Oleh : Wa Ode Sukmawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati soekarno putri akan menjadi pembicara kunci pada forum DMZ International Forum on the Peace Economy di Lotte Hotel, Seoul. Dia akan mendorong Korea Utara dan Korea Selatan untuk segera bersatu. Megawati akan menawarkan konsep Pancasila kepada kedua negara sebagai jalan mewujudkan perdamaian. Mantan Presiden ke-5 itu mengatakan dirinya akan mengambil peran besar dalam proses reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara. (detikNews, 29/08/19)
65 tahun semenanjung Korea terpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Setelah tiga tahun perang, pertempuran dihentikan tahun 1953 dengan pembentukan zona demiliterisasi (Demilitarized Zone - DMZ).Kawasan tersebut dijaga oleh komisi gencatan senjata yang terdiri dari wakil-wakil kedua negara. DMZ hanya bisa dimasuki atas ijin komisi ini.
Perseteruan antara Korea Utara dan Korea Selatan memang telah berlangsung sejak lama, dan baru membaik belakangan ini. Kedua negara yang hanya dipisahkan oleh pagar berduri itu akan disatukan oleh Megawati dengan konsep Pancasila sebagai solusi. Mungkin hal ini terdengar luar biasa. Ingin menyatukan kedua negara yang telah lama berpisah dengan ideologi Pancasila sebagai solusi. Namun, hal ini merupakan wacana yang sedikit aneh.
Ideologi Pancasila yang sejak lama telah digunakan di Indonesia, buktinya tidak mampu mempersatukan rakyat yang berada dalam negara yang menganutnya. Bisa dilihat dari Timor Timur yang memisahkan diri dari NKRI. Ditambah lagi, saat ini ditengah kericuhan yang terjadi di Papua, dengan pembakaran bendera merah putih dan pengibaran bendera bintang kejora sebagai tanda bahwa Papua ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Bagaimana mungkin, ideologi yang tak mampu mempersatukan umat secara hakiki ingin menyatukan kedua negara yang telah lama berpisah jika didalam negeri saja ia tak mampu. Indonesia telah lama menggunakan Pancasila sebagai Ideologinya, namun tetap saja tak bisa mempertahankan persatuan.
Saat ini, dunia khususnya Indonesia membutuhkan Ideologi yang benar-benar mampu mempersatukan umat. Indonesia membutuhkan Ideologi pemersatu yang melahirkan aturan berkeadilan bagi seluruh umat. Hakekat Ideologi adalah cara pandang menyeluruh tentang kehidupan (akidah) yang melahirkan aturan bagaimana mengatur kehidupan tersebut. Pertanyaannya, apakah Pancasila adalah Ideologi yang demikian?
Mari kita kembali bernostalgia mengingat kejadian 75 tahun yang lalu. Kejadian perih menyayat hati. Tepatnya 3 maret 1924, telah hilang dari muka bumi Idoelogi yang benar-benar mampu mempersatukan umat yang diruntuhkan oleh bapak sekularis bersama antek-anteknya. Namun ditengah kepedihan itu, hingga saat ini kita masih bisa merasakan betapa luar biasa Ideologi yang diterapkan saat itu, hingga banyak kafir dan munafik yang berusaha menghancurkannya. Kita akan teringat bahwa ada Ideologi yang benar-benar dapat mempersatukan umat. Ideologi yang digunakan selama 13 abad yang digunakan oleh Rasulullah SAW, yakni Islam. Sebab Islam bukan hanya agama ritual semata, yang hanya mengatur ibadah saja, tetapi Islam juga merupakan Ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Islam adalah Ideologi yang tepat dan akan melahirkan aturan yang mampu mempersatukan dan berkeadilan. Yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dan berlangsung selama 1300 tahun. Tidak hanya mempersatukan dan melahirkan keadilan yang haqiqi, Islam juga adalah solusi tunggal untuk setiap problematika umat saat ini.
Jika ingin mempersatukan umat, harusnya yang digunakan adalah Ideologi Islam yang dengan jelas telah terbukti mampu menyatukan. Yang tak diragukan asalnya, dari Sang Pencipta manusia, Rajanya Manusia, yang tau betul apa yang dibutuhkan oleh mahlukNya, yakni Allah SWT. Ideologi itulah yang pantas digunakan.
Wallahu'alam.