HIJRAH DARI JAHILIAH MODEREN MENUJU HIJRAH HAKIKI




Oleh : Muslimah Rusyda (Pendidik dan Pemerhati Generasi)


Tren hijrah semakin populer, komunitas hijrah semakin subur di tengah-tengah masyarakat, bagaimana tidak, hijrah fest 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 24- 26 Mei lalu di JCC Jakarta bertetapan dengan bulan Ramadan 1440 H. Event hijrah ini menyita banyak perhatian dikalangan masyarakat muslim Nusantara. Hijrah Fest seolah menjadi simbol kebangkitan hijrah generasi milenial, begitu banyak artis yang hijrah, tak hanya dikalangan selebriti,  gelombang hijrah juga menyapa para pengusaha dan pelaku bisnis.

Begitu banyak artis yang hijrah menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja muslim milenial untuk mengenal Islam lebih dalam. 

Hijrah secara bahasa  adalah keluar, berpindah, menjauhi dan meninggalkan, jadi hijrah itu identik dengan perubahan. Tentu perubahan kearah yang lebih baik. 

Hijrah itu terjadi karena adanya kesadaran tentang perlunya berubah menjadi baik.  Kesadaran itu muncul karena adanya muhasabah atau introspeksi diri. 

Pertama tama yang perlu dilakukan adalah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan mengerjakan apa yg diperintahkan Allah. 

Dikalangan umat Islam, hijrah selalu dikaitkan dengan keluarnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke madinah.

Sebelum Rasulullah Saw melakukan hijrah, masyarakatnya adalah masyarakat jahiliah. Akidah masyarakat Arab saat itu penuh dengan kemusyrikan, kehidupan sosial mereka dikenal dengan kebobrokan moral yang sangat luar biasa. Rata-rata dari mereka adalah tukang mabuk, pelacur, pezina, bahkan sistem ekonominyapun sangat kental dengan riba.

Setelah Rasulullah Saw berhijrah, dari Makkah ke Madinah, kemudian beliau membangun Daulah Islamiyah  yang berhasil menciptakan masyarakat Islam. Bahkan saat itu akidah Islam menjadi satu-satunya asas negara dan masyarakat, kehidupan sosialnyapun penuh dengan kedamaian dan ketentraman. 

Pasca hijrahlah sesungguhnya Islam dan kaum muslimin benar-benar diperhitungkan dan ditakuti oleh bangsa-bangsa lain.

Namun, perlu kita renungkan, bagaimana keadaan umat Islam saat ini.  Ummat saat ini sebenarnya sangat mirip dengan masyarakat jahiliah sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, wajar jika sebagian ulama menyebut kondisi sekarang sebagai "Jahiliah Moderen". 

Bagaimana tidak, fakta menunjukkan bahwa kondisi akidah, sosial, ekonomi dan politik saat ini berada dalam cengkraman sistem Kapitalisme Sekular, dimana terjadi pemisahan antara agama dan kehidupan, sehingga tidak ada lagi sekat antara halal dan haram, baik buruk, terpuji tercela. Mereka bisa saja melakukan apa-apa yang dilarang Allah, pun sebaliknya, meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Yang dicari semata-mata adalah  kebahagiaan dunia, materi dan materi.

Dari segi akidah, berbagai kemusyrikan terus terjadi,

Dari segi sosial, kebejatan moral, perzinaan, pornografi dan pornoaksi dan lain sebagainya terus bermunculan. Dari segi ekonomi, riba masih merajalela. Apalagi dibidang politiknya negeri ini tidak pernah diperhitungkan oleh negara lain kecuali sebagai objek penjajahan negara Kapitalis dalam berbagai bidang.

Oleh karena itu, sebenarnya kaum muslim pada khususnya dan dunia pada umumnya sangat memerlukan tatanan baru yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah dulu, yakni tatanan yang dibangun berdasarkan sistem dan aqidah Islam.  

Sistem Kapitalis-Sekuler beberapa kali mengalami siklus kebangkrutan bahkan membawa malapetaka. Bahkan sistem Sosialis-Komunis hanya bisa bertahan dalam beberapa tahun.

Alhasil penting bagi kaum muslim untuk mewujudkan kembali spirit hijrah, hijrah yang bukan hanya sekedar berpindah tempat tapi berubah cara pandang hidup dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah. Tentu dalam sebuah institusi pemerintahan Islam. Itulah Daulah Islamiyah yang pernah dirintis pendirianya, baginda  Rasulullah Saw di Madinah setelah hijrah. Dilanjutkan dengan kekhilafahan Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Khulafaur Rasyidin dan setelahnya.

Maka dari itu di sini lah pentingnya kita berdakwah, menyampaikan risalah Islam, berjuang untuk menegakkan Daulah Khilafah Islamiyah 'ala minhajin Nubuwwah, agar Islam bisa diterapkan secara kaffah dan keadaan ummat menjadi berkah. Inilah yang dimaksud dengan hijrah hakiki.

Wallahu'alam bish shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak