Oleh: Muliana Ummu Ali
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Zaman now, kata 'hijrah' santer terdengar di berbagai kalangan. Gerakan berhijrah menjadi populer di kalangan anak-anak muda sampai yang udah berumur sekalipun, mulai selebritis yang glamour hingga orang biasa.
Mereka yang memutuskan untuk berhijrah biasanya terlihat dari berubahnya penampilan, dari yang dulunya tidak tertutup menjadi tertutup. Tak hanya itu, orang-orang yang berhijrah juga menjadi lebih rajin mempelajari ilmu agama dengan aktif mengikuti pengajian dan berupaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun apa sih arti hijrah yang sebenarnya?
Hijrah berasal dari bahasa Arab yang berarti 'meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat'. Dalam konteks sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syariat Islam.
Seseorang yang telah bertekad berhijrah, dalam artian mengubah hidupnya menjadi lebih baik, akan memperoleh derajat yang lebih tinggi di mata Allah.
Semisal yang dijanjikan-Nya dalam Alquran, "Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang- orang yang mendapat kemenangan." (QS at-Taubah: 20)
Secara garis besar, hijrah dibedakan menjadi dua macam, yaitu hijrah makaniyah (berpindah dari satu tempat ke tempat lain) dan hijrah maknawiyah (mengubah diri, dari yang buruk menjadi lebih baik demi mengharap keridhaan Allah SWT).
Contoh hijrah makaniyah adalah peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah serta hijrahnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Hijrah maknawiyah dibedakan menjadi empat, yaitu:
Pertama, hijrah i'tiqadiyah (hijrah keyakinan).
Ketika seorang Muslim mencoba meningkatkan keimanannya agar terhindar dari kemusyrikan. Misalnya dulu sebelum hijrah sering percaya ramalan zodiak, primbon, para normal dll, berpindah lebih percaya dengan Allah Swt. Memperbanyak beramal sholeh dan melakukan segala sesuatu yang bersumber dari hukum syara.
Kedua, hijrah fikriyah (hijrah pemikiran).
Ketika seseorang memutuskan kembali mengkaji pemikiran Islam yang berdasar pada sabda Rasulullah Saw dan firman Allah demi menghindari pemikiran yang sesat. Dan mengambil Islam sebagai solusi atas berbagai problematika umat yang sekarang melanda negeri. Merubah pola pikir yang dulunya sekuler menjadi pola pikir islam. Dari pemikiran yang dangkal menuju pemikiran yang musta'nir(cemerlang).
Ketiga, hijrah syu'uriyyah adalah berubahnya seseorang yang dapat dilihat dari penampilannya, seperti gaya berbusana dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hijrah ini biasa dilakukan untuk menghindari budaya yang jauh dari nilai Islam, seperti cara berpakaian dan hiasan wajah. Yang dulunya pakaiannya you can see my ketek menjadi pakaian taqwa. Yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Pakaian yang sesuai dengan standar hukum syara bukan yang mengikuti trend. Hiasan wajah tidak tabarruj atau berhias berlebihan.
Terakhir adalah hijrah sulukiyyah (hijrah tingkah laku atau kepribadian).
Hijrah ini digambarkan dengan tekad untuk mengubah kebiasaan dan tingkah laku buruk menjadi lebih baik. "Seperti orang yang sebelumnya selalu berbuat buruk, seperti suka pacaran, berbohong, tutur katanya kasar, sombong dan yang lainnya, bertekad merubah kepribadiannya menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bersyakhsiyah Islamiyah.
Yuk, kita sama-sama hijrah secara totalitas. Jangan hijrah yang setengah-setengah ya. Karena urusan pahala kita pasti berharap Allah beri yang terbaik, bukan yang seadanya. Mumpung masih diberikan kesempatan Allah untuk bernafas, manfaatkan lah waktu yang sebentar ini untuk berubah menjadi khoiru umah (umat terbaik). Karena tujuan akhir kita di dunia ini adalah akhirat. Semua hal yang kita lakukan di dunia akan dipertanggung jawabkan di akhirat.
So, hijrahlah karena Allah, insyaAllah Allah kuatkan hati kita untuk terus istiqomah di jalan yang lurus dan benar. Dan mencoba berdakwah kepada orang terdekat dan sesama muslim untuk berhijrah mengkaji Islam lebih dalam lagi. Sehingga keyakinan kita semakin mantap, pemikiran kita menjadi cemerlang, penampilan kita lebih syar'i dan kepribadian kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.