidak memiliki tujuan memberikan kebaikan dan kesejahteraan kepada rakyat yang menerapkannya. 

Akan tetapi, bagaimana pun kerasnya rezim berkuasa menghadang tegaknya Khilafah itu hanya akan berujung kesia-siaan. Pasalnya, Khilafah adalah Ajaran Islam, Khilafah merupakan janji Allah dan kabar gembira Rasulullah SAW. Allah telah berjanji bahwa Khilafah yang kedua akan kembali tegak di muka bumi ini, sekalipun banyak yang memusuhi namun jika itu ada janji Sang Pencipta Jagat Raya ini maka mustahil untuk menghalanginya kembali. 

Sehingga, sebagai seorang muslim yang taat, cerdas dan ingin keluar dari permasalahan yang saat ini terjadi tidak ada pilihan lain kecuali ikut berjuang menegakkan kembali Islam dalam bingkai Dahlan Khilafah yang dengan itu Rahmat Allah akan kita rasakan di seluruh negeri. 







Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak