Oleh: Ummu Aimar
Hijrah Rasulullah ke Madinah,mengandung makna dan semangat perubahan bagi kebangkitan umat Islam saat itu, kini dan mendatang. Karenanya kita perlu memetik hikmah dari Hijrah Rasulullah untuk perubahan kearah yang lebih baik.
Dalam bahasa Arab
Hijriah (hajara), berarti pindah atau bergerak dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik, aman dan kondusif. hijrah itu penting dilakukan untuk perbaikan diri. Karenanya Rasulullah hijrah ke tempat lain yang lebih menjanjikan bagi masa depan dakwah dan umat Islam.
Saat ini kita sudah memasuki bulan muharram.
Islam menawarkan konsep yg berbeda dalam merayakan tahun baru, bukan sekedar hura hura dengan kesenangan, tetapi lebih kepada memaknai tahun baru tersebut dengan perenungan, mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi, untuk memperbaiki kualitas pribadi dan masyarakat.
Perjuangan Rasulullah tidaklah mudah untuk membawa islam hingga sampai kepada saat ini.
Banyaknya rintangan untuk memperjuangkan islam dan menyebarkan islam.
Hijrah merupakan perjuangan monumental yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Mereka rela meninggalkan segala harta, termasuk rumah menuju Yatsrib yang kemudian dikenal sebagai Madinah. Mereka rela meninggalkan tanah air menuju tanah,pekerjaan, bahkan lebih dari itu, dengan hijrah tidak sedikit para sahabat yang mempertaruhkan nyawa mereka. Termasuk Rasulullah SAW dan Abu Bakar, yang dikejar dan diburu hidup atau mati.
Tanpa hijrah, mungkin tidak ada peradaban Islam yang dimulai Rasulullah dari Madinah. Tanpa hijrah, mungkin tidak akan ada kemenangan demi kemenangan yang diraih Rasulullah dan para sahabatnya hingga mampu memfutuhkan Makkah dan menyebarkan Islam ke seluruh jazirah Arab.
Inilah hadis mengenai Hijrah
“Orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan apa yang dilarang Allah”. (HR. Buhari).
Dan dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :
“Orang-orang yang beriman, dan berhijrah dan bersungguh-sungguh dalam berjuang di jalan Allah dengan harta dan dirinya niscaya mereka akan mendapat kedudukan tinggi di sisi Tuhan-Nya dan akan meraih sukses”. (QS. Attaubah, 20).
Mengenai kata Hijrah sudah tidak asing lagi. Hijrah mulai menjadi buah bibir dari kalangan tua dan muda dan dimana mana.
Mengenai Esensi hijrah Nabi, hijrah diartikan bukan sekedar berpindah tempat tapi berubah cara hidup dengan menerapkan Islam kaffah yang telah diperiintahkan dalam Al-Quran. Bahwa kita harus bergegas hijrah dari sistem jahiliyah karna saat ini ideologi sekuler mencengkram sendi kehidupan umat yang telah banyak mendatangkan dampak buruk bagi umat secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan kembali spirit hijrah,sistem rusak yang ada saat ini harus segera ditinggalkan,
Kita harus bergegas hijrah menuju sistem baru yaitu sistem islam.
Banyaknya halangan disistem Demokrasi ini, Banyakanya orang orang dzalim terhadap para pejuang islam yang ingin memperjuangkan tegaknya islam kembali secara kaffah. Disinilah pentingnya persatuan umat islam yang saling bahu membahu untuk berjuang menegakkan islam momen yang baik ketika memasuki bulan muharram untuk hijrah menuju perubahan yang hakiki.
Perubahan yang hakiki yaitu dimana kita meninggalkan segala kejahilan dan tetap berada dalam tempat dimana kita tetap berpegang teguh pada Al Quran dan as-Sunah.
Mengenai Refleksi hijrah yang sekarang terjadi dan berbondong bondong dimana mana tua muda salah satu tanda kebangkitan yang besar dan umat sudah tersadar atas banyak nya fakta kerusakan dinegeri ini.
Maka tugas kita bersama sama untuk memperjuangkan islam tegak inilah momentum mencampakkan sistem sekuler yg destruktif terutama begitu mengancam generasi yang ditonggakan sebagai penerus generasi perubahan menuju peradaban islam,kebangkitan islam
yang mampu mempersiapkan untuk menegakan negara islam.
Maka sistem islam satu satunya yang akan mengantarkan umat meraih kebangkitan hakiki.
Bahwa Hakekat Perubahan yang hakiki adalah transformasi yang mampu mengantarkan masyarakat menuju kebangkitan hakiki. Sebuah perubahan tidaklah disebut perubahan hakiki, jika perubahan itu tidak menjadikan masyarakat berubah menuju keadaan yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya.
Sedangkan faktor yang menentukan apakah suatu masyarakat mengalami kebangkitan atau tidak, adalah peradaban yang ditegakkan masyarakat tersebut.
Umat Islam,di masa Kekhilafahan Islam, memiliki peradaban tinggi, bahkan tampil sebagai pemimpin dunia dengan menguasa hampir 2/3 dunia, dikarenakan mengadopsi dan menerapkan sistem Islam.
Yang menentukan hakiki atau tidaknya sebuah perubahan adalah benar atau tidaknya peradaban yang ditegakkan. Jika peradaban yang ditegakkan di tengah-tengah masyarakat, benar (shahih), maka masyarakat tersebut dikatakan telah mengalami perubahan hakiki.Adapun faktor yang menentukan benar tidaknya sebuah peradaban adalah ‘aqidah (pemikiran mendasar) yang menyangga peradaban tersebut. Jika ‘aqidahnya benar dan lurus, maka peradaban tersebut dikatakan peradaban shahih.
Satu-satunya ideologi shahih yang layak dijadikan sebagai system dunia, adalah Islam. Ideologi kapitalis dan sosialis terbukti gagal mengantarkan manusia menuju kebangkitan hakiki. Kapitalisme dan sosialisme nyata-nyata telah menimbulkan kerusakan hampir di seluruh dimensi kehidupan.Kehebatannya dalam menciptakan kehancuran manusia Ideologi ini juga mengabsahkan kebebasan (liberalisme), di seluruh dimensi kehidupan yang mengakibatkan munculnya peminggiran peran agama dalam Negara dan dampak destruktif lainnya.
Adapun Islam, ia adalah ideologi shahih yang bersumber dari Al-Khaliqk memuaskan akal, sesuai dengan fithrah manusia, dan terbukti telah menciptakan kesejahteraan.
Dengan demikian, perubahan hakiki adalah transformasi menuju tegaknya peradaban Islam.
Peradaban Islam hanya bisa diwujudkan dengan cara menerapkan Islam secara kaffah dan menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.Penerapan Islam secara menyeluruh dan penyebaran risalah Islam ke seluruh penjuru dunia hanya bisa diselenggarakan melalui penegakkan kembali kekuasaan Islam yang digariskan baginda Nabi saw, yakni negara islam. Sedangkan penegakkan Negara islam tidak mungkin diwujudkan tanpa adanya dukungan umat. Pasalnya, umat adalah pemilik sejati kekuasaan. Umat tidak akan mungkin memberikan dukungan, sebelum mereka menyadari kerusakan peradaban sekarang.
Dalam menciptakan Perubahan Hakiki
Sesungguhnya, umat tidak akan bergerak, jika tidak digerakkan. Umat juga tidak akan mengetahui apa yang seharusnya ia tuntut,Umat juga tidak akan menyadari kerusakan masyarakatnya, kecuali disadarkan atas kerusakan masyarakatnya.perlunya umat harus mampu menjaga kelurusan, kejernihan, dan kesucian pemikiran-pemikiran Islam, serta mampu mengungkap kerusakan yang terjadi di tengah-tengah masyarakatnya.Faktor inilah, yakni sadar terhadap kerusakan masyarakat dan realitas ideal yang harus ditegakkan-- yang akan mendorong masyarakat untuk memperjuangkan tegaknya syariah memiliki konsep yang jelas, baik thariqah menegakkan Negara islam dan serta system Islam yang akan diterapkan untuk mengatur seluruh urusan.
Peran kita bersama sama adalah menyadarkan umat bahwasanya perubahan hakiki hanya bisa diwujudkan dengan menerapkan Islam secara kaaffah melalui penegakkan Negara islam.
Kapitalisme dan sistem demokrasi-sekuler adalah biang kerok kehancuran manusia. Umat tidak akan pernah bangkit secara hakiki, jika tuntutannya hanya sekedar ganti rezim. Kebangkitan hakiki hanya bisa diwujudkan dengan mengganti ideologi rusak (kapitalisme) dan menerapkan ideologi shahih, yakni Islam.
Untuk itu kita perlu menyiapkan generasi perubahan yang secara total agar dapat menuju tegaknya Negara islam yang dijanjikan karna khilafah sudah tidak asing lagi sudah banyak umat yang tersadar inilah merupakan salah satu tanda kebangkitan islam.
Menjadikan bulan muharram sebagai tonggak kelahiran umat Islam yang memiliki negara menyegerakan negara ini diatur oleh sistem islam untuk melanjutkan kembali kehidupan umat.
Maka dari itu supaya kita dapat menegakan kembali kemuliaan islam maka saatnya umat hijrah untuk meninggalkan sistem kufur dan kita harus mengambil sumber yang Allah telah perintahkan yaitu syariah islam.
Ditengah banyaknya persoalan berat saat ini,saatnya kita berjuang untuk tegaknya islam Rahmatan lil alamin...
Karna ketaatan dan perubahan yang hakiki kadalah ketika kita mau tunduk patuh pada aturan Allah SWT.
Walahualam bi shawab