Hubungan Erat Pindah ibu kota dan Proyek China




Oleh: Wafi Mu'tashimah 
(Siswi SMA IT Kyai Sekar Al Amri)


Isu pemindahan ibu kota tampaknya akan menuai banyak sekali permasalahan, apa yang ditegaskan oleh Jokowi sehari sebelum perayaan kemerdekaan bahwa ibu kota akan pindah ke Kalimantan Timur karena beberapa alasan.

Menurut presiden RI (Republik Indonesia) tersebut, pindahnya ibu kota bertujuan untuk menekan kemacetan, pemerataan ekonomi, mengatasi kepadatan, mencari daerah yang tak rawan banjir dll. Disisi lain pemindahan ini menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menghabiskan dana sebesar Rp.323 - 466 triliyun, lalu dari mana negara akan mendapatkan dana tersebut? Saat hutang Indonesia saja sudah mencapai 14.570,17 triliyun lebih, angka kemiskinan diatasi rata-rata, import dibanyak bidang, dsb. Solusinya pasti hutang lagi, dan lagi-lagi yang menanggung adalah rakyat.
Masyarakat sudah seharusnya sadar, jika masalah kemacetan, banjir, kesenjangan sosial dll di ibu kota bukanlah karena kepadatan penduduk atau masalah tampak lainnya, masalah utamanya ialah penerapan sistem kapitalis sekuler yang rusak, karena semua diletakkan atas dasar manfaat dan kepentingan para kapital (pemilik modal), bukan atas dasar yang mereka gaungkan, hanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sebenarnya pemerintah yang menegaskan pemindahan ini, apalagi seorang intelektual mengetahui akan masalah akar ini. Tapi, karena mereka adalah seorang kapitalis liberal yang berasaskan manfaat dan maslahat belaka, yang dipikirkan hanya uang-uang dari para kapital, bukan kesejahteraan rakyat. Kebijakan merekapun adalah perintah dari para tuannya dengan kompensasi berupa harta kekayaan ataupun jabatan.

Lalu apa sebenarnya yang diinginkan para pemilik modal ini dari pindahnya ibukota Indonesia? Dilihat dari fakta, bahwa Jokowi, sekarang berpihak pada komunis Cina, yg sekarang sedang mendominasi ekonomi dunia. Buktinya, proyek One Belt One Road (OBOR) yang telah berganti nama menjadi Belt And Road Inivation (BRI) merupakan proyek Cina yang bertujuan untuk mencengkram negara yang berinvestasi dengan mereka melalui proyek ini, yaitu saat saat negara tersebut tidak mampu membayar biaya pembangunan. Maka, yang terjadi adalah pengalihan aset negara yang seharusnya adalah milik rakyat karangan Cina. Seperti yang terjadi ke Srilanka yang memperoleh pinjaman sebesar U$ 8 miliyar (Rp 116 triliyun) kini terlilit hutang akibat pembangunan Maltara Raja Paksa International Airport (MRIA).
Pembangunan bandara tersebut awalnya dibiayai oleh Bank Exim Cina sebesar US$ 190juta yang mencakup 90persen dari total biaya pembangunan dengan bunga sebesar 6,3 persen. Setelah selesai dibangun, nilai pendapatan negara tersebut LBH kecil dari biaya pembangunan. Alhasil, Srilanka menjual bandara itu ke India untuk menutupi hutang ke Cina.
Selain itu Srilanka juga tak sanggup membayar hutang proyek Hambantonta yang mengalami kerugian besar. Akhirnya dalam kesepakatan restrukturisasi hutang akhir tahun 2017,sebesar 70persen dari pelabuhan akan dioperasikan Cina selama 99tahun. Coba lihat! Dari fakta ini bukannya Jokowi takut akan adanya proyekCina di Indonesia , malah berupaya agar proyek ini berjalan mulus. Kenapa? Karena Jokowi telah berpihak pada Cina.

Didepartemen pemerintah kini juga telah ditemukan beberapa anggota kabinet yang berwajah Cina lengkap dengan tidak fasih ya mereka berbahasa Indonesia. Lalu untuk apa ada orang Cina yang menjabat di pemerintahan, sedangkan kita adalah bangsa Indonesia bukan bangsa Cina? Juga sekarang dengan banyaknya pekerja Cina yang masuk ke Indonesia dari pekerja kasar, sampai kain akademisi. Padahal, banyak rakyat Indonesia yang berprestasi tapi pengangguran. Telah jelas bahwa Jokowi adalah boneka mereka, yang mengikuti semua kemauan tuannya, termasuk memasukkan memasukkan orang-orang Cina keIndonesia tanpa diketahui masayarakat. Cina yang membuat rencana Jokowi yang memuluskan.
Ketakutan pemerintah padaCina juga terlihat jelas saat muslim Xinjiang dicina dibantai, Indonesia hanya diam saja, padahal mayoritas bangsa ini adalah muslim.

Lalu saat ini, pemindahan ibu kota ke Kalimantan, tak luput pula, bahwa ini juga rencana Cina. Diharapkan dari sisi geografisOBOR yang merupakan proyek mereka masuk ke Indonesia melalui jalur sutra maritim, termasuk jalur ini adalah Kalimantan. Jadi dengan pindahnya ibu kota ke sana akan memperkuat kontrol dan cengkraman Cina atas Indonesia yang lambat lain akan dikuasai oleh mereka. Juga jika ibu kota Disan akan membendung adanya masa yang protes yang selama ini mayoritas berasal dari Jawa jika Cina berbuat ulah lagi terhadap negeri ini.

Tak lupa, kerusuhan di Manukwari, Papua Barat, yang terjadi beberapa hari setelah pengumuman pindahnya ibu kota, jika ditelusuri lebih lanjut juga konspirasi Cina yang senang dan beruntung jika Papua pisah dari Indonesia. Benar apa yang disampaikan oleh Rlrektor UIII bahwa ada pihak yang senang jika Papua lepas dari Indonesia. Lalu mengapa Cina senang dengan hal ini? Padahal, jika Papua merdeka, mereka akan kehilangan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah.
Saat ini Indonesia sedang diperebutkan oleh 2negara adidaya, yang sedang berlomba-lomba untuk menguasai dunia, yaitu kapitalisme Amerika dan komunisCina. Kedua negara ini sama-sama biadabnya,menghisap darah manusia. Dengan kata lain apa yang mereka lakukan hanya berdasarkan manfaat dan maslahat untuk mereka sendiri, tanpa memikirkan nasib negara yang menjadi target mereka, tanpa peduli rakyat sesengsara apapun.
Setelah ditelusuri Cina senang akan kerusuhan kemarin, karena dilihat dari sisi geografis, ternyata Amerika masuk keIndonesia melaluinya jalur laut diPapua. Sehingga jika Papua berhasil merdeka, maka akan mempersulit bahkan memutus jalur masuk Amerika keIndonesia dan memperkuat tali ikatan Cina pada negara ini.

Dari sini telah tampak bagaimana bobroknya sistem kapitalis yaitu Amerika dan komunis Cina yang bukan bertujuan untuk menyejahterakan dan memakmurkan, tapi malah sebaliknya menciptakan kerusakan di segala sisi, kemiskinan, pengangguran, pelecehan seksual dimana-mana, banyak kerusakan lainnya. Maka hanya tersisa 1pilihan lagi yakni Islam, hanya Islam lah yang dapat menyejahterakan, memakmurkan, menghapus kemiskinan, mengenyahkan pelecehan seksual, dan lainnya. Karena Islam adalah rahmatan Lil Al-Amin, Rahmat untuk seluruh alam, tidak hanya manusia, tapi hewan dan tumbuhan, serta benda matipun merasakan rahmatnya. Dan Islam hanya akan tegak dengan adanya daulah Islam yang digambarkan, hingga serigala dan kambing diletakkan dalam satu kandang tidak akan terjadi pertumpahan darah. 
Wallahu a'lam bishowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak